Buku Smk Teknik Pemesinan
Berikut ini yaitu berkas Buku Sekolah Menengah kejuruan Teknologi dan Rekayasa - Teknik Pemesinan Jilid 1 2. Download file PDF.
Buku Sekolah Menengah kejuruan Teknik Pemesinan
Berikut ini kutipan teks/keterangan mengenai Buku Sekolah Menengah kejuruan Teknik Pemesinan:
Buku Sekolah Menengah kejuruan Teknologi dan Rekayasa - Teknik Pemesinan ini diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2008.
Buku Sekolah Menengah kejuruan Teknologi dan Rekayasa - Teknik Pemesinan ini diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2008.
Buku teks pelajaran Buku Sekolah Menengah kejuruan Teknik Pemesinan ini telah melalui proses evaluasi oleh Badan Standar Nasional Pendidikan sebagai buku teks pelajaran untuk Sekolah Menengah kejuruan dan telah dinyatakan memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 45 Tahun 2008 tanggal 15 Agustus 2008.
Proses pemotongan logam merupakan suatu proses yang digunakan untuk mengubah bentuk suatu produk (komponen mesin) dari logam dengan cara memotong. Berdasarkan pada cara pemotongannya, proses pemotongan logam sanggup dikelompokkan menjadi empat kelompok dasar, yaitu:
- Proses pemotongan dengan mesin las
- Proses pemotongan dengan mesin pres
- Proses pemotongan dengan mesin perkakas
- Proses pemotongan non-konvensional (Electrical Discharge, Machining, Laser Beam Machining, Chemical Milling, dan sebagainya).
Dari keempat proses pemotongan tersebut, buku ini hanya akan membahas kelompok ke-3 yaitu proses pemotongan dengan memakai pahat potong yang dipasang pada mesin perkakas dan kelompok ke-4, khususnya mesin EDM (Electrical Discharge Machining). Dalam istilah teknik, proses ini sering disebut dengan nama Proses Pemotongan Logam (Metal Cutting Process) atau Proses Pemesinan (Machining Process). Oleh alasannya yaitu itu, untuk menghindari kesalahpahaman ihwal istilah maka selanjutnya dipilih nama yang terakhir yaitu proses pemesinan.
Buku Teknik Pemesinan ini terdiri dari 15 Bab, yang kami susun menjadi 2 jilid. Setiap jilid memuat secara rinci hampir semua proses pemesinan yang biasa digunakan dalam proses produksi dan hal-hal yang terkait dengan proses pemesinan. Buku Teknik Pemesinan Jilid 1 dimulai dari Bab 1 ihwal Memahami dasar-dasar Kejuruan, Bab 2 Memahami Proses-proses dasar Kejuruan, Bab 3 Merealisasi Kerja yang Aman, Bab 4 Memahami Kaidah Pengukuran, Bab 5 Memahami Gambar Teknik, Bab 6 Mengenal Proses Bubut (Turning), Bab 7 Mengenal Proses Frais (Milling). Buku Teknik Pemesinan Jilid 2 dimulai dari Bab 8 Mengenal Proses Gurdi (Drilling) , Bab 9 Mengenal Proses Sekrap (Shaping), Bab 10 Mengenal Proses Gerinda (Grinding), Bab 11 Mengenal Cairan Pendingin yang Dipakai dalam Proses Pemesinan, Bab 12 Memahami Mesin CNC Dasar, Bab 13 Memahami Mesin CNC Lanjut, Bab 14 Mengenal EDM, dan Bab 15 Memahami Toleransi Ukuran dan Geometrik.
Untuk mempermudah pemahaman, materi buku ini dibentuk dengan menganut sistematika pembahasan sebagaimana yang akan dibahas pada beberapa alinea berikut.
Sebagai permulaan, Bab 1 Memahami Dasar-Dasar Kejuruan menjelaskan ihwal Statika dan Tegangan, Mengenal Komponen Mesin, dan Mengenal Material dan Mineral. Dilanjutkan Bab 2 Memahami Proses-proses Dasar Kejuruan yang menjelaskan Proses Pengecoran Logam, Mengenal Proses Pemesinan, Mengenal Proses Pengerjaan Panas, dan Mesin Konversi Energi.
Berikutnya Bab 3 Merealisasi Kerja yang Aman, membahas ihwal Kesehatan dan Keselamatan Kerja, menguraikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), Manajemen Bahaya, Contoh Pengendalian Bahaya Kebisingan (noise), Pencahayaan, Pengendalian Bahaya Pencemaran Udara/Polusi, Alat Perlindungan Diri, Pencegahan dan Pemadaman Kebakaran, Pedoman Singkat Antisipasi dan Tindakan Pemadaman Kebakaran, Fasilitas Penunjang, serta Pemeliharaan dan Penggunaan Alat-alat Perkakas. Bahasan terakhir ini sangat penting untuk diperhatikan dalam setiap pekerjaan pemesinan, semoga pekerja selalu menjaga keamanan dan keselamatan baik bagi operatornya, mesin, maupun alat-alat perkakasnya.
Bab 4 Memahami Kaidah Pengukuran, membahas alat ukur yang umum digunakan dalam pekerjaan pemesinan yaitu jangka sorong, mikrometer, dan jam ukur (dial indicator), yang dilanjutkan dengan membahas sistem satuan yang digunakan dalam proses pemesinan, yaitu sistem Metris (Metric system) dan sistem Imperial (Imperial system/British system).
Bab 5 Memahami Gambar Teknik yang memperlihatkan klarifikasi Mengenal Alat Menggambar Teknik, Lembar Kerja, dan Membaca Gambar Teknik.
Bab 6 membahas Proses Bubut (Turning) yang merupakan Bab yang paling banyak isinya. Maklum, proses bubut yaitu proses pemesinan yang sering digunakan dalam proses produksi. Bab ini menguraikan parameter yang diatur pada Mesin Bubut. Tiga parameter utama pada setiap proses bubut yaitu kecepatan putar spindel (speed), gerak makan (feed) dan kedalaman potong (depth of cut). Selanjutnya dibahas geometri pahat yang menguraikan besaran sudut pada pahat bubut, yang terdiri dari sudut beram (rake angle), sudut bebas (clearance angle), dan sudut sisi potong (cutting edge angle). Kemudian dipaparkan mengenai alat bantu produksi, dan jenis-jenis Mesin Bubut. Pada bahasan mengenai proses bubut ini diakhiri dengan uraian ihwal perencanaan dan perhitungan dalam proses bubut yang diawali dengan klarifikasi ihwal elemen dasar proses bubut yang sanggup dihitung yaitu kecepatan potong, kecepatan makan, dan kecepatan terjadinya beram. Pada sub-Bab terakhir, lebih detail dijelaskan mulai dari material pahat (yaitu baja karbon hingga dengan keramik dan intan, pemilihan mesin (dengan pertimbangan yang mendasar yaitu dimensi benda kerja yang yang akan dikerjakan), penentuan langkah kerja (meliputi persiapan materi benda kerja, setting mesin, pemasangan pahat, penentuan jenis pemotongan, penentuan kondisi pemotongan, perhitungan waktu pemotongan, dan investigasi hasil menurut gambar kerja), perencanaan proses membubut, mulai dari membubut lurus, tirus, ulir, alur, mengkartel, menciptakan profil, eksentris, dan proses pembubutan cembung maupun cekung.
Bab 7 menjabarkan Proses Frais (Milling). Pada Bab ini diawali dari penjabaran proses frais yang diklasifikasikan dalam tiga jenis yaitu menurut jenis pahat, arah penyayatan, dan posisi relatif pahat terhadap benda kerja. Dibahas juga ihwal metode kerja Mesin Frais yang ditentukan menurut arah relatif gerak makan meja Mesin Frais terhadap putaran pahat. Metode proses frais ini ada dua yaitu frais naik (up milling) dan frais turun (down milling). Kemudian jenis-jenis Mesin Frais, terdiri dari column and knee milling machines, bed type milling machines, dan special purposes. Dilanjutkan parameter pada proses frais yaitu parameter yang sanggup pribadi diatur oleh operator mesin dikala sedang mengoperasikan Mesin Frais : putaran spindel (n), gerak makan (f), dan kedalaman potong (a). Berikutnya diuraikan geometri pahat frais, peralatan sebagai alat bantu Mesin Frais terdiri dari arbor, tool holder, dan kolet. Dijelaskan pula alat pencekam dan pemegang benda kerja yang menjelaskan pemegang benda kerja pada Mesin Frais dan beberapa macam asesoris yang berkhasiat untuk membantu pengaturan Mesin Frais maupun penempatan benda kerja. Sub-Bab berikutnya elemen dasar proses frais yang menjelaskan ihwal kecepatan potong, gerak makan per gigi, waktu pemotongan, kecepatan pembentukan beram dan diakhiri dengan contoh-contoh pengerjaan benda kerja yang terdiri dari proses frais datar/rata (surface milling) dan proses frais roda gigi.
Bab 8 menjelaskan ihwal proses pembuatan lubang bundar dengan memakai mata bor (twist drill) yang disebut dengan Proses Gurdi (Drilling). Pada Bab ini dimulai dari pengertian Mesin Gurdi dan jenis-jenisnya. Mesin Gurdi dikelompokkan menjadi Mesin Gurdi portable, Mesin Gurdi peka, Mesin Gurdi vertical, Mesin Gurdi radial, Mesin Gurdi turret, Mesin Gurdi spindel jamak, Mesin Gurdi produksi, dan Mesin Gurdi lubang dalam. Kemudian dibahas ihwal perkakas Mesin Gurdi yang terdiri dari ragum, klem set, landasan (blok paralel), pencekam mata bor, sarung pengurang, pasak pembuka, boring head, dan mata bor. Setelah diketahui perkakas Mesin Gurdi selanjutnya dijelaskan mengenai geometri mata bor (twist drill ) yang berisi ihwal sudut-sudut pada mata bor yaitu sudut helik (helix angle), sudut ujung (point angle /lip angle, 2Xr), dan sudut bebas (clearance angle). Diuraikan juga ihwal pencekaman mata bor dan benda kerja yang berisi ihwal alat pencekaman dan cara pencekaman yang benar. Dan pada simpulan pecahan ini, dibahas ihwal elemen dasar pada proses gurdi, serta perencanaan proses bor. Elemen dasar atau parameter proses gurdi intinya sama dengan parameter proses pemesinan yang lain, akan tetapi dalam proses gurdi selain kecepatan potong, gerak makan, dan kedalaman potong perlu dipertimbangkan pula gaya aksial, dan momen puntir yang dibutuhkan pada proses gurdi.
Pada Bab 9 dijelaskan Proses Sekrap (Shaping). Bab ini cukup singkat, yakni hanya menguraikan apa itu Mesin Sekrap dan jenisv jenisnya, kemudian apa saja elemen dasar Mesin Sekrap. Jenis Mesin Sekrap yang ada mencakup Mesin Sekrap datar atau horizontal (shaper), Mesin Sekrap vertical (slotter), dan Mesin Sekrap eretan (planner). Untuk elemen proses sekrap intinya sama dengan proses pemesinan lainnya, yaitu kecepatan potong, kecepatan pemakanan, waktu pemotongan, dan kecepatan pembentukan beram.
Bab 10 yang menjelaskan Proses Gerinda (Grinding), menuliskan jenis-jenis Mesin Gerinda dan menjelaskan watu asah gerinda. Jenis Mesin Gerinda terdiri dari Mesin Gerinda datar, dan Mesin Gerinda silindris. Untuk watu asah dipaparkan mengenai jenis-jenis butir asahan, ukuran butiran asahan, tingkat kekerasan (grade), macam-macam perekat, susunan butiran asah, bentuk-bentuk watu gerinda, penjabaran watu gerinda, spesifikasi watu gerinda dan pemasangan watu gerinda.
Bab 11 berisi uraian tent ang Cairan Pendingin yang biasa digunakan p ada proses pemesinan. Dimulai dari jenis-jenis Cairan Pendingin yang biasa dipakai, terdiri dari minyak murni (straight oils), cairan semi sintetis (soluble oils semisynthetic fluids), dan cairan sintetis (synthetic fluids). Kemudian dipaparkan cara sumbangan Cairan Pendingin yaitu dengan cara manual disiramkan ke benda kerja, disemprotkan (jet application of fluid), dan dikabutkan (mist application of fuid). Dibahas juga dampak Cairan Pendingin pada proses pemesinan sebagai fungsi utama dan sanggup juga sebagai fungsi kedua. Selanjutnya dibahas mengenai kriteria pemilihan Cairan Pendingin dilihat dari unjuk kerja proses, harga, keamanan terhadap lingkungan dan keamanan terhadap kesehatan. Dan di simpulan Bab ini diuraikan ihwal perawatan serta pembuangan Cairan Pendingin yang benar dan aman.
Bab 12 menguraikan ihwal Mesin CNC Dasar. Ada dua Mesin CNC dasar yang dijelaskan yakni Mesin Bubut TU 2A dan Mesin Frais TU 3A, alasannya yaitu kedua mesin ini merupakan dasar bagi Mesin CNC generasi di atasnya. Pada keduanya dijelaskan hal yang mirip, yakni data teknologisnya, bagaimana pemrogramannya, serta bagaimana pengoperasiannya. Data teknologis pada Mesin CNC sama dengan pada proses pemesinan lainnya, yaitu terdiri dari kecepatan potong, jumlah putaran, dan kecepatan asutan.
Bab 13 sedikit mengulang Bab 12 dan dilanjutkan membahas Mesin CNC secara lebih detail. Bab ini membahas lebih terang dan dalam Mesin CNC, khususnya bagaimana suatu Mesin CNC bekerja. Diawali dengan sistem mekanik yang digunakan Mesin CNC, Mesin Perkakas CNC, pengontrolan sumbu Mesin CNC, sistem koordinat Mesin CNC, dan pemrograman Mesin CNC.
Bab 14 buku ini memberi klarifikasi sedikit ihwal Mesin EDM (Electrical Discharge Machining). Informasi yang penting dari mesin ini yaitu jenis-jenis Mesin EDM dan cara mengoperasikan mesin tersebut.
Dan pada Bab 15 memuat penyimpangan ukuran yang terjadi selama proses pemesinan, toleransi, suaian, cara penulisan toleransi ukuran/dimensi, toleransi standar dan penyimpangan fundamental.
Keterangan-keterangan di atas disusun sebagai citra menyeluruh isi buku ini, dengan impian akan mempermudah bagi para pembaca untuk memahami materi-materi yang telah dituliskan dalam buku ini. Penulis terus berusaha untuk sanggup menyempurnakan isi buku ini, sehingga sanggup memperlihatkan informasi ihwal keilmuan teknik pemesinan kepada para pembaca, khususnya siswa Sekolah Menengah Kejuruan.
Download Buku Sekolah Menengah kejuruan Teknik Pemesinan
Selengkapnya mengenai susunan dan isi berkas Buku Sekolah Menengah kejuruan Teknik Pemesinan ini silahkan lihat preview salah satu buku dan unduh buku lainnya pada link di bawah ini:
Buku Sekolah Menengah kejuruan Teknik Pemesinan
Download File:
Buku Sekolah Menengah kejuruan Teknologi dan Rekayasa - Teknik Pemesinan - Jilid 1.pdf
Buku Sekolah Menengah kejuruan Teknologi dan Rekayasa - Teknik Pemesinan - Jilid 2.pdf
Sumber: http://psmk.kemdikbud.go.id
Demikian yang sanggup kami sampaikan mengenai keterangan berkas dan share file Buku Sekolah Menengah kejuruan Teknologi dan Rekayasa - Teknik Pemesinan. Semoga sanggup bermanfaat.
Demikian yang sanggup kami sampaikan mengenai keterangan berkas dan share file Buku Sekolah Menengah kejuruan Teknologi dan Rekayasa - Teknik Pemesinan. Semoga sanggup bermanfaat.
Posting Komentar untuk "Buku Smk Teknik Pemesinan"