Pedoman Peminatan Pada Smp
Berikut ini yaitu berkas buku Pedoman Peminatan pada SMP (Sekolah Menengah Pertama). Diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama, Kemdikbud RI. Download file PDF.
Pedoman Peminatan pada SMP |
Pedoman Peminatan pada SMP
Berikut ini kutipan keterangan dari isi Pedoman Peminatan pada SMP:
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Landasan Hukum
C. Pengertian Pedoman Peminatan
D. Tujuan Pedoman Peminatan
E. Sasaran Pedoman Peminatan
BAB II LANDASAN KONSEPTUALMINAT DAN PEMINATAN DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
A. Tugas-tugas Perkembangan Peserta Didik SMP
B. PengertianMinat dan Peminatan
C. Kaidah Penelusuran minat
D. Penelusuran Minat dalam Layanan Bimbingan dan Konseling
BAB III PENYELENGGARAAN PEMINATAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Landasan Hukum
C. Pengertian Pedoman Peminatan
D. Tujuan Pedoman Peminatan
E. Sasaran Pedoman Peminatan
BAB II LANDASAN KONSEPTUALMINAT DAN PEMINATAN DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
A. Tugas-tugas Perkembangan Peserta Didik SMP
B. PengertianMinat dan Peminatan
C. Kaidah Penelusuran minat
D. Penelusuran Minat dalam Layanan Bimbingan dan Konseling
BAB III PENYELENGGARAAN PEMINATAN
A. Tahapan Penyelenggaraan
B. Pelaksanaan Peminatan di Kelas VII
C. Pelaksanaan Peminatan di Kelas VIII
D. Pelaksanaan Peminatan di Kelas IX
A. Nama dan Bentuk
B. Kisi-kisi Instrumen
C. Penyekoran dan Penafsiran
D. Formula Rekomendasi
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Buku Pedoman Peminatan Pada SMP Buku bertujuan untuk membantu guru bimbingan dan konseling atau konselor dan tenaga pendidik lainnya di Sekolah Menengah Pertama, semoga sanggup menyelenggarakan peminatan sebagai bab dari layanan bimbingan dan konseling yang terintegrasi dalam pelaksanaan Kurikulum 2013. Peminatan diarahkan pada upaya mempersiapkan penerima didik membuatkan potensi dirinya menjadi kompetensi yang optimal dan bermaslahat bagi kelangsungan karier kehidupannya.
Buku pedoman ini dikembangkan menurut pemaduan pendekatan kebijakan dan ilmiah serta memperhitungkan kondisi lapangan dalam rangka memperkokoh pengawalan Kurikulum 2013. Sumber-sumber kebijakan dan tekstual terlebih dahulu dikaji, selanjutnya dirumuskan menjadi buku pedoman dan format instrumen peminatan. Riviu buku pedoman ini melibatkan para pakar dan praktisi psikologi pendidikan dan bimbingan dari forum pendidikan tinggi, guru bimbingan dan konseling.
Latar Belakang
Pembangunan bidang pendidikan di Indonesia diarahkan kepada pengembangan sumberdaya insan yang bermutu tinggi, guna memenuhi kebutuhan dan menghadapi tantangan kehidupan di masa depan. Melalui pendidikan, sumberdaya insan yang bersifat potensi diaktualisasikan menjadi kompetensi yang optimal, sehinggadi kemudian hari penerima didik bisa mencapai prestasi yang bermakna dalam kehidupannya.
Sejalan dengan peningkatan mutu sumberdaya manusia(SDM), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terus berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikan. Direktorat Pembinaan SMP (Direktorat PSMP), Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, telah melaksanakan aneka macam upaya, baik pengembangan mutu pembelajaran, pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pembelajaran, perbaikan administrasi kelembagaan sekolah, maupun training acara penerima didik.
Peningkatan mutu pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) diupayakan secara terpadu, baik pada pencapaian bidang akademik maupun bidang non-akademik guna membuatkan aneka macam aspek kepribadianpeserta didik yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Oleh alasannya yaitu itu, pencapaian mutu pendidikan di sekolah diselenggarakan dalam bentuk penciptaan suasana berguru dan proses berguru yang mengaktifkan penerima didik untuk membuatkan potensinya.Melalui upaya ibarat itu, penerima didik diharapkan memperoleh pengalaman berguru yang utuh, hingga seluruh modalitas berguru dan aspek kepribadiannya berkembang secara optimal.
Upaya peningkatan mutu di atas sejalan dengan makna pendidikan yang termaktub dalam UU RI No. 20 tahun 2003 ihwal Sistem Pendidikan Nasional, Bab I, Pasal 1, menyatakanpendidikan yaitu perjuangan sadar dan terpola untuk mewujudkan suasana berguru dan proses pembelajaran semoga penerima didik secara aktif membuatkan potensi dirinya untuk mempunyai kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, budpekerti mulia, serta keterampilan yang diharapkan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pengertian pendidikan mengandung implikasi proses pendidikan yang baik perlu didukung oleh penyempurnaan dan pengembangan kurikulum. DiIndonesia pengembangan kurikulum didasarkan atas kesadaran ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) berkembang secara dinamis, dan mendorong penerima didik untuk mengikuti dan memanfaatkannya secara tepat.
Pada pengembangan Kurikulum 2013 terdapat tantangan internal,yaitu bahwa pada tahun 2010 hingga 2045 Indonesia perlu mempersiapkan SDM menjadi Generasi Emas, generasi produktif, generasi inovatif, dan generasi kreatif.Guna mewujudkan proses pendidikan yang baik serta mempersiapkan SDM yang unggul, maka Kurikulum 2013 sebagai penyempurnaan kurikulum sebelumnya, dititikberatkan pada proses pendidikan yang memberi kesempatan lebih kepada penerima didik untuk membuatkan kemampuan dan minatnya. Di samping itu generasi Indonesia harus mempunyai minat luas dalam kehidupan, kesiapan untuk bekerja, kecerdasan yang sesuai dengan talenta dan minatnya, serta rasa tanggung jawab terhadap lingkungannya.
Peminatan merupakan agenda kurikuler salah satu bab dari upaya implementasi Kurikulum 2013, yang ditujukan untuk membantumengakomodasi pilihan minat, talenta dan/atau kemampuan penerima didik. Peminatan perlu dikenalkan semenjak dini, bertahap, dan berkesinambungan melalui bimbingan dan konseling agarpeserta didik sanggup merencanakan masa depannya sendiri,tidak mengalami kendala dan kesulitan dalam menentukan jurusan dan kelanjutan pendidikan yang sesuai dengankemampuan dan minatnya sesudah lulus SMP.
Peminatan dalam proses pendidikan di SMP tidak serta merta muncul tanpa alasan yang jelas. Permasalahan yang timbul dimasyarakat mengenai pemilihan jenis sekolah dan jurusan atau arah peminatan merupakan citra keraguan penerima didik dalam menentukan pilihan jenis sekolah dan mata pelajaranatau jurusan pada sekolah lanjutan atas (jenjang pendidikan menengah) yang sesuai dengan kemampuannya.Mengingat betapa pentingnya pemilihanjenis sekolah dan jurusan pada jenjang pendidikan menengah,maka semenjak dini penerima didik SMP perlu dipersiapkan dan dibantumerencanakan hari depan, melalui layanan bimbingan dan konselingyang berkoordinasi dan berkolaborasi dengan layanan pembelajaran serta manajemen/kepemimpinan di sekolah.Koordinasi dan kerja sama antar layanan merupakan upaya sinergis untuk mencapaitujuan pendidikan nasional, sebagaimana tercantum dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 ihwal Sistem Pendidikan Nasional, Bab II, Pasal 3, yang berbunyi sebagai berikut.
Pendidikan nasional berfungsi membuatkan kemampuan dan membentuk tabiat serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi penerima didik semoga menjadi insan yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pelayanan peminatan penerima didik di SMP merupakan bab yang tidak terpisahkan dalam agenda pelayanan Bimbingan dan Konseling (BK) pada komponen agenda peminatan dan perencanaan individual. Artinya, agenda pelayanan BK pada satuan pendidikan SMP yang lengkap harus memuat acara pelayanan peminatan dan perencanaan individual penerima didik. Upaya ini mengacu kepada agenda pelaksanaan kurikulum, khususnya terkait dengan peminatan akademik, peminatan kejuruan, lintas minat dan pendalaman mata pelajaran, dan peminatan studi lanjutan. Program bimbingan dan konseling dengan pelayanan peminatan penerima didik itu sepenuhnya berada di bawah tanggung jawab guru bimbingan dan konseling atau konselor di setiap satuan pendidikan.
Pelayanan peminatan penerima didik di SMP merupakan acara bimbingan dan konseling sebagai orientasi agenda peminatan pada jenjang pendidikan sekolah menengah amat penting dan menentukan kesuksesan dalam belajar, perkembangan, dan masa depan masing-masing penerima didik. Pelaksanaannya memerlukan pedoman tersendiri demi kelancaran dan ketepatannya. Hal ini terkait secara eksklusif dengan konstruk dan isi Kurikulum Tahun 2013 yang diarahkan untuk membuatkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, afektif melalui penguatan karakter, keterampilan dan pengetahuan yang terintegrasi.
Dengan demikian, penyelenggaraan peminatan di SMP intinya ditujukan untuk memfasilitasi perkembangan penerima didik melalui kegiatan-kegiatan yang mengarah kepada pengembangan aspek-aspek kepribadian penerima didik secara terpadu, dan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional sehingga sanggup menentukan pilihan agenda peminatan pada jenjang pendidikan menengah.
Landasan Hukum
- UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional;
- Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan;
- Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No.34 Tahun 2006 ihwal Pembinaan Prestasi Peserta Didik yang mempunyai Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa;
- Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.39 Tahun 2008 Tentang Pembinaan Kesiswaan;
- Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 pada Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah;
- Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan;
- Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2014 Tentang Peminatan pada Pendidikan Menengah;
- Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2014 Tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
Pengertian Pedoman Peminatan
Pedoman Peminatan Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama yaitu produk kebijakan pendidikan yang ditujukan untuk memfasilitasi pelaksanaan penelusuran arah peminatan penerima didikSekolah Menengah Pertama, dalam kerangka implementasi Kurikulum 2013 yang terintegrasi dalam agenda Bimbingan dan Konseling sebagai bab dari agenda pendidikan di Sekolah Menengah Pertama.
Tujuan Pedoman Peminatan
Buku pedoman peminatan bertujuan membantu guru bimbingan dan konseling dan tenaga pendidik di SMPagar sanggup menyelenggarakan peminatan sebagai bab dari layanan bimbingan dan konseling, yang diarahkan pada upaya mempersiapkan penerima didik membuatkan potensi dirinya menjadi kompetensi yang optimal dan bermaslahat bagikelangsungan karier kehidupannya.
Sasaran Pedoman Peminatan
Sasaran pedoman peminatan mencakup guru-guru dan tenaga kependidikan SMP,yang meliputi: (1) guru bimbingan dan konseling; (2) guru mata pelajaran, terutama yang diberi kiprah embel-embel sebagai wali kelas;(3) wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, yang mengintegrasikan acara peminatan ke dalam agenda pendidikan di SMP.
Dalam peminatan, guru bimbingan dan konseling atau konselor bertindak sebagai koordinator, berhubungan dengan guru mata pelajaran untuk menelusuri arah peminatan penerima didik, menempatkan dan menyalurkan minat penerima didik ke dalam aneka macam pengalaman berguru yang sesuai dengan kemampuan dan talenta yang dimilikinya.
Download Aplikasi Administrasi Guru Mata Pelajaran Terbaru Format Microsoft Excel
Selengkapnya mengenai susunan dan isi berkas Pedoman Peminatan pada SMP ini silahkan lihatatau unduh pada link di bawah ini:
Pedoman Peminatan pada SMP
Download File:
Buku Pedoman Peminatan SMP - Panduan Penelusuran Bakat dan Minat SMP.pdf
Demikian yang bisa kami sampaikan mengenai keterangan berkas dan share file Pedoman Peminatan pada SMP. Semoga bisa bermanfaat.
Posting Komentar untuk "Pedoman Peminatan Pada Smp"