Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Atlas Prasejarah Indonesia - Persebaran Situs Prasejarah Indonesia

Berikut ini ialah berkas buku Atlas Prasejarah Indonesia - Persebaran Situs Prasejarah Indonesia. Download file PDF untuk materi media pembelajaran IPS, Sejarah, Geografi dan lain-lain. Buku Atlas Prasejarah Indonesia - Persebaran Situs Prasejarah Indonesia ini diterbitkan oleh Direktorat Geografi Sejarah Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Tahun 2019, Kontributor Utama: Harry Widianto, Sofwan Noerwidi; Penyeleksi Materi: Endjat Djaenuderadjat; Penyelaras: Andi Syamsu Rijal, Fider Tendiardi; Layouter: Iwan Setiawan Bimas.

 Berikut ini ialah berkas buku Atlas Prasejarah Indonesia  Atlas Prasejarah Indonesia - Persebaran Situs Prasejarah Indonesia
Atlas Prasejarah Indonesia - Persebaran Situs Prasejarah Indonesia

Atlas Prasejarah Indonesia - Persebaran Situs Prasejarah Indonesia

Berikut ini kutipan teks keterangan dari isi berkas buku Atlas Prasejarah Indonesia - Persebaran Situs Prasejarah Indonesia:

Dalam dua dasawarsa terakhir ini, salah satu keluhan para pendidik bidang Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) khususnya sejarah, ialah tereduksinya alokasi waktu mata pelajaran sejarah di setiap jenjang pendidikan di sekolah. Hal ini mendorong para penggiat sejarah dan para pengelola bidang kesejarahan menciptakan peluang lain, semoga masyarakat terutama generasi muda tetap sanggup lebih mengerti dan memahami sejarah bangsanya, baik melalui jalur pendidikan sekolah maupun jalur non formal. Selama ini karya-karya sejarah dengan pelbagai aspek yang dikaji dan ditulis oleh para pakar sebagian besar menentukan topik tragedi tertentu yang dipandang menarik perhatian publik. Dilain pihak masih banyak kesenjangan yang perlu dipenuhi dan disampaikan kepada masyarakat untuk pengayaan sejarah diantaranya melalui aspek kesejarahan masa pra-sejarah.

Setelah kemerdekaan telah banyak dihasilkan temuan-temuan gres oleh para ilmuwan ihwal peninggalan pra-sejarah yang melahirkan banyak sekali teori ihwal persebaran etnik, bentuk dan banyak sekali jenis peninggalannya yang merupakan keragaman dari pelangi peradaban masyarakatnya. Namun publikasi Atlas Pra-sejarah Indonesia yang komprehensif belum banyak diterbitkan. Pemerintah melalui Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional (ISDN) pada tahun 1980-an pernah menerbitkan Peta Sejarah tiap provinsi di Indonesia. Karena peta tersebut dibentuk dengan pendekatan wilayah provinsi dan kronologis maka informasinya masih terbatas. Hal ini juga yang mengakibatkan benang merah dari persebaran peninggalan pra-sejarah tersebut terlihat sepotong-potong dan tidak komprehensif.

Berdasarkan hasil-hasil penulisan peta tersebut maka sudah saatnya dikaji kembali asal-usul keberadaan insan dengan mengungkapkan bukti-bukti peninggalan masa kemudian dengan memakai pendekatan deskriptif naratif sehingga sanggup diperoleh hasil yang lebih lengkap baik secara virtual maupun tekstual. Dengan pendekatan tersebut dibutuhkan materi ini sanggup menjadi pertolongan penting untuk menambah pengetahuan dan wawasan terutama pembangunan nation and character building yang meliputi kesadaran sejarah dan budaya di Indonesia.

Berdasarkan pengamatan secara tidak mendalam terhadap karya-karya tersebut maka Direktorat Geografi Sejarah sebagai salah satu unit di bawah Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala, Kementeriaan Kebudayaan dan Pariwisata, yang dalam visinya “Terwujudnya pemahaman dan pemanfataan geografi kesejarahan dalam rangka memperkokoh ketahanan nasional dan integritas bangsa”, maka salah satu aktivitas penyusunan buku “Atlas Pra-sejarah Indonesia” sangat penting.

Buku “Atlas Pra-sejarah Indonesia” ini berisi ihwal sebaran artefak, ekofak, situs pra-sejarah di tanah air dengan banyak sekali bentuknya, serta citra wilayah geografis Indonesia semenjak ribuan bahkan jutaan tahun kemudian yang terbentuk melalui proses evolusi. Selain itu juga menjelaskan semenjak kapan insan mendiaminya, bagaimana proses penghunian dan perkembangan budayanya sebagai wujud dari taktik penyesuaian terhadap lingkungan, dan lain sebagainya. 

Namun demikian, atlas pra-sejarah ini masih jauh dari lengkap, kendati kami sudah berusaha mengisi ruang-ruang kosong kajian dengan melaksanakan penulisan yang meliputi hampir seluruh provinsi di Indonesia. Pilihan sumber yang kemudian diolah dilakukan melalui pilihan yang dianggap mewakili dan menonjol di masing-masing provinsi di Indonesia. Namun pilihan tersebut mungkin saja tidak jauh lebih baik dengan yang tidak terpilih sehingga tidak tercantum dalam atlas ini. Kealpaan itu disebabkan data yang diterima mempunyai kualitas yang tidak baik, ibarat ketiadaan foto, citra umum ihwal benda peninggalan yang minim, cakupan dan kandungan benda peninggalan jauh dari lengkap. Mungkin saja data yang lebih lengkap ada di kawasan atau instansi lain. Keterbatasan waktu dan ketiadaan alokasi kunjungan ke kawasan dalam proses penyusunan atlas juga menjadi hambatan sehingga pengumpulan sumber lebih bertumpu pada studi dokumen atau pustaka.

Terlepas dari hambatan yang dihadapi, sajian ini sanggup menggambarkan sebaran lebih banyak didominasi peninggalan pra-sejarah tertentu di tanah air. Diantaranya ialah lukisan cap di dinding gua pra-sejarah (rock art painting) yang sebarannya banyak terdapat di wilayah Indonesia kepingan timur, meskipun akhir- final ini telah ditemukan pula di Sumatera Selatan. Sebaliknya sebaran punden berundak lebih banyak dijumpai di wilayah Indonesia kepingan barat. Kjoeekenmoddinger lebih spesifik lagi hanya dijumpai di Sumatera kepingan utara termasuk pulau Bintan.

Buku atlas pra-sejarah Indonesia ini memperlihatkan citra umum ihwal jenis kekayaan budaya, meskipun ada provinsi yang belum mempunyai indikasi adanya peninggalan pra-sejarah, ibarat di Bangka Belitung. Dengan hadirnya buku “Atlas Pra-sejarah Indonesia” ini dibutuhkan akan mendorong penelitian-penelitian lain dalam rangka menemukan peninggalan pra-sejarah, khususnya pada kawasan yang mempunyai sedikit temuan atau bahkan belum ditemukan indikasi adanya peninggalan pra-sejarah sehingga sanggup memperkaya khasanah budaya bangsa. Kekosongan data pra-sejarah di kawasan tertentu bukan merupakan hal yang final, lantaran penelitian yang dilakukan baik oleh instansi sentra maupun instansi kawasan masih dilakukan sehingga suatu ketika akan terkuak banyak sekali temuan baru.

    Download Buku Atlas Prasejarah Indonesia - Persebaran Situs Prasejarah Indonesia

    Selengkapnya mengenai susunan dan isi berkas buku Atlas Prasejarah Indonesia - Persebaran Situs Prasejarah Indonesia ini silahkan lihat dan unduh pada link di bawah ini:

    Download File:
    Atlas Prasejarah Indonesia - Persebaran Situs Prasejarah Indonesia.pdf

    Demikian yang sanggup kami sampaikan mengenai keterangan berkas dan share file buku Atlas Prasejarah Indonesia - Persebaran Situs Prasejarah Indonesia. Semoga sanggup bermanfaat.

    Posting Komentar untuk "Atlas Prasejarah Indonesia - Persebaran Situs Prasejarah Indonesia"