Buku Bahasa Inggris Guru Dan Siswa Kelas 10 Sma Ma Smk Mak Edisi Revisi 2016
Berikut ini ialah berkas Buku Bahasa Inggris Guru dan Siswa Kelas 10 Sekolah Menengan Atas MA Sekolah Menengah kejuruan MAK Edisi Revisi 2016.
Buku Bahasa Inggris Guru dan Siswa Kelas 10 Sekolah Menengan Atas MA Sekolah Menengah kejuruan MAK Edisi Revisi 2016 |
Buku Bahasa Inggris Guru dan Siswa Kelas 10 Sekolah Menengan Atas MA Sekolah Menengah kejuruan MAK Edisi Revisi 2016
Berikut ini kutipan keterangan dari pendahuluan Buku Bahasa Inggris Guru dan Siswa Kelas 10 Sekolah Menengan Atas MA Sekolah Menengah kejuruan MAK Edisi Revisi 2016:
Buku ini merupakan buku guru yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku guru ini disusun dan ditelaah oleh aneka macam pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari aneka macam kalangan diharapkan sanggup meningkatkan kualitas buku ini.
Buku guru ini disusun untuk guru dan merupakan penyerta bagi buku siswa untuk pelajaran Bahasa Inggris Sekolah Menengan Atas kelas X. Buku guru ini ditulis semoga guru sanggup membimbing proses pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dengan baik melalui pemberian buku bimbing yang telah disusun sesuai dengan prinsip-prinsip yang dikembangkan dalam Kurikulum 2013. Secara umum buku guru ini terdiri atas petunjuk umum, pedoman pembelajaran untuk masing-masing cuilan dan pedoman penilaian.
Petunjuk umum berisi ihwal cakupan buku siswa baik berupa keterampilan berbahasa yang perlu dikuasai maupun garis besar kegiatan pembelajaran yang perlu dirumuskan oleh guru semoga siswa terlibat aktif dalam kegiatan di kelas. Petunjuk umum juga memuat alasan pemilihan masing-masing cuilan kegiatan/ keterampilan dalam buku siswa. Dengan kata lain, petunjuk umum ini diharapkan sebagai pedoman bagi guru untuk memahami secara keseluruhan proses pembelajaran pada mata pelajaran bahasa Inggris kelas X.
Pedoman pada masing-masing cuilan ini meliputi kom-petensi dasar dan tujuan pembelajaran yang diharapkan dicapai oleh siswa sehabis menuntaskan suatu bab. Selain itu, kegiatan pembelajaran yang dianjurkan dalam cuilan tersebut juga meliputi langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh guru. Agar guru sanggup memberikan isyarat dengan jelas, teladan isyarat juga diberikan dalam cuilan ini. Hal ini dikarenakan kejelasan isyarat sangat kuat pada efektivitas kegiatan pembelajaran. Selain instruksi, hal-hal yang penting untuk terkait dengan aneka macam kegiatan juga dimasukkan sebagai catatan. Alokasi waktu disebutkan semoga guru sanggup mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan dengan baik sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia. Langkah-langkah kegiatan, instruksi/ catatan dan alokasi waktu disajikan dalam bentuk tabel untuk memudahkan guru memahami buku guru ini.
Selain itu, buku guru ini juga memberikan dua set teladan soal untuk ulangan sumatif. Penjelasan lebih rinci ihwal hal ini disebutkan di cuilan selesai petunjuk umum.
Buku siswa untuk disusun dengan tujuan membangun sikap, pengetahuan, dan keterampilan berkomunikasi siswa melalui pengalaman berguru yang berbentuk bermacam-macam kegiatan berkomunikasi aktif, baik melalui kegiatan berbahasa yang bersifat reseptif maupun produktif. Hanya dengan terlibat aktif dalam kegiatan berkomunikasi, siswa sanggup membangun sikap, pengetahuan, dan keterampilan berkomunikasi. Dengan kata lain, buku ini diharapkan bisa merealisasikan implementasi Kurikulum 2013 di tingkat kelas. Isi dan pengalaman berguru yang dikembangkan dalam buku ini telah diupayakan semoga sanggup membantu siswa mencapai empat kompetensi inti (KI) dalam Kurikulum 2013.
Isi dan pengalaman berguru yang disajikan pada setiap cuilan dalam buku ini pada umumnya disusun dengan nama kegiatan sebagai berikut: Warmer, Vocabulary Builder, Pronunciation Practice, Reading, Comprehension Questions, Text Structure, Vocabulary Exercise, Grammar Review, Speaking, Writing, and further Activities. Di beberapa cuilan tertentu diberikan juga Listening. Tiap cuilan tersebut mempunyai tujuan tersendiri yang pada umumnya merupakan langkah bagi kegiatan selanjutnya. WARMER dimaksudkan sebagai kegiatan pendahuluan untuk mengaktifkan pengetahuan awal siswa (background knowledge), dan mempersiapkan siswa untuk mengikuti pelajaran dalam cuilan yang dimaksud. Sebagian besar kegiatan WARMER bersifat permainan (game) yang melibatkan interaksi antar siswa sehingga dengan melaksanakan kegiatan ini minat dan sikap faktual siswa diharapkan terbangun. Jika guru bisa memotivasi siswa untuk konsisten memakai bahasa Inggris selama mereka berkegiatan (language accompanying action) mereka, seberapapun sederhananya, maka kegiatan WARMER bisa membangun kemampuan speaking mereka.
Guru perlu menginformasikan juga tujuan berguru setiap bab. Ini bisa diinformasikan pada awal sebelum kegiatan WARMER, atau sebelum siswa melaksanakan kegiatan VOCABULARY BUILDER, atau dimana guru merasa tepat. Tujuan pembelajaran bisa juga diinformasikan secara induktif, yaitu guru memberikan pertanyaan pembimbing sehabis suatu siswa melaksanakan suatu kegiatan yang memberikan clue hingga siswa menemukan sendiri tujuan pembelajaran.
VOCABULARY BUILDER dimaksudkan untuk membangun atau memperkaya kosakata siswa. Kosakata ini diambilkan dari kata-kata dalam teks bacaan yang diasumsikan gres bagi siswa. Padanan kata dalam bahasa Indonesia diberikan dengan tujuan untuk mempermudah siswa dalam memahami. Namun meskipun padanan kata telah diberikan, ada bermacam-macam acara yang perlu dilakukan sebelum siswa menemukan pasangan kata dan padanannya yang benar. Aktivitas ini dimaksudkan supaya siswa lebih ‘berkesadaran’ dalam menginternalisasi kata-kata dan makna kontekstualnya sehingga retensi kata dan maknanya diharapkan bisa terjadi. Dengan demikian pada ketika membaca teks bacaan, siswa bisa memahami informasi yang disajikan dengan lebih mudah. Untuk memperkuat retensi kosakata ini guru perlu memotivasi siswa untuk menghafalkan kosakata tersebut beserta maknanya.
Kegiatan membangun kosakata dalam VOCABULARY BUILDER diikuti dengan PRONUNCIATION PRACTICE yang dimaksudkan untuk melatih siswa bisa mengucapkan kata-kata dalam bahasa Inggris dengan lafal, tekanan, dan intonasi yang tepat. Pentubian (drill) melafalkan kata-kata tersebut dilakukan beberapa kali hingga guru merasa bahwa siswa telah relatif bisa mengucapkan dengan benar. Kegiatan PRONUNCIATION PRACTICE ini bisa diperkuat dengan reading aloud di mana siswa membaca secara nyaring (membaca bersuara) teks bacaan dalam kegiatan berikutnya, yaitu READING.
Kegiatan berikutnya ialah READING, yang bertujuan untuk membangun kemampuan membaca, menyerupai kemampuan memahami gagasan utama dan pendukung, informasi yang eksplisit maupun implisit, serta kata, frasa dan kalimat. Kegiatan READING menjadi sarana untuk memberikan input bahasa yang menjadi dasar untuk kegiatan-kegiatan berikutnya. Di sini guru bisa membimbing siswa untuk mengeksplorasi teks sebagai suatu teladan komunikasi dan menarik perhatian siswa untuk mengamati hal-hal yang dianggap penting, menyerupai makna kata/frasa/ kalimat, ciri kebahasaan yang dominan, susunan ide yang khas, dan lain-lain. Selain pertanyaan yang disediakan dalam cuilan COMPREHENSION QUESTIONS, guru juga bisa memakai pertanyaan-pertanyaannya sendiri untuk mengambarkan hal- hal yang dianggap penting menyerupai yang disebutkan di atas.
Ragam teks yang digunakan dipilih sesuai dengan amanat Kurikulum 2013, yaitu teks fungsional panjang berbentuk naratif, deskriptif, dan recount maupun teks berbentuk percakapan (interactional texts) dan teks fungsional khusus menyerupai pengumumun, misalnya. Beberapa tema yang berkaitan dengan alam Indonesia (misalnya Tanjung Puting National Park) dan tokoh-tokoh penting dalam kehidupan bangsa Indonesia, menyerupai Habibi dan Cut Nya’ Dien dimaksudkan untuk menyebarkan aksara penting menyerupai kecintaan pada alam Indonesia dan sikap menjaganya, dan apresiasi pada tokoh-tokoh penting bangsa yang diharapkan bisa menjadi ilham teladan sikap faktual para siswa. Namun, untuk menambah pengetahuan siswa, beberapa bacaan juga mengambil tema yang lebih global, menyerupai Taj Mahal, dan Interviewing The Wright Brothers. Selain tema yang lebih serius, teks bacaan juga mengambil tema-tema yang erat dengan kehidupan bakir balig cukup akal menyerupai Meeting My Idol yang menceritakan pengalaman bertemu seorang idola.
Kegiatan membaca diikuti oleh kegiatan menjawab pertanyaan/ COMPREHENSION QUESTIONS. COMPREHENSION QUESTIONS ini terdiri atas aneka macam pertanyaan yang membangun kemampuan siswa untuk memahami gagasan utama dan pendukung, informasi yang eksplisit maupun implisit, serta kata, frasa dan kalimat. Siswa juga berlatih memahami langkah-langkah retorika dalam bermacam-macam teks melalui kegiatan mengidentifikasi struktur yang digunakan dalam teks- teks bacaan yang sedang dibahas. Pengetahuan akan langkah-langkah retorika ini akan digunakan dalam kegiatan speaking dan writing berikutnya.
Kegiatan selanjutnya, yaitu mengerjakan latihan kosakata dalam VOCABULARY EXERCISES bertujuan untuk memperkuat kosakata yang telah dipelajari dalam kegiatan sebelumnya. VOCABULARY EXERCISES juga melatih siswa memakai kata-kata tersebut dalam konteks kalimat gres di dalam VOCABULARY EXERCISES itu sendiri yang nanti bisa dimanfaatkan untuk kegiatan speaking dan writing. Kegiatan berikutnya ialah GRAMMAR REVIEW. Topik grammar yang dibahas ialah grammar yang menonjol digunakan pada jenis teks yang bersangkutan. Pada cuilan ini grammar dipelajari untuk membuat siswa memahami makna dari grammar yang mayoritas digunakan dalam teks sumber (dalam kegiatan reading) dan bisa menggunakannya untuk berkomunikasi, contohnya untuk bercerita atau mendeskripsikan sesuatu, baik secara verbal maupun tulis. Kemampuan memakai grammar membuat pesan tersampaikan dengan tertata rapi dan terperinci atau komunikatif. Guru perlu menjelaskan fungsi berguru grammar dalam konteks teks yang sedang dibahas.
Pada kegiatan SPEAKING dan WRITING siswa berlatih melaksanakan kegiatan berkomunikasi memberikan pesan dan mempraktikkan atau memakai kosakata, grammar, dan langkah-langkah retorika yang telah dipelajarinya pada kegiatan berguru sebelumnya.
Selain hal-hal tersebut di atas, pada beberapa cuilan terdapat pertanyaan- pertanyaan contohnya dalam bentuk POINTS TO PONDER atau masuk dalam pertanyaan bacaan yang diberikan untuk menggugah kesadaran siswa akan eksistensi dirinya sebagai makhluk yang bertuhan yang mempunyai kiprah untuk berbuat baik bagi alam dan sesamanya. Selain itu, guru juga perlu memperlihatkan bahwa bahasa Inggris merupakan alat untuk mempelajari bidang studi lain dan dengan demikian sangat relevan dengn pelajaran lain. Selain itu di selesai cuilan diberikan kegiatan REFLEKSI yang berisi beberapa pertanyaan yang sanggup membantu siswa melaksanakan self-assessment atas kemampuan mereka pada cuilan dimaksud. Jika hasil refleksi memperlihatkan bahwa siswa perlu mempelajari lagi cuilan tertentu dalam cuilan tesebut, guru sanggup memperlihatkan pemberian di luar jam pelajaran. Guru juga bisa memakai self-assessment sebagai sarana untuk membangun aksara siswa, contohnya dengan mengajak siswa melaksanakan refleksi ihwal perbuatan-perbuatan baik atau kurang baik yang dilakukan dalam hari itu, contohnya apakah mereka telah menolong sahabat atau membully teman, dan sebaginya. Guru mendorong siswa melaksanakan perbaikan.
Urutan pelaksanaan kegiatan intinya ditentukan oleh guru menurut konteks setempat. Pada kegiatan VOCABULARY BUILDER misalnya, guru bisa saja memulai dengan bacaan terlebih dahulu kemudian gres siswa diminta melaksanakan mencari makna kata. PRONUNCIATION PRACTICE juga bisa diberikan sehabis siswa selesai melaksanakan kegiatan mengeksplorasi makna dalam VOCABULARY BUILDER dan COMPREHENSION QUESTIONS. Guru juga bisa memperlakukan buku ini sebagai salah satu materi pembelajaran untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran yang berbasis penemuan/penyingkapan dengan merancang langkah- langkah pembelajaran yang meliputi siswa mengamati, bertanya, mencoba, menalar, menyaji, dan menghasilkan karya (lisan dan tulis). Pembelajaran yang berbasis inovasi juga menuntut guru untuk sering memakai pertanyaan sebagai sarana membimbing siswa menemukan konsep. Misalnya, pada ketika mengerjakan GRAMMAR EXERCISES dengan fokus bahasan past tense, guru bisa menggiring siswa dengan memakai pertanyaan untuk membimbing siswa menemukan makna dan rumus dari kalimat yang diungkapkan memakai bentuk waktu lampau (past tense). Dengan demikian, langkah-langkah kegiatan yang diamanatkan dalam pendekatan sientifik dalam Kurikulum 2013 sanggup direalisasikan di kelas.
Buku ini mendorong penggunaan berguru berkelompok dalam aneka macam bentuk, menyerupai bekerja berpasangan, numbered-head together, jigsaw, dan lain- lain. Diharapkan dengan banyak berinteraksi dengan sesamanya, kemampuan siswa untuk berkomunikasi verbal dan bekerja dalam tim terbangun. Guru diharapkan selalu mendorong siswa untuk memakai bahasa Inggris. Karena itu guru juga disarankan biasa memakai bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dan mengajarkan pada siswa ungkapan-ungkapan yang biasa digunakan dalam interaksi di kelas. Ungkapan-ungkapan ini bergotong-royong juga diajarkan dalam bab-bab yang memakai teks obrolan (interactional texts) sebagai sumber.
Selama siswa berkegiatan, guru bisa melaksanakan kegiatan asesmen yang bersifat formatif untuk memantau kemajuan berguru siswa, dan menemukan kendala belajar, mengevaluasi langkah-langkah pembelajaran. Asessment bisa dilaksanakan dengan aneka macam cara, contohnya dengan melaksanakan penilaian proses selama proses berguru melalui pengamatan yang dilakukan guru, refleksi diri terbimbing (oleh siswa), atau karya-karya siswa dalam portofolio mereka. Pengamatan atau penggunaan portofolio hanya bisa dilaksanakan kalau pembelajaran berpusat pada siswa dan siswa aktif berkegiatan dan membuat karya (lisan dan tulis). Umpan balik dari penilaian formatif ini diharapkan untuk perbaikan proses pembelajaran yang dilakukan guru, dan merancang acara remedial atau pengayaan untuk siswa. Setelah beberapa bab, guru bisa memberikan ulangan sumatif untuk memberikan nilai bagi kemajuan berguru siswa. Buku ini menyediakan teladan ulangan sumatif yang bisa digunakan pada selesai semester. Namun, disarankan guru membuat sendiri juga ulangan sumatif dengan jumlah unit yang diujikan diubahsuaikan dengan konteks masing-masing sekolah.
Download Buku Bahasa Inggris Guru dan Siswa Kelas 10 Sekolah Menengan Atas MA Sekolah Menengah kejuruan MAK Edisi Revisi 2016
Selengkapnya mengenai susunan dan isi berkas Buku Bahasa Inggris Guru dan Siswa Kelas 10 Sekolah Menengan Atas MA Sekolah Menengah kejuruan MAK Edisi Revisi 2016 ini silahkan lihat di bawah ini:
Download File:
Buku Guru Bahasa Inggris Kelas 10 Edisi Revisi 2016.pdf
Buku Siswa Bahasa Inggris Kelas 10 Edisi Revisi 2016.pdf
Demikian yang bisa kami sampaikan mengenai keterangan berkas dan share file Buku Bahasa Inggris Guru dan Siswa Kelas 10 Sekolah Menengan Atas MA Sekolah Menengah kejuruan MAK Edisi Revisi 2016. Semoga bisa bermanfaat.
Untuk Buku Guru dan Siswa Kelas 10 Edisi Revisi 2016 pelajaran lainnya yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Pendidikan Agama Islam, Matematika, PPKn, Penjas, Sejarah silahkan lihat atau unduh file-nya di bawah ini:
Download Buku Guru dan Buku Siswa Kurikulum 2013 Sekolah Menengan Atas Kelas 10 Edisi Revisi 2016
Lihat posting lengkap terkait dengan Buku lainnya untuk Guru dan Siswa Lengkap:
Download Buku Guru dan Buku Siswa untuk SD Sekolah Menengah Pertama Sekolah Menengan Atas Sekolah Menengah kejuruan Lengkap
Posting Komentar untuk "Buku Bahasa Inggris Guru Dan Siswa Kelas 10 Sma Ma Smk Mak Edisi Revisi 2016"