Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Buku Smk Kimia Industri

Berikut ini ialah berkas Buku Sekolah Menengah kejuruan Teknologi dan Rekayasa - Kimia Industri Jilid 1 2 3. Download file PDF.

 Berikut ini ialah berkas Buku Sekolah Menengah kejuruan Teknologi dan Rekayasa  Buku Sekolah Menengah kejuruan Kimia Industri
Buku Sekolah Menengah kejuruan Kimia Industri

Buku Sekolah Menengah kejuruan Kimia Industri

Berikut ini kutipan teks/keterangan mengenai Buku Sekolah Menengah kejuruan Kimia Industri:

Buku Sekolah Menengah kejuruan Teknologi dan Rekayasa - Kimia Industri ini diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2008.

Buku teks pelajaran Sekolah Menengah kejuruan Kimia Industri ini telah melalui proses evaluasi oleh Badan Standar Nasional Pendidikan sebagai buku teks pelajaran untuk Sekolah Menengah kejuruan dan telah dinyatakan memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 45 Tahun 2008 tanggal 15 Agustus 2008.

Tujuan disusunnya buku ini ialah untuk memenuhi kebutuhan kegiatan pendidikan dan pengajaran Kimia Industri yang disesuikan dengan perkembangan teknologi dan industri.

Dalam kaitannya dengan upaya untuk hal tersebut di atas, maka penulis berpedoman pada kurikulum tahun 2004 dan diadaptasi dengan kaidah- kaidah ilmu pengetahuan dan teknologi yang dibutuhkan dalam dunia industri, sehingga isi dan materi bersifat tekstual dan kontekstual. Materi yang disajikan menyangkut juga indikator-indikator yang bisa mendorong siswa dalam aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomotorik yang terdiri atas Pengenalan Kimia Industri, Bahan Baku Untuk produk Industri, Teknologi Proses, Instrumentasi dan Pengukuran, Utilitas Pabrik, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta limbah.

Keseluruhan materi diharapkan bisa mendukung kompetensi lulusan Sekolah Menengah kejuruan Kimia Industri sesuai dengan kebutuhan pasar kerja industri dan kalau dimungkinkan bisa kerja mandiri.

Manfaat yang sanggup diperoleh dari buku ini dalam proses pembelajaran ialah bahwa guru akan bertambah sumber belajarnya yang lebih aplikatif terutama ilmu terapan, sehingga guru akan bertambah wawasannya terutama dalam bidang kimia industri. Sedangkan bagi siswa akan bertambah buku pegangannya untuk lebih gampang berguru kimia industri, alasannya buku ini penyusunnannya baik dalam sistematika dan materinya diadaptasi dengan tingkat kemampuan siswa dalam proses pembelajaran.

Buku merupakan salah satu masukkan (input) dalam proses pembelajaran dengan demikian akan mempunyai efek terhadap keluaran (output). Buku sebagai kepingan dari proses intinya merupakan suatu kumpulan dari teori-teori yang masih berlaku dan dalam bidang kejuruan teknik teori tersebut sanggup diaplikasikan dalam bentuk konkret untuk mempermudah kehidupan manusia. Buku dengan judul “Kimia-Industri” merupakan buku yang diperuntukkan bagi siswa maupun pengajar dalam bidang kejuruan teknik khususnya kimia.

Buku ini diawali (dalam kepingan I) dengan membahas mengenai pengenalan Kimia Industri, yaitu aplikasi (bagian utama dalam bidang kejuruan teknik) dari ilmu kimia maupun ilmu penunjang yang lain ibarat fisika untuk meningkatkan kesejahteraan insan dalam skala industri. Pengenalan ini cukup penting, alasannya aplikasi kimia dalam skala industri dibutuhkan ilmu-ilmu penunjang tersebut. Membahas skala industri, tentunya akan mempunyai interpretasi produk dalam skala yang besar (baik kuantitas maupun kualitas). Oleh karenanya akan dibutuhkan materi baku dan juga insan sebagai salah satu kepingan dari “sumber daya”, telah dibahas pada kepingan I. Sedangkan bab-bab selanjutnya merupakan pembahasan lebih lanjut dari kepingan I.

Bab II membahas materi baik awal (sebagai materi baku) maupun final (sebagai kepingan dari produk) yang merupakan tujuan utama dari seseorang yang bergerak dibidang kejuruan teknik khususnya kimia. Sedangkan bagaimana mengubah dari materi baku menjadi suatu produk akan dibahas pada kepingan IV mengenai teknologi proses.

Dalam memproduksi suatu materi dalam skala industri, tentunya selain mempertimbangkan kuantitas juga perlu mempertimbangkan kualitas. Untuk menjaga kualitas dari suatu produk, maka dibutuhkan instrumen untuk mengendalikannya sistem proses yang dibahas pada kepingan III. Sedangkan satuan (unit) penunjang dalam suatu industri berupa pembangkit tenaga listrik, pembangkit uap, pengolahan air proses maupun pengolahan air limbah dibahas pada kepingan VII.

Kesan industri sebagai kepingan sistem yang mengeksplorasi dari “sumber daya” perlu mendapat perhatian khusus biar tidak merusakkan sumber daya tersebut sehingga kelestariannya sanggup dipertahankan. Permasalahan ini dibahas pada kepingan VI. Dua hal yang perlu diperhatikan keterkaitannya dengan sumber daya, yaitu sumber daya alam dan sumber daya manusia. Sumber daya alam menyangkut permasalahan penggunaan materi baku khususnya yang pribadi diambil dari alam dan juga materi yang dibuang ke alam. Bahan hasil produksi yang dibuang ke alam baik berupa materi padat, cair maupun gas dibahas dalam sub- kepingan mengenai problem limbah. Sedangkan untuk melestarikan sumber daya insan sebagai kepingan dari pada kehidupan, dibahas lebih mendalam pada sub kepingan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).

Era globalisasi sedang berlangsung baik dalam bidang perdagangan maupun bidang lainnya, ibarat informatika dan pendidikan. Globalisasi ini membawa dampak positif, antara lain kebebasan pertukaran informasi, perdagangan dan perindustrian, yang pada hasilnya sanggup memajukan masyarakat alasannya terjadinya peningkatan ilmu pengetahuan.

Menyikapi kondisi tersebut, penulis menyusun buku Kimia Industri sebagai buku pegangan siswa biar mempunyai wawasan, kalau nantinya bekerja di dunia industri.

Bab 1 : Pengenalan Kimia Industri
Kimia Industri meliputi hal yang cukup luas. Pada kepingan ini akan diperkenalkan mengenai Kimia Industri, yang akan dimulai menurut akar katanya, yaitu Kimia dan Industri. Selanjutnya pada sub kepingan selanjutnya akan dibahas mengenai sistem administrasi dalam suatu industri dan area kerja, khususnya industri besar dimana pada kepingan ini akan terlihat pembagian pelaksanaan kiprah mulai dari tingkat pelaksana yang dalam hal ini diduduki oleh seseorang dengan penjabaran pendidikan minimal Sekolah Menengah Kejuruan Teknik / STM hingga dengan tingkat manajer puncak dengan kalsifikasi pendidikan minimal sarjana. Dengan demikian diharapkan sanggup sebagai citra kompetensi yang dibutuhkan apabila seseorang bekerja pada bidang industri kimia.

Bab II : Bahan Baku untuk Produk Industri
Menjelaskan persiapan materi baku dan materi penunjang serta persiapan materi kimia untuk menghasilkan suatu produk. Selain itu juga pengelolaan bahan-bahan cadangan.

Bab III : Instrumentasi dan Pengukuran
Setiap alat yang digunakan dan dioperasikan dalam sebuah pabrik dilengkapi dengan instrumen untuk mengukur parameter- parameter tertentu sesuai kondisi operasi yang harus selalu dipantau setiap saat. Instrumen yang dimaksud terdiri dari dua macam yaitu instrumen lokal dan instrumen panel. Skala ukur yang terbaca dalam instrumen lokal merupakan kontrol terhadap skala ukur instrumen panel.

Untuk mendasari pengetahuan yang dibutuhkan dalam kegiatan mengukur maka di bawah ini dibahas ihwal satuan dan standardnya, konsep angka penting dan galat serta kelainan skala ukur. Alat-alat ukur yang banyak digunakan dalam industri sanggup diklasifikasikan terdiri dari alat pengukur suhu, alat pengukur tekanan, alat pengukur aliran, dan alat pengukur sifat kimiawi: pH atau keasaman, COD, BOD.

Bab IV : Teknologi Proses
Kata teknologi mempunyai arti aplikasi dari ilmu pengetahuan (scientific) yang digunakan dalam rangka untuk memepermudah kehidupan manusia. Dengan teknologi, maka insan akan sanggup melaksanakan sesuatu menjadi lebih mudah. Sedangkan proses secara umum merupakan perubahan dari masukkan (input) dalam hal ini materi baku setelah melalui proses maka akan menjadi keluaran (output) dalam bentuk produk. Ada tiga kata kunci dalam mengartikan proses, yaitu input, perubahan dan output.

Dengan demikian “teknologi proses” merupakan aplikasi dari ilmu pengetahuan untuk merubah materi baku menjadi produk atau materi yang mempunyai nilai lebih (added value), dimana perubahan sanggup berupa perubahan yang bersifat fisik maupun perubahan yang bersifat kimia dalam skala besar atau disebut dengan skala industri. Perubahan yang bersifat fisik disebut dengan satuan operasi (unit operation), sedangkan yang bersifat perubahan kimia disebut dengan satuan proses (unit process). 

Untuk bisa memahami suatu proses yang terjadi di industri kimia maka terlebih dahulu harus bisa membaca diagram alir proses serta mengenal simbol dan jenis-jenis peralatan yang digunakan pada industri kimia.

Untuk bisa mengoperasikan peralatan industri kimia maka perlu memahami beberapa satuan operasi, mulai dari (1) Proses mengubah ukuran materi padat dengan memakai mesin pemecah (crusher), mesin giling (grinder), dan mesin potong (cutting machine), (2) Pencampuran materi yang merupakan kejadian menyebarnya bahan-bahan secara acak, dimana materi yang satu menyebar ke dalam materi yang lain demikian pula sebaliknya, sedang bahan-bahan itu sebelumnya terpisah dalam keadaan dua fase atau lebih yang hasilnya membentuk hasil yang lebih seragam (homogen), (3) Distilasi (penyulingan) ialah proses pemisahan komponen dari suatu adonan yang berupa larutan cair-cair dimana karakteristik dari adonan tersebut ialah mampu- campur dan gampang menguap, selain itu komponen-komponen tersebut mempunyai perbedaan tekanan uap dan hasil dari pemisahannya menjadi komponen-komponennya atau kelompok-kelompok komponen. Karena adanya perbedaan tekanan uap, maka sanggup dikatakan pula proses penyulingan merupakan proses pemisahan komponen- komponennya menurut perbedaan titik didihnya. Baik distilasi dengan peralatan skala laboratorium maupun skala industri, (4) Adsorpsi atau penjerapan ialah proses pemisahan materi dari adonan gas atau cair, materi yang akan dipisahkan ditarik oleh permukaan zat padat yang menyerap (adsorben). Misalnya, limbah industri pencuciankain batik diadsorpsi zat warnanya dengan memakai arang tempurung kelapa yang sudah diaktifkan. Limbah elektroplating yang mengandung nikel, logam berat nikel diadsorpsi dengan zeolit yang diaktifkan, (5) Absorpsi ialah proses pemisahan materi dari suatu adonan gas dengan cara pengikatan materi tersebut pada permukaan absorben cair yang diikuti dengan pelarutan. Tujuan nya untuk meningkatkan nilai guna dari suatu zat dengan cara merubah fasenya, (6) Ekstraksi ialah pemisahan suatu zat dari campurannya dengan pembagian sebuah zat terlarut antara dua pelarut yang tidak dapta tercampur untuk mengambil zat terlarut tersebut dari satu pelarut ke pelarut yang lain, (7) Filtrasi ialah pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan melewatkannya pada medium penyaringan, atau septum, dimana zat padat itu tertahan. Pada industri, filtrasi ini meliputi ragam operasi mulai dari penyaringan sederhana hingga pemisahan yang kompleks. Fluida yang difiltrasi sanggup berupa cairan atau gas; aliran yang lolos dari saringan mungkin saja cairan, padatan, atau keduanya. Filtrasi dengan peralatan skala laboratorium hingga slaka pilot plant/industri baik batch maupun kontinyu, (8) Operasi evaporasi atau penguapan intinya merupakan operasi pendidihan khusus, dimana terjadi kejadian perpindahan panas dalam cairan mendidih. Tujuan operasi evaporasi ialah untuk memperoleh larutan pekat dari larutan encer dengan jalan pendidihan dan penguapan, (9) Penukar panas atau dalam industri kimia terkenal dengan istilah bahasa Inggrisnya, heat exchanger (HE), ialah suatu alat yang memungkinkan perpindahan panas dan bisa berfungsi sebagai pemanas maupun sebagai pendingin. Biasanya, medium pemanas digunakan uap lewat panas (super heated steam) dan air biasa sebagai air pendingin (cooling water). Penukar panas dirancang sebisa mungkin biar perpindahan panas antar fluida sanggup berlangsung secara efisien.

Satuan Proses Kimia merupakan proses yang melibatkan reaksi Kimia dan katalis. Reaksi kimia merupakan suatu proses dimana materi sebelum diproses disebut dengan reaktan dan hasilnya produk. Lambang dari reaksi kimia sebelum dan sehabis proses memakai tanda panah. Faktor-faktor yang mensugesti kecepatan reaksi ialah ukuran partikel/zat, suhu dan katalis. Jenis-jenis reaksi kimia yang banyak digunakan diindustri ialah reaksi katalitik (reaksi dengan katalis) dan reaksi netralisasi. Contoh Proses Kimia dengan Reaksi Katalitik pada Industri Kecil – Menengah : Industri pembuatan biodiesel dari materi alami yang terbarukan (minyak nabati) dan katalis kimia atau biologis. Sedangkan industri minyak jagung ialah pola untuk proses kimia yang melibatkan reaksi netralisasi.

Bab V : Utilitas Pabrik
Sebuah pabrik mempunyai dua sistem proses utama, yaitu sistem pereaksian dan sistem proses pemisahan & pemurnian. Kedua sistem tersebut membutuhkan kondisi operasi pada suhu dan tekanan tertentu. Dalam pabrik, panas biasanya ‘disimpan’ dalam fluida yang dijaga pada suhu dan tekanan tertentu. Fluida yang paling umum digunakan ialah air panas dan uap air alasannya alasan murah dan mempunyai kapasitas panas tinggi. Fluida lain biasanya digunakan untuk kondisi pertukaran panas pada suhu di atas 100 oC pada tekanan atmosfer. Air atau uap air bertekanan (dinamakan kukus atau steam) mendapat panas dari ketel uap (boiler).

Sistem pemindahan panas bertugas memperlihatkan panas dan menyerap panas. Misalnya, menyerap panas dari sistem proses yang menghasilkan energi ibarat sistem proses yang melibatkan reaksi eksotermik atau menyerap panas biar kondisi sistem di bawah suhu ruang atau suhu sekitar. Sistem pemroses yang melaksanakan ini ialah cooling tower.

Cooling tower, boiler dan tungku pembakaran merupakan sistem-sistem pemroses untuk sistem penyedia panas dan sistem pembuang panas. Kedua sistem proses ini bahu-membahu dengan sistem penyedia udara bertekanan, sistem penyedia listrik dan air higienis untuk kebutuhan produksi merupakan sistem penunjang berlangsungnya sistem proses utama yang dinamakan sistem utilitas. Kebutuhan sistem utilitas dan kinerjanya tergantung pada seberapa baik sistem utilitas tersebut bisa ‘melayani’ kebutuhan sistem proses utama dan tergantung pada efisiensi penggunaan materi baku dan materi bakar.

Proses kimia sangat membutuhkan kelengkapan laboratorium kimia untuk pengontrolan kualitas materi baku dan produk.

Bab VI : Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Seirama dengan derap langkah pembangunan negara berakal balig cukup akal ini, kita akan memajukan industri yang maju dan berdikari dalam rangka mewujudkan Era industrialisasi. Proses industrialisasi maju ditandai antara lain dengan mekanisme, elektrifikasi dan modernisasi.

Dalam keadaan yang demikian maka penggunaan mesin-mesin, pesawat-pesawat, instalasi-instalasi modern serta materi berbahaya semakin meningkat. Hal tersebut disamping memberi akomodasi proses produksi sanggup pula menambah jumlah dan ragam sumber ancaman di daerah kerja. Didalam hal lain akan terjadi pula lingkungan kerja yang kurang memenuhi syarat, proses dan sifat pekerjaan yang berbahaya, serta peningkatan intensitas kerja operasional tenaga kerja. Masalah tersebut diatas akan sangat memepengaruhi dan mendorong peningkatan jumlah maupun tingkat keseriusan kecelakaan kerja, penyakit jawaban kerja dan pencemaran lingkungan.

Untuk itu semua pihak yang terlibat dalam perjuangan berproduksi khususnya para pengusaha dan tenaga kerja diharapkan sanggup mengerti, memahami dan menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja di daerah kerja masing-masing. Agar terdapat keseragaman dalam pengertian, pamahaman dan persepsi K3, maka perlu adanya suatu pola yang baku tenting keselamatan dan kesehatan kerja itu sendiri. Buku ini disusun sebagai materi pengantar K3 biar lebih memudahkan untuk mempelajari Iebih jauh ihwal keselamatan dan kesehatan kerja. 

Bab VII : Limbah Industri
Adalah konsekuensi logis dari setiap pendidian pabrik meskipun tidak semua pabrik memporduk limbah. Limbah yang mengandung senyawa kimia berbahaya dan beracun dengan konsentrasi tertentu lepas ke dalam lingkungan membuat pencemaran dalam wadah akseptor baik sungai, tanah maupun udara.

Pemahaman akan pencemaran sangat penting artinya bagi masyarakat maupun pengusaha. Seringkali pencemaran itu diinterpretasikan secara sempit sehingga jangkauan pemahaman pun terbatas pada hal-hal yang sifatnya insidentil pula. Padahal pencemaran dan jawaban yang ditimbulkan sanggup diketahui setelah puluhan tahun berlangsung.

Banyak industri berdiri tanpa kegiatan pencegahan dan pengendalian pencemaran. Ketika menyadari bahwa kegiatan itu merupakan prioritas pengembangan usaha, ditemui aneka macam rintangan ibarat lahan yang terbatas, perlu investasi tambahan, perlu tenaga andal dan sejumlah kekurangan lain yang perlu segera ditangulangi.

      Download Buku Sekolah Menengah kejuruan Kimia Industri

      Selengkapnya mengenai susunan dan isi berkas Buku Sekolah Menengah kejuruan Kimia Industri ini silahkan lihat preview salah satu buku dan unduh buku lainnya pada link di bawah ini:

      Buku Sekolah Menengah kejuruan Kimia Industri



      Download File:
      Sumber: http://psmk.kemdikbud.go.id

      Demikian yang bisa kami sampaikan mengenai keterangan berkas dan share file Buku Sekolah Menengah kejuruan Teknologi dan Rekayasa - Kimia Industri. Semoga bisa bermanfaat.

      Posting Komentar untuk "Buku Smk Kimia Industri"