Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Panduan Penyusunan Dan Format Rencana Strategis Pengembangan Sekolah - Sdp (School Development Plan)

Berikut ini yaitu berkas Panduan Penyusunan dan Format Rencana Strategis Pengembangan Sekolah - SDP (School Development Plan). Berkas terdiri dari Dokumen “Template School Development Plan” merupakan satu dokumen yang tidak terpisah dengan dokumen “Panduan Teknis Penyusunan Rencana Strategis Pengembangan Sekolah/School Development Plan (SDP)”. Jika Panduan Teknis menitikberatkan klarifikasi pada PROSES perencanaan, Template SDP ini menjelaskan secara rinci format/template yang disarankan untuk dipakai pada penyusunan Rencana Strategis Pengembangan Sekolah/ School Development Plan (SDP). Download file dalam format .docx Microsoft Word dan PDF. Berkas ini mudah-mudahan berkhasiat sebagai rujukan ditujukan untuk Guru, Kepala Sekolah dan pihak lainnya di Sekolah Menengah kejuruan dan sederajat.

 Berikut ini yaitu berkas Panduan Penyusunan dan Format Rencana Strategis Pengembangan Se Panduan Penyusunan dan Format Rencana Strategis Pengembangan Sekolah - SDP (School Development Plan)
Panduan Penyusunan dan Format Rencana Strategis Pengembangan Sekolah - SDP (School Development Plan)

Panduan Penyusunan dan Format Rencana Strategis Pengembangan Sekolah - SDP (School Development Plan)

Berikut ini kutipan dari sebagian isi Panduan Penyusunan dan Format Rencana Strategis Pengembangan Sekolah - SDP (School Development Plan):

Melalui peningkatan mutu pendidikan, setiap satuan pendidikan mengevaluasi kinerja, pencapaian sekolah, dan merumuskan rekomendasi secara sempurna sesuai dengan data (bukti fisik) dan menurut tahapan pengembangan pencapaian indikator setiap komponen dalam SNP. Berdasarkan penilaian dan rekomendasi ini, Sekolah Menengah kejuruan sanggup menyusun planning peningkatan dan pengembangan mutu sekolah dan sumber keuangan. Rencana peningkatan dan pengembangan mutu tersebut terdokumentasi pada Rencana Program Pengembangan Sekolah (School Development Plan). Dengan demikian sanggup disimpulkan bahwa SDP mempunyai kekerabatan yang sangat akrab dengan budaya mutu.

Penyusunan SDP dilakukan oleh Tim Pengembang Sekolah yang terdiri dari antara lain kepala sekolah, manajemen, perwakilan guru dan perwakilan pegawai atau pihak lain yang dianggap perlu terlibat. Tim Pengembang Sekolah perlu diangkat dan ditetapkan secara resmi oleh Kepala Sekolah melalui Surat Keputusan (SK). Pengesahan sebagai anggota TPS diperlukan akan menunjang kinerja TPS secara sistematis dan berkelanjutan. Tidak ada ketentuan mengenai jumlah anggota TPS dan jangka waktu berlakunya SK, mengingat hal ini sangat berkaitan akrab dengan kebutuhan dan karakteristik sekolah. Hal penting yang harus dipertimbangkan dalam mempunyai anggota TPS yaitu komitmen dan kerjasama yang baik dalam pengembangan sekolah. 

Sekalipun penyusunan SDP dilakukan oleh Tim Pengembang Sekolah, namun demikian pelaksanaan kegiatan kegiatan pengembangan sekolah yang tercantum di dalam SDP bukanlah tanggung jawab tim pengembang sekolah semata, malinkan tanggung jawab SELURUH warga sekolah/ civitas akademika. Untuk memastikan tumbuhnya rasa tanggung jawab seluruh warga sekolah, pada proses penyusunan SDP, tim pengembang sekolah perlu melibatkan pihak-pihak yang akan bertanggung jawab dan terlibat pada pelaksanaan kegiatan. Lebih lanjut, SDP perlu disosialisasikan kepada SELURUH warga sekolah.

Panduan Teknis Penyusunan Rencana Strategis Pengembangan Sekolah ini disusun untuk membimbing Tim Pengembang Sekolah dalam melaksanakan setiap tahapan pada proses penyusunan Rencana Strategis Pengembangan Sekolah (SDP).

Panduan Teknis ini merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan dokumen “Template Rencana Program Pengembangan Sekolah” (School Development Plan). Panduan teknis ini menitikberatkan klarifikasi pada proses perencanaan (PLANNING), sedangkan “Template SDP” lebih memfokuskan klarifikasi pada format yang dianjurkan untuk dipakai pada penulisan SDP (PLAN). 

Dalam menyusun Rencana Strategis Pengembangan (SDP) setidaknya sekolah perlu melaksanakan empat tahap, yaitu penetapan tujuan/ sasaran pengembangan sekolah, analisa internal kondisi sekolah ketika ini, penetapan informasi utama dan penyusunan kegiatan pengembangan. Tahapan tersebut tampak sebagai berikut:

Penetapan tujuan/ sasaran pengembangan sekolah:
Tahap penetapan tujuan/ sasaran pengembangan sekolah terdiri dua bagian, yaitu:
1. Penyusunan visi dan misi
2. Penetapan tujuan umum. 

Penetapan Tujuan Umum
Sekolah perlu memutuskan tujuan umum (kondisi ideal) yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan. Tujuan umum haruslah penting, ketika terlaksana akan menunjukkan banyak manfaat, sehingga sekolah tidak menyia-nyiakan waktu dan tenaga untuk mencapainya. Tujuan umum sebaiknya memenuhi kriteria SMART, yaitu:
1. Khusus (spesifik)
2. Dapat diukur (measurable)
3. Dapat dicapai (achievable/attainable)
4. Realistis (Realistic)
5. Terbatas waktu (Time bound)

Banyak hal yang sanggup ditetapkan oleh sekolah sebagai tujuan yang ingin dicapai, misalnya:
1. Keterserapan lulusan Sekolah Menengah kejuruan di industri:
a. Seberapa tinggi tingkat keterserapan: 50%? 70%? Atau 100%?
b. Bagaimana kondisi pekerjaan tersebut: relevan dengan kompetensi keahlian yang dipelajari di SMK? Bagaimana status kontrak kerjanya?
2. Kompetensi lulusan Sekolah Menengah kejuruan di pasar kerja:
a. Apakah kompetensi lulusan Sekolah Menengah kejuruan sesuai dengan kebutuhan industri?
b. Apakah industri puas dengan kompetensi lulusan?
c. Seberapa puas industri dengan kompetensi lulusan?

Analisa Internal Kondisi Sekolah Saat ini
Setelah memutuskan tujuan/ sasaran pengembangan, langkah selanjutnya yang perlu dilakukan oleh sekolah dalam menyusun planning pengembangan sekolah (SDP) yaitu melaksanakan analisa kondisi faktual sekolah. Dengan melaksanakan analisa internal kondisi faktual sekolah, administrasi sekolah sanggup mengetahui di mana posisi Sekolah Menengah kejuruan ketika ini dan seberapa besar kesenjangan yang ada antara kondisi ideal (tujuan yang ingin dicapai dalam waktu lima tahun) dengan kondisi faktual (posisi Sekolah Menengah kejuruan ketika ini). Di samping itu, dengan melaksanakan analisa kondisi sekolah ketika ini, administrasi sekolah akan bisa mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki serta peluang yang sanggup dimanfaatkan untuk pencapaian tujuan atau sebaliknya bahaya yang sanggup menghalangi pencapaian tujuan. Setidaknya, terdapat dua metode analisa internal kondisi sekolah ketika ini yang sanggup digunakan, yaitu:
1. Analisa kesenjangan (ideal VS aktual)
2. Analisa SWOT (Strength VS Weakness, Opportunities VS Threaths)

    Download Panduan Penyusunan dan Format Rencana Strategis Pengembangan Sekolah - SDP (School Development Plan)

    Selengkapnya mengenai susunan dan isi berkas ini silahkan lihat pada pratinjau atau file preview di bawah ini:

    Panduan Penyusunan dan Format Rencana Strategis Pengembangan Sekolah - SDP (School Development Plan)



    Download File:

    Panduan Penyusunan Rencana Strategis Pengembangan Sekolah.pdf
    Panduan Format Rencana Strategis Pengembangan Sekolah.docx


    Demikian yang bisa kami sampaikan mengenai keterangan berkas dan share file Panduan Penyusunan dan Format Rencana Strategis Pengembangan Sekolah - SDP (School Development Plan). Semoga bisa bermanfaat.
    Sumber: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah kejuruan - Kemdikbud

    Posting Komentar untuk "Panduan Penyusunan Dan Format Rencana Strategis Pengembangan Sekolah - Sdp (School Development Plan)"