Panduan Pembelajaran Matematika Dan Pjok Untuk Sd Mi Kurikulum 2013
Berikut ini ialah berkas buku Panduan Pembelajaran Matematika dan PJOK untuk SD/MI Kurikulum 2013. Disusun/diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan SD Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah bersama Pusat Kurikulum Balitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Download file PDF.
Panduan Pembelajaran Matematika dan PJOK untuk SD/MI Kurikulum 2013 |
Panduan Pembelajaran Matematika dan PJOK untuk SD/MI Kurikulum 2013
Berikut ini kutipan teks dari isi berkas buku Panduan Pembelajaran Matematika dan PJOK untuk SD/MI Kurikulum 2013:
Salah satu keberhasilan pendidikan ditentukan oleh kurikulum pendidikan yang disusun menurut kebutuhan zaman. Pada era masa 21 ini dibutuhkan kurikulum yang sanggup mendorong pembelajaran yang menghasilkan siswa yang sanggup mempunyai kemampuan untuk mempertahankan hidupnya serta bisa menghadapi tantangan era globalisasi tanpa kehilangan nilai-nilai kepribadian dan budaya bangsa.Kurikulum 2013 menjawab kebutuhan zaman tersebut.
Penerapan Kurikulum 2013 pada proses pembelajaran di SD memakai pendekatan tematik terpadu. Pada perkembangannya, untuk kelas tinggi (IV, V, dan VI) mata pelajaran Matematika dan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK) dipisahkan dari Buku Tematik Terpadu. Pemisahan tersebut dikarenakan perubahan muatan pelajaran matematika serasa dangkal sehingga siswa tidak mendapat konsep matematika secara mendalam dan PJOK mempunyai karakteristik objek kajian dan metode yang berbeda dengan mata pelajaran lain. Objek kajian PJOK berupa gerak, pembelajaran PJOK banyak dilakukan melalui observasi, mencontoh/menirukan, melatihkan secara berulang.
Berdasarkan beberapa alasan tersebut, maka Direktorat Pembinaan SD Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah bersama Pusat Kurikulum Balitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyusun Panduan Pelaksanaan Pembelajaran Matematika dan PJOK.
Panduan ini sebagai teladan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran Matematika dan PJOK serta sanggup membantu dalam memecahkan beberapa permasalahan dalam pembelajaran.
Latar Belakang
Keberhasilan pendidikan salah satunya ditentukan oleh kurikulum pendidikan yang disusun menurut kebutuhan zaman. Era masa ke-21 merupakan era globalisasi. Pada era ini dibutuhkan kurikulum yang sanggup mendorong pembelajaran yang menghasilkan siswa yang tangguh. Artinya, siswa yang sanggup mempunyai kemampuan untuk mempertahankan hidupnya (human survival). Selain itu, pendidikan juga harus menyiapkan sumberdaya insan yang bisa menghadapi tantangan era globalisasi tanpa kehilangan nilai-nilai kepribadian dan budaya bangsa.
Kurikulum 2013 disusun untuk menjawab kebutuhan zaman. Kurikulum 2013 dikembangkan dalam bentuk Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar. Kompetensi Inti terdiri atas empat dimensi yang terkait satu sama lain. Keempat dimensi tersebut adalah: perilaku spiritual (KI 1), perilaku sosial (KI 2), pengetahuan (KI 3), dan keterampilan (KI 4). Pengembangan Kompetensi Dasar untuk KI 1 dan KI 2 hanya terdapat pada mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti serta PPKn.
Kurikulum yang mengedepankan pencapaian kompetensi tersebut membawa konsekuensi bahwa pembelajaran harus berpusat pada siswa. Siswa didorong untuk terlibat aktif dan komprehensif dalam pembelajaran. Keterlibatan siswa secara aktif dan komprehensif tersebut akan menunjukkan pemahaman mendalam dan peluang besar pada pengalaman mencar ilmu yang berada di long term memory.
Penerapan Kurikulum 2013 pada proses pembelajaran di sekolah dasar memakai pendekatan tematik terpadu. Salah satu pendukung proses pembelajaran ialah buku Tematik Terpadu yang diterbitkan oleh Pemerintah. Mata pelajaran yang sanggup dipadukan ialah PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Seni Budaya dan Prakarya (SBdP), dan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK).
Pada perkembangannya, untuk kelas tinggi (IV, V, dan VI) mata pelajaran Matematika dan PJOK dipisahkan dari Buku Tematik Terpadu. Keputusan pemisahan mata pelajaran tersebut ada banyak sekali bantalan an, diantaranya ialah materi/pembahasan muatan Matematika pada buku tersebut terasa dangkal. Oleh alasannya itu, siswa tidak mendapat pemahaman konsep matematika secara mendalam. Dengan demikian, perlu dipakai buku Matematika secara terpisah. Alasan tersebut sanggup dijelaskan sebagai berikut.
a. Matematika mempunyai karakteristik objek kajian dan metode yang berbeda dengan mata pelajaran lain. Objek kajian matematika bersifat abstrak, metode untuk melaksanakan kajian terhadap objek matematika bersifat deduktif, tentunya dengan tidak mengabaikan pengembangan kecakapan 4 C (Critical, Creative, Colaboratif, Dan Communication).
b. Kebermaknaan pembelajaran matematika di SD/MI salah satunya sanggup ditingkatkan melalui pembelajaran matematika dalam konteks dunia aktual siswa. Pembelajaran dengan mengambil konteks kehidupan aktual tersebut sanggup dicapai melalui pembelajaran tematik terpadu.
c. Kebermaknaan pembelajaran merupakan energi bagi peningkatan motivasi mencar ilmu siswa, dikala motivasi sudah dimiliki pembelajaran tidak harus selalu dikaitkan dengan dunia nyata/tema, alasannya pembelajaran matematika dengan tema mempunyai keterbatasan dalam mengakomodir struktur dan konten matematika secara utuh. Oleh alasannya itu, dikala konteks sudah diperoleh, pembelajaran Matematika sanggup dilakukan dengan pemahaman konsep matematika secara utuh.
Demikian juga alasan yang serupa diambil untuk menjelaskan mengapa mata pelajaran PJOK harus diajarkan dengan buku terpisah. Alasan tersebut ialah sebagai berikut:
a. PJOK mempunyai karakteristik objek kajian dan metode yang berbeda dengan mata pelajaran lain. Objek kajian PJOK berupa gerak, pembelajaran PJOK banyak dilakukan melalui mengobservasi dan mencontoh, kemudian melatihkannya secara berulang, tentunya dengan tidak mengabaikan pengembangan kecakapan 4C (Critical, Creative, Colaboratif, Dan Communication).
b. Kebermaknaan pembelajaran PJOK di SD/MI salah satunya sanggup ditingkatkan melalui pembelajaran PJOK dalam konteks dunia aktual siswa, hal ini salah satunya sanggup dilakukan melalui pembelajaran tematik.
c. Kebermaknaan pembelajaran merupakan energi bagi peningkatan motivasi mencar ilmu siswa. Namun dikala dikaitkan dengan tema, terdapat beberapa materi pembelajaran PJOK yang mempunyai keterbatasan dalam mengakomodir struktur dan konten PJOK secara utuh. Oleh alasannya itu, tidak semua materi yang berkaitan dengan KD sanggup diakomodir secara cukup oleh buku tematik.
d. Pembelajaran PJOK banyak dilakukan dengan gerakan anggota badan yang harus dimulai dengan pemanasan terlebih dahulu, sehingga membutuhkan waktu yang relatif lama.
e. Banyak gerakan-gerakan dalam pembelajaran PJOK yang tidak dipahami sepenuhnya oleh guru kelas, sehingga sanggup menjadikan cedera bagi siswa.
f. Pada umumnya pembelajaran PJOK menjadikan siswa berkeringat, sehingga mengganggu proses pembelajaran lain bila terintegrasi.
g. Untuk memberdayakan keberadaan guru mata pelajaran PJOK yang tersedia hampir di semua SD.
Berdasarkan alasan-alasan tersebut maka Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sudah tetapkan buku teks pelajaran yang layak dipakai dalam proses pembelajaran untuk mata pelajaran Matematika dan PJOK yang disajikan secara terpisah dari Buku Tematik Terpadu. Oleh alasannya itu, diharapkan panduan pelaksanaan pembelajaran matematika dan PJOK untuk SD/MI di kelas IV, V dan VI.
Panduan ini secara keseluruhan memuat klarifikasi wacana latar belakang, tujuan, dan sasaran diterbitkannya panduan ini; karakteristik mata pelajaran Matematika dan PJOK; perancangan dan pembelajaran Matematika dan PJOK.
Tujuan
Panduan Pembelajaran Matematika dan PJOK ini bertujuan untuk:
a. Membantu guru dalam mengatur alokasi waktu Matematika dan PJOK dalam pembelajaran biar sesuai dengan struktur kurikulum;
b. Membantu guru dalam merancang pembelajaran Matematika dan PJOK yang terpisah dari Tematik Terpadu biar tetap bermakna;
c. Membantu guru dalam proses pembelajaran Matematika dan PJOK yang terpisah dari Tematik Terpadu biar berpusat pada siswa, kontekstual, dan bermakna.
d. Membantu kepala sekolah, pengawas dan pihak lain yang terkait dalam mendukung proses pembelajaran Matematika dan PJOK yang terpisah dari Tematik Terpadu biar berpusat pada siswa, kontekstual, dan bermakna.
Sasaran
Buku Panduan ini disusun biar proses pembelajaran di sekolah dasar sanggup berjalan sesuai dengan harapan. Oleh alasannya itu, sasaran pengguna buku ini ialah unsur- unsur yang terlibat pada proses pembelajaran di sekolah dasar. Sasarannya adalah
a. Guru kelas yang mengampu pembelajaran di kelas tinggi (kelas IV, V, dan VI);
b. Guru PJOK
c. Kepala Sekolah Dasar;
d. Pengawas Sekolah Dasar
e. Dinas Pendidikan.
Download Panduan Pembelajaran Matematika dan PJOK untuk SD/MI Kurikulum 2013
Selengkapnya mengenai susunan dan isi berkas buku Panduan Pembelajaran Matematika dan PJOK untuk SD/MI Kurikulum 2013 ini silahkan lihat dan unduh pada link di bawah ini:
Panduan Pembelajaran Matematika dan PJOK untuk SD/MI Kurikulum 2013
Download File:
Buku Panduan Pembelajaran Matematika dan PJOK untuk SD/MI Kurikulum 2013.pdf
Demikian yang bisa kami sampaikan mengenai keterangan berkas dan share file buku Panduan Pembelajaran Matematika dan PJOK untuk SD/MI Kurikulum 2013. Semoga bisa bermanfaat.
Posting Komentar untuk "Panduan Pembelajaran Matematika Dan Pjok Untuk Sd Mi Kurikulum 2013"