Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Konsep Matematika Untuk Anak Usia Dini

Berikut ini yaitu berkas Buku Parenting Konsep Matematika Untuk Anak Usia Dini. Buku ini diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan  Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional Tahun 2011. Penulis  Lestari KW, M.Hum. Download file format PDF.

 Berikut ini yaitu berkas Buku Parenting Konsep Matematika Untuk Anak Usia Dini Konsep Matematika Untuk Anak Usia Dini
Buku Parenting Konsep Matematika Untuk Anak Usia Dini

Buku Parenting Konsep Matematika Untuk Anak Usia Dini

Berikut ini kutipan teks dari isi berkas Buku Parenting Konsep Matematika Untuk Anak Usia Dini:

PENDAHULUAN
Bagi sebagian orangtua mendampingi anak dikala bermain atau berguru bukanlah pekerjaan yang ringan, apalagi bila harus mengaitkannya dengan tujuan dan manfaat dari setiap acara bermain anak. Demikian halnya dengan membuatkan kemampuan matematika pada anak. Anak lebih sering diminta menghapalkan angka-angka, jumlah, bentuk-bentuk geometri, aneka macam lambang dan bahasa matematika, tanpa perlu memahami prinsip-prinsip dasarnya. Bila demikian, maka sangat besar kemungkinan anak akan mengalami kesulitan ketika memasuki kelas 3 SD. Orangtua kemudian gres menyadari bahwa bawah umur mereka sesungguhnya belum memahami konsep dasar matematika.

Padahal, anak sudah mulai membuatkan konsep matematika dari aneka macam acara sehari-hari. Misalnya ke- tika bayi, anak tahu bahwa ia kecil sedangkan ibu dan ayah- nya besar, meskipun anak belum sanggup mengungkapkannya dalam bahasa lisan. Ketika berusia batita (bawah tiga tahun), anak tahu bahwa kalau ia menumpuk satu balok pada balok yang lain maka baloknya akan bertambah banyak (jadi dua) meskipun ia tidak sanggup mengungkapkannya dalam bahasa lisan. Anak juga tahu kalau ia punya dua balok dan teman- nya punya sepuluh balok, maka balok temannya lebih ban- yak sehingga anak ingin mengambilnya dari temannya. Selain itu, anak sering menentukan sendiri mainannya meskipun ia tidak tahu dasar pemilihannya. Anak juga tahu jadwal kegiatannya dalam sehari bila hal itu memang dilakukan secara rutin.

Buku ini menawarkan sedikit pengetahuan bagi para orang- bau tanah anak usia dini dalam mendampingi anak-anaknya untuk mengenalkan konsep matematika. Orangtua diharapkan da- pat memotivasi anak untuk bahagia berguru serta mengurangi kesulitan yang dialami anak dalam berguru matematika kelak di kemudian hari.

MENGENALKAN KONSEP MATEMATIKA PADA ANAK

Pengertian Matematika
Matematika merupakan salah satu jenis pengetahuan yang dibutuhkan insan dalam menjalankan kehidupannya se- hari-hari. Misalnya ketika berbelanja maka kita perlu memi- lih dan menghitung jumlah benda yang akan dibeli dan harga yang harus dibayar. Saat akan pergi, kita perlu mengingat arah jalan kawasan yang akan didatangi, berapa usang jauhnya, serta menentukan jalan yang lebih bisa cepat hingga di tujuan, dll.

Bila kita berpikir wacana matematika maka kita akan mem- bicarakan wacana persamaan dan perbedaan, pengaturan informasi/data, memahami wacana angka, jumlah, pola-pola, ruang, bentuk, asumsi dan perbandingan.

Pengetahuan wacana matematika bahwasanya sudah bisa diperkenalkan pada anak semenjak usia dini (usia lahir-6 tahun). Pada bawah umur usia di bawah tiga tahun, konsep matema- tika ditemukan setiap hari melalui pengalaman bermainnya. Misalnya dikala membagikan masakan ringan elok kepada setiap temannya, menuang air dari satu wadah ke wadah lain, mengumpulkan manik-manik besar dalam satu wadah dan manik-manik yang lebih kecil pada wadah yang lain, atau bertepuk tangan mengkuti pola irama. Mengenalkan Konsep matematika sanggup dilakukan melalui acara sehari-hari.

Mengenalkan Konsep Angka pada anak usia bawah 3 tahun
Untuk mengenalkan konsep angka pada anak usia dibawah 3 tahun sanggup dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:
  1. membilang, yaitu menyebutkan bilangan menurut urutan,
  2. mencocokan setiap angka dengan benda yang sedang dihitung,
  3. membandingkan antara kelompok benda satu dengan kelompok benda yang lain untuk mengetahui jumlah benda yang lebih banyak, lebih sedikit, atau sama

Anak-anak mulai sanggup membuatkan pemahaman-nya wacana konsep angka bila mereka diajak menggunakan angka-angka di dalam aneka macam acara sehari-hari. Misal- nya mengajak anak menyanyikan lagu yang memuat angka menyerupai lagu Satu-satu, meminta tiga anak untuk membantu menata meja makan atau meletakan alat /bahan main.

Beberapa pola acara yang bisa dilakukan orang bau tanah dalam membuatkan konsep angka pada anak usia bawah tiga tahun, yaitu :

Pada bayi (0-8 bulan) :
  1. Sambil memakaikan kaos kaki pada bayi, tersenyum pada bayi dan mengucapkan “Nah ini satu kaos kaki untuk kaki kiri, dan satu lagi untuk kaki kanan. Dua kaos kaki untuk dua kaki”.
  2. Saat akan menyuapkan biskuit yang dihaluskan, sambil tersenyum ke bayi kita ucapkan” Sekarang waktunya makan biskluit ya”. Dan ketika bayi terlihat senang, maka kita bisa ucapkan “Kamu mau tambah biskuitnya. Kamu niscaya lapar ya.”

Pada bayi (8-12 bulan):
  1. Sediakan wadah-wadah mainan dan letakan masing-masing epilog didekatnya.Ajaklah bayi untuk meletakan tutup pada setiap wadah mainan
  2. Letakan 2 buah mainan dihadapan bayi. Ajaklah bayi untuk menentukan mainan yang akan dimainkan dan meraih mainan tersebut.
  3. Beri pola gagasan pada bayi untuk menawarkan tanda “minta lagi” bila ingin meminta tambah biskuit lagi setelah menghabiskan biskuitnya.

Pada anak usia 12-24 bulan:
  1. Ajaklah anak bernyanyi lagu satu satu, balonku, dll, yang mengandung angka sambil bergerak mengikuti irama.
  2. Ajaklah anak untuk membantu memasukan setiap kuas lukis ke masing-masing wadah cat.
  3. Mintalah anak untuk memasukan bola plastik ke keranjang, kemudian ajaklah anak untuk menghitung gotong royong jumlah bola yang ada di keranjang.
  4. Berikan gagasan biar anak boleh meminta lagi playdough bila bungkahan playdough yang diberikan masih kurang.

Pada anak usia 24-36 bulan:
  1. Siapkan beberapa buah mainan mobil-mobilan dan balok asesoris. Ajaklah anak untuk menyusun barisan antrian mobil. Berikan gagasan untuk meletakan batasan pada setiap kendaraan beroda empat dengan menggunakan balok asesoris.
  2. Ajukan anak dengan pertanyaan seperti, “ Berapa umurmu sekarang?” Ketika anak menjawab ” dua” maka tunjukan dengan dua jari sambil mengucapkan “dua”.
  3. Ajaklah anak untuk gotong royong bermain menumpuk beberapa balok atau kardus. Ketika selesai, tanyakan pada anak, “bangunan siapa yang lebih tinggi”. Biarkan anak berkata “punyaku yang lebih tinggi”. Kemudian mintalah anak untuk menghitung balok atau kardus yang sudah ditumpuknya.

Mengenalkan Konsep Pola dan Hubungan pada anak usia bawah 3 tahun
Pola merupakan susunan benda yang terdiri atas warna, bentuk, jumlah, atau peristiwa. Contoh susunan pola menurut ukuran: besar, kecil, besar, kecil. Susunan pola menurut warna: merah, biru, merah, biru. Dan, susunan pola menurut insiden sehari-hari: setelah makan biskuit, saya minum susu.

Untuk membuatkan kemampuan mengenal pola dan hubungan, anak perlu diberi banyak kesempatan untuk menggali dan memanipulasi benda dan mencatat persamaan dan perbedaanya.

Beberapa pola acara yang bisa dilakukan orangtua dalam membuatkan pola dan hubungan:

Pada bayi usia 0-8 bulan:
  1. Kenakan pakaian yang lebih berwarna warni, dan biarkan anak memperhatikan corak pakaian tersebut.
  2. Sambil membawa botol susu datangi anak dan biarkan anak melambaikan tangan menyambut kedatangan anda.
  3. Letakan bayi di karpet yang higienis dan tidak berdebu. Biarkan anak mencicipi permukaan karpet dengan kakinya.

Pada bayi 8-12 bulan:
  1. Ambilah sebuah sendok kemudian dekatkan ke depan lisan anak. Biarkan anak membuka mulutnya.
  2. Letakan majemuk cangkir plastik dengan ukuran yang berbeda. Biarkan anak bermain dengan cangkir-cangkir tersebut dan mencoba menumpuknya.
  3. Letakan secara acak beberapa balok lunak atau kardus di lantai. Berikan gagasan biar anak mau mengumpulkan dan menyusun balok atau kardus menjadi sebuah baris.

Pada anak usia 12-24 bulan:
  1. Sediakan alat musik gendang atau bisa dibentuk dari kaleng bekas biskuit atau susu ditutup karet balon. Ajak anak biar mau memukul gendang tersebut. Berikan beberapa pola irama pukulan gendang untuk ditiru anak.
  2. Sediakan air dalam ember berukuran sedang, cangkir plastik, dan botol aqua bekas. Berikan gagasan biar anak menuang air dengan cangkir ke botol.
  3. Ketika membacakan buku cerita, ucapkan kalimat yang diulang-ulang pada beberapa halaman berikutnya, misalnya: “Nah, kucing yang tadi warna bulunya putih. Kalau kucing yang ini warna bulunya hitam. ”
  4. Ketika membacakan buku cerita, sambil menunjuk ke gambar ucapkan “ Kelinci mana yang lebih besar ?” Amati tanggapan anak.

Pada anak usia 24-36 bulan:
  1. Ajak anak untuk mengelompokan mainan mobil-mobilan atau boneka menurut ukuran besar dan kecil.
  2. Berikan anak sebuh gendang atau mainan yang berbunyi bila dipukul. Anda memegang botol plastik kosong. Mintalah anak untuk memukul gendang setelah anda memukul botol. Lakukan ini berulang-ulang. Selanjutnya anak memukul gendang terlebih dulu diikuti anak.
  3. Ajak anak untuk menumpuk buku-buku mulai dari yang berukuran besar hingga yang paling kecil.

Mengenalkan Konsep Hubungan Geometri dan Ruang pada anak usia bawah 3 tahun
Pengertian yang dimaksud di sini yaitu anak mengenal bentuk-bentuk geometri (segitiga, segi empat, persegi, ling- karan) yang sama dan posisi dirinya dalam suatu ruang. Anak bisa paham wacana pengertian ruang yang dimaksud di sini ketika mereka sadar akan posisi dirinya dihubungkan dengan benda-benda dan penataan di sekelilingnya. Anak berguru ten- tang lokasi/tempat dan letak/posisi, seperti: di atas, di bawah, pada, di dalam, di luar. Selain itu, anak juga berguru wacana pengertian jarak, seperti: dekat, jauh, dll.

Mengenalkan kekerabatan geometri dan ruang pada anak bisa dilakukan dengan cara mengajak anak bermain sambil mengamati aneka macam benda di sekelilingnya. Anak akan be- lajar bahwa benda yang satu mempunyai bentuk yang sama dengan benda yang satunya. Ketika anak melihat buah apel dan bercerita, “Buah apel ini bentuknya menyerupai bola,” maka bahwasanya anak sedang membuatkan pengertian ten- tang geometri. Orang bau tanah yang mempunyai anak usia 1-3 tahun sanggup menyediakan balok-balok lunak atau kardus-kardus be- kas obat dari aneka macam ukuran biar anak bisa bereksplorasi dan membangun.

Beberapa acara yang bisa dilakukan orangtua untuk membuatkan kekerabatan geometri dan ruang pada anak:

Pada bayi 0-8 bulan:
  1. Letakan sebuah botiol susu di hadapan bayi. Biarkan bayi memegang botol tersebut dan mencicipi bentuk botol dengan kedua tangannya.
  2. Selimuti bayi. Biarkan bayi memegang dan mencicipi keseluruhan bentuk dan permukaan selimut.
  3. Biarkan bayi merangkak atau merayap sepanjang tepi meja untuk mencicipi bentuk meja.

Pada bayi 8-12 bulan:
  1. Ajak anak merangkak kedalam terowongan. Biarkan anak mencicipi berada di ruang tertutup tetapi masih bisa memandang dan menjangkau luar dengan kedua tanggannya.
  2. Ajak anak untuk melempar bola plastik ke dalam keranjang.

Pada anak usia 12-24 bulan:
  1. Sediakan boneka dan kotak yang ukurannya lebih kecil dari boneka tersebut. Berikan gagasan biar anak mau mencoba memasukan boneka ke kotak. Setelah anak mengerti bahwa kota terlalu kecil maka ambil kotak lain yang lebih besar, birakan anak memasukan boneka ke kotak tersebut.
  2. Sediakan kotak yang permukaannya terdapat beberapa lubang berbentuk segitiga, persegi, lingkaran, segiempat. Biarkan anak memasukan keping segitiga, persegi, bundar dan segiempat ke kotak tersebut.

Pada anak 24-36 bulan:
  1. Ajak anak bermain meniup busa sabun di luar. Amati apa yang diucapkan anak. (Misalnya:” Lihat ada banyak bola!”
  2. Ajak anak untuk mengenal nama-nama benda di sekitar, misal: “Lihat, piring ini menyerupai apa bentuknya”. Biarkan anak yang menjawab.

Mengenalkan konsep Memilih dan Mengelompokan pada anak usia bawah 3 tahun
Memilih dan mengelompokan mencakup kemampuan mengamati dan mencatat persamaan dan perbedaan benda. Anak-anak usia di bawah tiga tahun mengenal persamaan dan perbedaan melalui kelima indera mereka pada dikala bereksplorasi dengan benda-benda di sekitar. Anak berguru melalui memperhatikan, mendengar, menyentuh, merasakan, mencium kedaluwarsa benda-benda yang dimainkannya, sehingga mengetahui benda-benda yang sama dan yang berbeda.

Beberapa pola acara yang bisa dilakukan orangtua untuk membuatkan kemampuan menentukan dan mengelompokan pada anak :

Pada bayi 0-8 bulan:
  1. Ketika bayi menangis, katakan: “Ya ibu datang. Ibu mendengar suaramu.” Bayi akan berguru mengenali bunyi anda.
  2. Berikan 2 macam mainan bayi yang berbunyi. Biarkan bayi menerangkan minat pada mainan tertentu dan memainkannya.

Pada bayi 8-12 bulan:
  1. Sediakan 2 macam buah-buahan masing-masing jenis 3, misal: apel dan jeruk pada sebuah wadah. Ajaklah anak untuk menentukan buah dan meletakan di luar wadah.
  2. Sediakan beberapa macam alat dapur yang bisa dibunyikan seperti: tutup panci, tutup gelas, piring kaleng, dll. Biarkan anak menentukan alat tersebut dan membunyikannya menggunakan supit kayu atau plastik untuk makan mi.

Pada anak 12-24 bulan:
  1. Memberikan sebuah gambar kucing pada anak. Biarkan anak menyebutkan nama hewan tersebut.
  2. Sediakan 5 buah balok lunak warna merah. Ajak anak untuk membariskan balok-balok tersebut menyerupai barisan balok menurut pola warna merah.

Pada anak 24-36 bulan:
  1. Sediakan 1 keranjang dan beberapa bola plastik terdiri dari 3 warna, masing-masing warna 4 bola. Ajak anak untuk memasukan semua bola yang berwarna contohnya yang berwarna kuning ke keranjang.
  2. Sediakan majemuk kotak kardus dari aneka macam ukuran dan bentuk. Ajak anak untuk menumpuk kotak- kota tersebut menjadi menyerupai sebuah menara. Biarkan anak menentukan kotak-kotak yang sama bentuk dan ukurannya untuk ditumpuk.

Mengembangkan konsep angka pada anak usia 3-6 tahun
Konsep angka dikembangkan melalui 3 tahap:
  1. Menghitung. Tahap awal menghitung pada anak yaitu menghitung melalui hapalan atau membilang. Orangtua sanggup membuatkan kemampuan ini melalui acara menyanyi, permainan jari, dll yang menggunakan angka.
  2. Hubungan satu-satu.Maksudnya yaitu menghubungkan satu, dan hanya satu angka dengan benda yang berkaitan. Teknik ini bisa dilakukan melalui acara sehari-hari.
  3. Menjumlah, membandingkan dan simbol angka.

Ketika orangtua meminta anak mengambilkan 3 buah biskuit, dan anak membawa 3 buah biskuit. Anak tersebut mengerti wacana konsep jumlah. Anak yang paham urutan angka, akan tahu bahwa kalau menghitung 3 biskuit dari kiri ke kanan dan dari kanan ke kiri maka jumlahnya akan sama. Anak yang paham konsep perbandingan akan paham benda yang lebih besar, jumlahnya lebih banyak, lebih sedikit, atau sama.

Beberapa pola kegatan yang sanggup dilakukan orang bau tanah dalam membuatkan konsep angka, yaitu:
  1. Meminta anak menghitung jumlah cangkir yang dibutuhkan untuk mengisi botol hingga penuh dengan pasir.
  2. Meminta anak menghitung jumlah balok yang dibutuhkan untuk menciptakan bangunan yang dibentuk anak.

Mengembangkan Konsep Pola dan Hubungan pada anak usia 3-6 tahun
Tujuan mengenalkan pola dan kekerabatan pada anak usia 3-6 tahun yaitu mengenalkan dan menganalisa pola-pola sederhana, menjiplak, membuat, dan menciptakan asumsi ten- tang kemungkinan dari kelanjutan pola.

Beberapa pola acara yang bisa dilakukan orangtua untuk membuatkan pola dan kekerabatan pada anak:
  1. Mengajak anak bermain menyusun antrian mobil-mobilan membentuk pola barisan merah, hitam, merah, hitam, merah, hitam.
  2. Mengajak anak bermain menciptakan rantai gelang dari kertas warna putih, biru, hijau, putih, biru, hijau.

Mengembangkan Konsep Hubungan Geometri dan Ruang pada anak usia 3-6 tahun
Anak berguru mengenal bentuk-bentuk dan penataan di lingkungan sekitar. Saat anak bermain dengan balok, cat lukis, menggambar, menggunting bentuk-bentuk geometri, mengembalikan balok ke rak, bahwasanya anak sedang bela- jar wacana berdiri datar dan berdiri ruang serta kegunaannya. Pertama anak berguru mengenal bentuk-bentuk sederhana (segitiga, lingkaran, segi empat). Kedua, anak berguru wacana ciri-ciri dari setiap bentuk geometri. Selanjutnya, anak berguru menerapkan pengetahuannya untuk berkreasi membangun dengan bentuk-bentuk geometri.

Beberapa pola acara yang bisa dilakukan orangtua untuk membuatkan kekerabatan geometri dan ruang pada anak:
  1. Mengajak anak bermain meniup busa sabun menggunakan sedotan plastik yang ditekukan pada bab ujungnya sehingga membentuk bundar kemudian diikatkan ke batang sedotan. Ajak anak mengamati bahwa bentuk gelembung-gelembung sabun yang ditiup anak menyerupai bentuk lingkaran.
  2. Sediakan kardus-kardus bekas (obat, susu), botol- botol plastik, sedotan plastik, kertas warna, dll. Ajak anak untuk membangun sebuah halaman keinginan untuk kawasan bermainnya menggunakan barang-barang bekas tersebut.

Mengembangkan Konsep Pengukuran pada anak usia 3-6 tahun
Anak berguru pengukuran dari aneka macam kesempatan melalui acara yang membutuhkan kreativitas. Tahap awal anak tidak menggunakan alat, tetapi mengenalkan konsep lebih panjang, lebih pendek, lebih ringan, cepat, dan lebih lambat. Tahap berikutnya, anak diajak menggunakan alat ukur bukan standar, menyerupai pita, sepatu, dll. Pada tahap lebih tinggi lagi, anak diajak menggunakan jam dinding, penggaris, skala, termometer.

Beberapa pola acara yang bisa dilakukan orangtua untuk membuatkan pengukuran pada anak:
  1. Mengajak anak mengukur panjang dan lebar rak mainan menggunakan balok unit.
  2. Mengajak anak menghitung jumlah cangkir berisi pasir yang dibutuhkan untuk mengisi penuh sebuah ember kecil.
  3. Mengajak anak mengukur karpet menggunakan pita.

Mengembangkan Konsep Pengumpulan, Pengaturan dan Tampilan Data pada anak usia 3-6 tahun
Pada awalnya anak mulai menentukan benda tanpa tujuan. Selanjutnya anak menentukan mainan dengan tujuan, contohnya menurut warna, ukuran , atau bentuk. Pada tahap yang lebih tinggi anak sanggup menentukan mainan menurut lebih dari satu variabel, misal menurut warna dan bentuk, atau warna, bentuk dan ukuran.

Pengetahuan wacana grafik merupakan bentuk ekspansi dari menentukan dan mengelompokan. Membuat grafik merupakan cara anak untuk menampilkan majemuk informasi/data dalam bentuk yang berlainan. Misalnya anak menciptakan grafik sederhana wacana jenis sepatu yang digunakan anak.

Beberapa pola acara yang bisa dilakukan orangtua untuk membuatkan pengumpulan, pengaturan dan tampilan data pada anak:
  1. Mengajak anak mengumpulkan majemuk daunan-daunan. Kemudian ajak anak mengelompokan bentuk daun-daunan tersebut. Setelah itu, buatlah daftar wacana jumlah daun untuk setiap bentuknya dengan cara menyusun daun-daun yang sama menjadi barisan tegak lurus ke atas. Ajak anak mencatat jumlah setiap kelompok daun.
  2. Mengajak anak menciptakan grafik wacana keadaan cuaca setiap hari dalam 1 bulan.

TIPS UNTUK ORANG TUA
Beberapa tips yang bisa dilakukan orangtua dirumah:
  • Libatkan anak dalam acara sehari-hari di rumah. Misalnya membantu meletakan piring dan gelas ke rak, meletakan baju-baju yang sudah disetrika ke lemari. merapikan handuk dan selimut di lemari.
  • Menyediakan anak aneka macam kesempatan dalam acara sehari-hari yang menggunakan angka. Misalnya menata meja makan, menata alat main sesuai fungsi, meletakan kaos kaki pada masing-masing sepatu.
  • Meminta anak untuk membantu menata sepatu anggota keluarga dirak mulai dari sepatu ukuran kecil hingga yang berukuran besar.
  • Mengajak anak untuk membantu menata buku-buku, menurut ukuran, ketebalan buku, atau jenis kertasnya.
  • Memberi kesempatan pada anak untuk sering bermain dengan playdough, atau tanah liat. Biarkan anak berkreasi dengan materi tersebut.
  • Ajak anak untuk berlari, melompat, meloncat pada gambar bentuk-bentuk geometri yang dibentuk dari tali, kapur, dll.

    Download Buku Parenting Konsep Matematika Untuk Anak Usia Dini

    Selengkapnya mengenai susunan dan isi berkas Buku Parenting Konsep Matematika Untuk Anak Usia Dini ini silahkan lihat dan unduh pada link di bawah ini:

    Buku Parenting Konsep Matematika Untuk Anak Usia Dini



    Download File:
    Buku Parenting - Konsep Matematika Untuk Anak Usia Dini.pdf

    Demikian yang bisa kami sampaikan mengenai keterangan berkas dan share file Buku Parenting Konsep Matematika Untuk Anak Usia Dini. Semoga bisa bermanfaat.

    Posting Komentar untuk "Konsep Matematika Untuk Anak Usia Dini"