Tokoh Islam Muhyidin Piri Reis Sang Kartografer
Peta Dunia Piri Ries, foto:denizalticilarbirligi.com |
Peta telah dikenal oleh insan semenjak ribuan tahun yang lampau. Peta dugunakan untuk menawarkan kenampakan alam suatu wilayah. Pembuatan peta terus berkembang tidak hanya meliputi satu wilayah tetapi meliputi wilayah yang lebih luas, bahkan dunia. Orang yang pertama kali menciptakan peta dunia ialah Claudius Ptolomeus pada tahun 160 M, seorang sarjana yang berasal dari Yunani. Namun peta yang dibentuk belum lengkap alasannya ialah pada ketika itu di belum mengetahui letak Australia, Amerika dan Antartika.
Pada tahun 1929 para jago sejarah melaksanakan penyelidikan di Istana Topkapi yang terletak di Konstantinople, Turki. Di sana mereka menemukan gulungan peta berusia ratusan tahun yang dibentuk dari kulit rusa. Peta tersebut berukuran 90x65 cm dan bertarik Muharram 919 atau sekitar tanggal 9 Maret – 7 April 1513.
Temuan tersebut menggemparkan dunia. Peta tersebut menawarkan garis luar pantai Amerika Utara dan Selatan dengan pengukuran yang sangat tepat, selain itu peta ini bersisi hal-hal yang sangat terang mengenai Amerika, Lautan Atlantik, Eropa, dan pantai-pantai Afrika yang belum dijelajahi oleh para penjelajah Eropa pada masanya.
Satu lagi yang mengherankan ialah digambarkannya Benua Antartika, padahal wilayah tersebut gres ditemukan pada tahun 1818.
Siapakah yang menciptakan peta yang begitu menakjubkan itu? Bagaimana dia sanggup menciptakan sanggup mebuat peta yang begitu sempurna dan canggih, yang masi sekarang hanya sanggup dapat dilakukan dengan memakai satelit? Apakah peta tersebut di buat oleh orang Eropa yang konon amat cerdik disemua bidang?
Orang yang menciptakan peta tersebut ialah Muhidin Piri Reis. Beliau dalah seorang pelaut, Laksamana angkatan bahari Kekhalifahan Turki Usmani, dan dan Kartografer populer muslim populer dari masa XVI.
Piri Ries, Foto:denizalticilarbirligi.com |
Jejak hidup Piri mulai diperbincangkan, ketika para sejarawan menemukan peta dunia yang dibuatnya pada 1513 M. Peta dunia yang diciptakan Piri ditemukan di Istana Topkapi Istanbul pada 1929. Yang paling menakjubkan, peta buatan Piri itu bisa menampilkanpeta Amerika zaman kuno.
Tak heran, kalau peta yang diciptakannya ditabalkan sebagai ''petunjuk dunia baru''. Salah satu peta Amerika tertua lainnya sempat dibentuk Juan de la Cosa pada 1500 M, yang hingga ketika ini masih disimpan di dalam Museum Kelautan di Madrid, Spanyol.
Peta karya Piri begitu fenomenal. Betapa tidak, dalam peta dunia pertamanya, Piri berhasil menampilkan peta dengan tingkat akurasi yang sangat tinggi dalam menggambarkan jarak dan posisi antarbenua yang ada di dunia. Posisi benua Afrika dan Amerika dibentuk demikian detil dan teliti, termasuk memasukkan gambar Amerika Selatan.
Peta Dunia Piri Ries, Foto:denizalticilarbirligi.com |
Sejumlah jago menyampaikan Piri menciptakan peta dunia pertamanya dengan pusatnya di Sahara.
Namun, seorang ilmuwan yang berjulukan Charles Hapgood dalam bukunya yang berjudul Maps of the Ancient Sea Kings: Evidence of Advanced Civilization in the Ice Age, menduga, Piri menciptakan peta dunia pertamanya menurut pengetahuannya wacana Antartika dari peradaban Zaman Es.
Pada 1528, Piri menciptakan peta dunianya yang kedua dengan menggambarkan Greenland dan Amerika Utara dari Labardor, Newfoundland, hingga ke arah utara menuju Florida, Kuba, dan bab dari Amerika Tengah.
Sebelum berkiprah dalam bidang geografi dan kartografi, Piri mulai bekerja di Angkatan Laut Kekhalifahan Turki Usmani pada 1481. Ia mengikuti jejak pamannya yang berjulukan Kemal Reis, pelaut ulung pada masa itu. Berbagai ekspedisi diikuti Piri dalam kariernya sebagai seorang marinir.Pada ketika berekspedisi bersama Angkatan Laut Turki Usmani, Piri ikut bertarung melawan pasukan angkatan laut Spanyol, Genoa, juga Venezia. Dia juga ikut bertempur dalam Pertempuran Lepanto I pada 1499. Pa 1500, ia terlibat dalam Pertempuran Lepanto II, yang juga dikenal sebagai Pertempuran Modon.
Peta Dunia Piri Ries dalam kitab Bahriye, foto:denizalticilarbirligi.com |
Setelah pamannya Kemal Reis meninggal pada 1511, Piri kembali dari pertempuran menuju Gallipoli. Dia kemudian mulai menulis bukunya yang berjudul Kitab-i Bahriye (Buku Tentang Navigasi). Pada 1513, dia menciptakan peta dunianya yang pertama menurut puluhan peta renta yang dia koleksi dan dari perjalanannya.
Rupanya Piri juga mempunyai koleksi peta buatan Christopher Columbus. Menurut catatan sejarah, Piri mendapat peta dari pamannya Kemal Reis yang diperoleh ketika bertempur dengan pasukan Spanyol. Pada waktu itu, pamannya menangkap tujuh kapal Spanyol di Valencia, di sana terdapat beberapa kru Columbus yang membawa peta itu, dan merebutnya dari mereka.
Pada 1516, Piri kembali melaut dengan kapal milik Kekaisaran Turki Usmani. Dia ikut bertempur melawan Mesir pada 1516 hingga 1517. Pada tahun yang sama, dia juga berhasil menawarkan peta dunianya yang pertama kepada Sultan Selim I.
Piri kemudian menuntaskan karyanya Kitab-i Bahriye pada 1521. Lalu dia ikut bertempur melawan Ksatria St John dengan pasukan Kekaisaran Turki Usmani. Dalam pertempuran tersebut Ksatria St John kalah dan menyerahkan Pulau Rhodes kepada Turki Usmani pada t25 Desember 1522.
Dua tahun kemudian, Piri didaulat menjadi kapten kapal Turki Usmani dan mengantarkan Wazir Kekaisaran Turki Usmani, Makbul Ibrahim Pasah menuju Mesir. Sang wazir kemudian memberitahu Piri untuk mengedit bukunya dan menghadiahkan buku tersebut kepada Sultan Sulaiman Yang Agung pada 1525.
Tiga tahun kemudian, dia mempersembahkan peta dunia keduanya kepada Sultan Sulaiman. Berkat prestasinya yang semakin moncer, pada 1547, Piri diangkat sebagai laksamana armada Turki Usmani. Dia memimpin armadanya ke Samudera Hindia dan ke Mesir kemudian menciptakan kantor di saluran Suez.
Setahun kemudian, tepatnya pada 26 Februari 1548, dia mengambil Aden dari Portugis dan mengambil Muskat, Oman yang berada di bawah kekuasaan Portugis semenjak 1507 dan menjadi pulau yang penting di Kish. Dalam ekspedi berikutnya, Piri menaklukan Pulau Hormuz yang terletak di Selat Hormuz yang menjadi pintu masuk menuju Teluk Persia.
Ketika Portugis mulai meningkatkan perhatiannya ke Teluk Persia, Piri berusaha keras menaklukkan Semenanjung Qatar dan Pulau Bahrain. Penaklukan kedua wilayah tersebut dilakukan oleh Piri untuk mengusir dan mendesak Portugis semoga tidak mempunyai armada di pantai-pantai di Arab. Hal itu tentu saja akan menyulitkan Portugis untuk menaklukan wilayah-wilayah di Timur Tengah.
Setelah melaksanakan penaklukan kedua wilayah tersebut, dia kembali lagi ke Mesir. Ketika usianya mencapai 90 tahun, dia menolak usul Gubernur Basra di bawah kekaisaran Turki Usmani untuk membantu melawan Portugis di bab Utara Teluk Persia mengingat usianya yang semakin renta. Dia khawatir dengan kekuatan kondisi fisiknya yang semakin lemah.
Hingga kini, kiprah dan pengabdian Piri terus dikenang masyarakat Turki. Guna mengenang jasanya yang tak ternilai, sejumlah kapal perang dan kapal bahari milik Angkatan Laut Turki diberi nama Piri Reis.
Kitab-i Bahriye, Adikarya Sang Kartografer
Kitab-i Bahriye berarti buku wacana Navigasi. Ini merupakan salah satu karya Piri Reis yang sangat legendaris. Buku tersebut merupakan buku navigasi yang diaukui kehebatannya, sangat anggun dan detail. Kitab-i Bahriye berisi informasi yang mendetil wacana pelabuhan-pelabuhan utama, laut, teluk, semenanjung, tanjung, aneka macam pulau, selat, juga tempat-tempat peristirahatan di Laut Mediterania.
Dalam buku tersebut, Piri juga menuliskan wacana informasi yang bekerjasama antara astronomi dengan navigasi. Selain itu, dia juga menginformasikan wacana aneka macam macam teknik navigasi di lautan. Buku tersebut juga berisi mengenai orang-orang lokal dari setiap negara yang terletak di Laut Mediterania, termasuk juga budaya lokalnya.
Kitab-i Bahriye ditulis Piri antara 1511 hingga 1521. Lalu buku tersebut diedit lagi dengan penambahan aneka macam macam informasi gres pada 1524. Piri mendedikasikan buku itu untuk Sultan Sulaiman. Buku tersebut merupakan hasil perjalanan bersama pamannya Kemal Reis selama berkeliling Laut mediterania.
Dalam buku setebal 434 halaman itu terdapat sebanyak 290 peta. Kitab-i Bahriye mempunyai dua bab penting. Bagian pertama berisi wacana tipe-tipe angin kencang di laut, teknik memakai kompas, juga informasi wacana pelabuhan dan pantai-pantai. Dia juga menuliskan teknik navigasi menurut bintang dan karakteristik samudera-samudera utama.
Bagian kedua dari Kitab-i Bahriye berisi wacana pentujuk pelayaran. Setiap topik berisi gambar peta wacana pulau maupun pantai. Di bab kedua dia menggambarkan Selat Dardanela, terus menggambarkan pulau-pulau dan pantai-pantai di Laut Aegea, Laut Ionea, Laut Adriatik, Laut Tirania, Laut Liguria serta Riviera Prancis.
Piri juga melengkapinya dengan Pulau-pulau Balearik, Pantai Spanyol, Selat Gibraltar, Pulau Canary, Pantai-pantai di Afrika Utara, Mesir, Sungai Nil, juga pantai-pantai di Anatolia. Pada bab ini, dia juga menuliskan aneka macam macam bangunan penting maupun monumen di setiap kota yang dia kunjungi.
Kopian pertama Kitab-i Bahriye banyak ditemukan di aneka macam perpustakaan dan museum di seluruh dunia. Kopian yang pertama yang diterbitkan pada 1521, ditemukan tersimpan di Istana Topkapi, sedangkan kopian lainnya tersimpan di perpustakaan Nuruosmaniye dan perpustakaan Suleymaniye di Istanbul, di Perputakaan Nasional Vienna, di Perputakaan Nasional Prancis, di Museum Inggris di London, di Perpustakaan Bodleian di Oxford, juga di museum seni Walters di Baltimore.
Sedangkan kopian kedua Kitab-i Bahriye juga ditemukan di Istana Topkapi, di Perpustakaan Kopruluzade Fazil Ahmed Pasa dan di Perpustakaan Suleymaniye Turki, juga di Perpustakaan nasional Prancis.
Posting Komentar untuk "Tokoh Islam Muhyidin Piri Reis Sang Kartografer"