Contoh Buku Jadwal Acara Siswa Di Bulan Ramadhan
Berikut ini yakni berkas Contoh Buku Agenda Kegiatan Siswa di Bulan Ramadhan. Download file format PDF.
Contoh Buku Agenda Kegiatan Siswa di Bulan Ramadhan |
Contoh Buku Agenda Kegiatan Siswa di Bulan Ramadhan
Contoh Buku Agenda Kegiatan Siswa di Bulan Ramadhan mudah-mudahan sanggup menjadi materi acuan terkait dengan contoh isi buku kegiatan bulan ramadhan, buku kegiatan ramadhan siswa pdf, isi buku kegiatan ramadhan, buku kegiatan ramadhan doc, buku kegiatan siswa bulan ramadhan, ownload buku kegiatan ramadhan doc, buku aktivitas ramadhan, buku amaliyah ramadhan dan lain-lain.
Download Contoh Buku Agenda Kegiatan Siswa di Bulan Ramadhan
Selengkapnya mengenai susunan dan isi berkas Contoh Buku Agenda Kegiatan Siswa di Bulan Ramadhan ini silahkan lihat dan unduh pada link di bawah ini:Contoh Buku Agenda Kegiatan Siswa di Bulan Ramadhan
Download File:
Contoh Buku Agenda Kegiatan Siswa di Bulan Ramadhan.pdf
Berikut ini kutipan teks dari isi Contoh Buku Agenda Kegiatan Siswa di Bulan Ramadhan:
Pengertian, Syarat dan Rukun Puasa
Apa itu Puasa? Puasa ialah menahan diri dari makan dan minum serta melaksanakan perkara-perkara yang boleh membatalkan puasa mulai dari terbit fajar sehingga terbenamnya matahari.
Hukum Puasa Hukum puasa terbagi tiga yaitu:
- Wajib - Puasa pada bulan Ramadhan.
- Sunat - Puasa pada hari-hari tertentu.
- Haram – Puasa pada hari-hari yang dihentikan berpuasa.
Syarat Wajib Puasa
- Beragama Islam
- Baligh (telah mencapai umur dewasa)
- Berakal sehat Mampu untuk mengerjakannya
Rukun Puasa
Niat mengerjakan puasa pada tiap-tiap malam di bulan Ramadhan puasa wajib) atau hari yang hendak berpuasa (puasa sunat). Waktu berniat yakni mulai dari terbenamnya matahari hingga terbit fajar. Meninggalkan sesuatu yang sanggup membatalkan puasa mulai terbit fajar hingga terbenam matahari.
Syarat Sah Puasa
- Beragama Islam
- Berakal / mumayyiz (dapat membedakan antara yang baik dan buruk)
- Tidak dalam haid, nifas dan wiladah (melahirkan anak) bagi kaum wanita
- Hari yang sah berpuasa.
Sunat Berpuasa
- Bersahur walaupun sedikit masakan atau minuman
- Melambatkan bersahur Meninggalkan perkataan atau perbuatan keji
- Segera berbuka sehabis masuknya waktu berbuka
- Mendahulukan berbuka dari pada shalat Maghrib
- Berbuka dengan buah kurma, jikalau tidak ada dengan masakan yang manis
- Membaca doa berbuka puasa
Perkara Makruh Ketika Berpuasa
- Selalu berkumur-kumur baik saat berwudhu maupun hal-hal lain
- Merasakan sisa masakan dengan lidah
- Berbekam kecuali perlu
Hal yang membatalkan Puasa
- Memasukkan sesuatu ke dalam rongga anggota badan
- Muntah dengan sengaja
- Bersetubuh atau mengeluarkan mani/ sperma dengan sengaja
- Kedatangan haid atau nifas (sehabis melahirkan)
- Melahirkan anak atau keguguran
- Gila walaupun sekejap
- Mabuk ataupun pingsan
- Murtad atau keluar dari agama Islam (berpindah keyakinan)
Hari yang Disunatkan Berpuasa
- Hari Senin dan Kamis
- Hari putih (setiap 13, 14, dan 15 hari dalam bulan Islam)
- Hari Arafah (9 Zulhijjah) bagi orang yang tidak mengerjakan haji
- Enam hari dalam bulan Syawal
- Bulan Rajab dan Sya'ban
Hari yang diharamkan Berpuasa
- Hari raya Idul Fitri (1 Syawal)
- Hari raya Idul Adha (10 Zulhijjah)
- Hari syak (29 Syaaban)
- Hari Tasrik (11, 12, dan 13 Zulhijjah)
Shalat Idul Fitri
Tatacara Pelaksanaan Shalat Idul Fitri: Dua roka'at berjama'ah, dengan tujuh takbir di roka'at pertama (selain takbir otul ihrom) dan lima takbir di roka'at kedua (selain takbir intiqol atau takbir berpindah dari rukun yang satu ke rukun yang lain). Adapun tata caranya yakni sebagai berikut :
- Memulai dengan takbiratul ihrom, sebagaimana shalat-shalat lainnya.
- Kemudian bertakbir (takbir zawa-id/tambahan) sebanyak tujuh kali takbir (selain takbiratul ihrom) sebelum memulai membaca Al Fatihah. Boleh mengangkat tangan saat takbir takbir tersebut sebagaimana yang dicontohkan oleh Ibnu 'Umar. Ibnul Qayyim mengatakan, "Ibnu 'Umar yang dikenal sangat meneladani Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam biasa mengangkat tangannya dalam setiap takbir."
- Di antara takbir-takbir yang ada tadi tidak ada bacaan dzikir tertentu. Namun ada sebuah riwayat dari Ibnu Mas'ud, ia mengatakan, "Di antara tiap takbir, hendaklah menyanjung dan memuji Allah." Syaikhul Islam menyampaikan bahwa sebagian salaf di antara tiap takbir membaca bacaan, "Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar. Allahummaghfirlii war hamnii (Maha suci Allah, segala kebanggaan bagi-Nya, tidak ada sesembahan yang benar untuk disembah selain Allah. Ya Allah, ampunilah saya dan rahmatilah aku).
- Kemudian membaca Al Fatihah, dilanjutkan dengan membaca surat lainnya. Surat yang dibaca oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yakni surat Qaaf pada raka'at pertama dan surat Al Qomar pada raka'at kedua. Ada riwayat bahwa Sayyidina 'Umar bin Al Khattab pernah menanyakan pada Waqid Al Lait siy mengenai surat apa yang dibaca oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam saat shalat 'Idul Adha dan 'Idul Fithri. la pun menjawab, "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam biasa membaca "Qaaf, wal qur'anil majiid" (surat Qaaf) dan “Iqtarobatis saa'atu wan syaqqol qomar" (surat Al Qomar).” [HR Muslim no. 891]. Boleh juga membaca surat Al A'laa pada raka'at pertama dan surat Al Ghosiyah pada raka'at kedua. Dan jikalau hari ‘ied jatuh pada hari Jum'at, dianjurkan pula membaca surat Al A'laa pada raka'at pertama dan surat Al Ghosiyah pada raka'at kedua, pada shalat 'ied maupun shalat Jum'at. Dari An Nu'man bin Basyir, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam biasa membaca dalam shalat 'ied maupun shalat Jum'at "Sabbihisma robbikal a'la" (surat Al A'laa) dan "Hal ataka hadit sul ghosiyah" (surat Al Ghosiyah)." An Nu'man bin Basyir menyampaikan begitu pula saat hari ‘ied bertepatan dengan hari Jum'at, ia membaca kedua surat tersebut di masing-masing shalat".[HR Muslim no. 878.]
- Setelah membaca surat, kemudian melaksanakan gerakan shalat ibarat biasa (ruku, i'tidal, sujud, dst).
- Bertakbir saat berdiri untuk mengerjakan raka'at kedua.
- Kemudian bertakbir (takbir zawa-id/tambahan) sebanyak lima kali takbir (selain takbir berdiri dari sujud) sebelum memulai membaca Al Fatihah.
- Kemudian membaca surat A Fatihah dan surat lainnya sebagaimana yang telah disebutkan di atas.
- Mengerjakan gerakan lainnya hingga salam.
Doa Sehari-Hari
- Doa Sebelum Tidur; Bismikallahhumma ahyaa wa bismika amuut. Artinya : Dengan nama-Mu ya Allah saya hidup dan dengan nama-Mu saya mati. (HR Bukhari dan Muslim)
- Doa Sesudah Bangun Tidur; Alhamdulillaahil ladzii ahyaanaa ba'da maa amaatanaa wa ilayhin nusyuur Artinya: Segala puji bagi Allah yang menghidupkan kami sehabis mematikan kami. Kepada-Nya lah kami akan kembali (HR Bukhari)
- Do'a Masuk WC; Allaahumma innii a'uudzubika minal Khubutsi wal khabaa'its Artinya: Ya Allah, saya berlindung pada-Mu dari syaitan besar pria dan betina. (HR Bukhari dan Muslim)
- Do'a Keluar WC; Ghufraanaka. Alhamdulillaahil ladzii adzhaba 'annjil adzaa wa'aafaanii. Artinya: Ku memohon ampunan-Mu. Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan penyakit ku dan telah menyembuhkan/menyelamatkanku. (HR Abu Daud)
- Do'a Ketika Hendak Berpakaian; Biismilaahirrahmaanirrahiimi. Allaahumma innii as-aluka min khayrihi wa khayri maa huwa lahu wa a'uudzubika min syarrihi wa khayri maa huwa lahu. Artinya: Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang. Ya Allah, saya memohon kepada-Mu dari kebaikan pakaian ini dan dari kebaikan sesuatu yang ada di pakaian ini. Dan saya berlindung pada-Mu dari kejahatan pakai an ini dan kejahatan sesuatu yang ada di pakaian ini.
- Do'a Ketika Bercermin; Allaahumma kamaa hassanta khalqii fahassin khuluqii Artinya: Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah kejadianku, maka perindah pulalah akhlakku. (HR Ahmad)
- Doa Sebelum Makan; Allahumma baarik lanaa fiimaa razaqtana wa qinaa 'adzaa-bannaari Bismillahirrahmaaniraahiim Artinya: Ya Allah berkahilah kami dalam rezki yang telah Engkau limpahkan kepada kami, dan peliharalah kami dari siksa neraka. Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (HR Ibnu as-Sani)
- Doa Sesudah Makan Alhamdulillahilladzii ath'amanaa wa saqaanaa wa ja'alanaa muslimiin Artinya: Segala puji bagi Allah Yang telah memberi kami makan dan minum, serta menyebabkan kami muslim. (HR Abu Daud)
- Do'a Masuk Rumah Assalaamu 'alaynaa wa'alaa 'ibaadillahish shaalihiina. Allaahumma innii as-aluka khayral mawliji wa khayral makhraji. Bismillahi walajnaa wa bismillaahi kharahnaa wa 'alallahi tawakkalnaa, alhamdulilaahil ladzii awaanii. Artinya: Semoga Allah mencurahkan keselamat an atas kami dan atas hamba-hamba-Nya yang shalih. Ya Allah, bergotong-royong saya memohon pada-Mu kebaikan daerah masuk dan daerah keluarku. Dengan menyebut nama-Mu saya masuk, dan dengan mneyebut nama Allah saya keluar. Dan kepada Allah Tuhan kami, kami berserah diri. Segala puji bagi Allah yang telah melindungi kami. (HR Abu Daud)
- Do'a Keluar Rumah; Bismilaahi tawakkaltu 'alallahi wa laa hawla wa laa quwwata illaa billaah. Artinya: Dengan menyebut nama Allah, saya menyerahkan diriku pada Allah dan tidak ada daya dan kekuat anselain dengan Allah saja. (HR Abu Daud dan Tirmidzi)
- Do'a Masuk Masjid; Allaahummaftah lii abwaaba rahmatika. Artinya: Ya Allah, bukakanlah bagiku pintu-pintu rahmat-Mu. (H.R. Muslim)
- Do'a Keluar Masjid; Allaahumma innii as'aluka min fadhlika Artinya: Ya Allah, saya memohon kepada-Mu karunia-Mu. (HR Muslim, Abu Daud, an-Nasa'l dan Ibnu Majah)
Demikian yang sanggup kami sampaikan mengenai keterangan berkas dan share file Contoh Buku Agenda Kegiatan Siswa di Bulan Ramadhan. Semoga sanggup bermanfaat.
Posting Komentar untuk "Contoh Buku Jadwal Acara Siswa Di Bulan Ramadhan"