Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Buku Guru Paud Anak Usia 5-6 Tahun Kurikulum 2013

Berikut ini yakni berkas Buku Panduan Guru/Pendidik PAUD Kurikulum 2013 Anak Usia 5-6 Tahun. Download file PDF.

 Berikut ini yakni berkas Buku Panduan Guru Buku Guru PAUD Anak Usia 5-6 Tahun Kurikulum 2013
Buku Guru (Buku Panduan Pendidik) PAUD Kurikulum 2013 Anak Usia 5-6 Tahun

Buku Guru (Buku Panduan Pendidik) PAUD Kurikulum 2013 Anak Usia 5-6 Tahun

Berikut ini kutipan teks/keterangan dari isi berkas Buku Panduan Pendidik Kurikulum 2013 PAUD Usia 5-6 Tahun:

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan yang sangat mendasar alasannya yakni perkembangan anak di masa selanjutnya akan sangat ditentukan oleh banyak sekali stimulasi bermakna yang diberikan semenjak usia dini. Di forum PAUD, pendidik mempunyai kiprah yang sangat penting untuk membantu anak tumbuh dan berkembang secara optimal. Untuk membantu meningkatkan kemampuan pendidik dalam melaksanakan stimulasi diharapkan panduan yang operasional.
Panduan untuk Pendidik Anak Usia 5-6 tahun ini disusun untuk menawarkan pola yang rinci perihal bagaimana program-program pembelajaran PAUD dikembangkan dan dilaksanakan sesuai dengan Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini yang telah ditetapkan dalam Permendikbud no. 146 tahun 2014.

Mudah-mudahan panduan ini bisa membantu pendidik dalam menjalankan kiprah mereka untuk membantu bawah umur usia dini mempunyai kesiapan berguru dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Bagaimana Menggunakan Buku Panduan Ini ?
Buku Panduan Guru mempunyai fungsi sebagai pola dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
Mengingat pentingnya buku ini, disarankan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
  1. Bacalah halaman demi halaman dengan teliti.
  2. Pahamilah setiap Kompetensi Dasar dan Indikato Pencapaian Perkembangan yang dikaitkan dengan tema.
  3. Upayakan untuk meliputi Kompetensi Inti (KI) 1 dan KI 2 dalam semua kegiatan pembelajaran. Dukunglah ketercapaian Kompetensi Inti (KI) 1 dan KI 2 dengan kegiatan pembiasaan, keteladanan, dan budaya sekolah.
  4. Kembangkan ide-ide kreatif dalam menentukan kegiatan alternatif apabila kondisi yang terjadi kurang sesuai dengan perencanaan. Pilihlah metode pembelajaran yang sesuai dengan kegiatan yang akan dilakukan biar bisa dicapai kompetensi yang ditetapkan.
  5. Biasakan anak untuk mengamati dengan memakai seluruh indera mereka. Kembangkanlah keterampilan bertanya pada anak yang mendorong terciptanya landasan bagi berkembangnya kemampuan berpikir tingkat tinggi.
  6. Optimalkan penggunaan indera pada anak.
  7. Gunakanlah banyak sekali media atau sumber berguru yang tersedia di lingkungan sekolah.
  8. Karena tema-tema dan sub-sub tema yang ada di buku panduan ini merupakan contoh. Pendidik sanggup mengadopsi, mengadaptasi, memodifikasi, atau mengganti sesuai dengan kondisi dan/atau kebutuhan pembelajaran di satuan PAUD masing-masing.
  9. Pastikan semua anak berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran termasuk anak yang mempunyai kebutuhan khusus.

Anak usia dini merupakan individu yang mempunyai karakteristik yang berbeda satu dengan lainnya. Pada ketika ini sedang mengalami perkembangan otak yang sangat pesat dan dikatakan dengan masa emas (golden ages) hingga 80 %. Masa ini tidak akan terulang lagi.

Oleh karena itu, pemberian rangsangan pendidikan pada usia dini yang sempurna sangat diharapkan untuk memastikan bahwa setiap anak mencapai perkembangan yang optimal sehingga mereka mempunyai landasan yang berpengaruh untuk menempuh pendidikan selanjutnya.

Pendidik PAUD sebagai ujung tombak yang bertanggungjawab dalam pembelajaran diharapkan bisa merancang, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan yang melibatkan seluruh aspek perkembangan sehingga tercapai kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara optimal.

Buku panduan ini disusun untuk membantu pendidik melaksanakan tugas-tugas yang berkaitan dengan pembelajaran.

Buku Panduan ini dipakai untuk memberikan acuan bagi Pendidik PAUD dan Pihak Terkait:
  1. Memberikan wawasan bagi pendidik dan atau pengasuh PAUD perihal kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini.
  2. Memberi contoh cara membuatkan kegiatan pembelajaran sesuai dengan kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini.
  3. Memberi contoh dan klarifikasi yang memandu pendidik dan atau pengasuh untuk sanggup melaksanakan kegiatan pembelajaran di PAUD khususnya usia 5-6 tahun.

Kompetensi Yang Akan Dicapai Melalui Kegiatan Pembelajaran
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini merupakan kurikulum yang berbasis kompetensi. Proses pembelajaran yang dilakukan diarahkan untuk tecapainya kompetensi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan yang melibatkan 6 aspek perkembangan secara terpadu. Kompetensi dibedakan menjadi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar sebagai berikut:

Kompetensi Inti
Kompetensi Inti Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini merupakan citra pencapaian Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak pada simpulan layanan PAUD usia 6 (enam) tahun.

Kompetensi Inti mencakup:
  1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual.
  2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial.
  3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan.
  4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan. 

Uraian perihal kompetensi PAUD sanggup dilihat di bawah ini:

Kompetensi Inti
  • KI-1 - Menerima anutan agama yang dianutnya.
  • KI-2 - Memiliki sikap hidup sehat, rasa ingin tahu, kreatif dan estetis, percaya diri, disiplin, mandiri, peduli, bisa menghargai dan toleran kepada orang lain, bisa menyesuaikan diri, tanggungjawab, jujur, rendah hati dan santun dalam berinteraksi dengan keluarga, pendidik, dan teman.
  • KI-3 - Mengenali diri, keluarga, teman, pendidik, lingkungan sekitar, agama, teknologi, seni, dan budaya di rumah, daerah bermain dan satuan PAUD dengan cara: mengamati dengan indera (melihat, mendengar, menghidu, merasa, meraba); menanya; mengumpulkan informasi; menalar, dan mengomunikasikan melalui kegiatan bermain.
  • KI-4 - Menunjukkan yang diketahui, dirasakan, dibutuhkan, dan dipikirkan melalui bahasa, musik, gerakan, dan karya secara produktif dan kreatif, serta mencerminkan sikap anak berakhlak mulia.

Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar merupakan tingkat kemampuan dalam konteks muatan pembelajaran, tema pembelajaran, dan pengalaman berguru yang mengacu pada Kompetensi Inti.

Rumusan Kompetensi Dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik dan kemampuan awal anak serta tujuan setiap acara pengembangan. Kompetensi Dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan pengelompokkan kompetensi inti yaitu:
  1. Kelompok 1: kelompok Kompetensi Dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI-1.
  2. Kelompok 2: kelompok Kompetensi Dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2.
  3. Kelompok 3: kelompok Kompetensi Dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-4.
  4. Kelompok 4: kelompok Kompetensi Dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4.
Uraian dari setiap Kompetensi Dasar untuk setiap kompetensi inti yakni sebagai berikut:

KI-1. Menerima anutan agama yang dianutnya
  • 1.1. Mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaan-Nya
  • 1.2. Menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar sebagai rasa syukur kepada Tuhan
KI-2. Memiliki sikap hidup sehat, rasa ingin tahu, kreatif dan estetis, percaya diri, disiplin, mandiri, peduli, bisa menghargai dan toleran kepada orang lain, bisa menyesuaikan diri, jujur, rendah hati dan santun dalam berinteraksi dengan keluarga, pendidik, dan sahabat
  • 2.1. Memiliki sikap yang mencerminkan hidup sehat
  • 2.2. Memiliki sikap yang mencerminkan sikap ingin tahu
  • 2.3. Memiliki sikap yang mencerminkan sikap kreatif
  • 2.4. Memiliki sikap yang mencerminkan sikap estetis
  • 2.5 Memiliki sikap yang mencerminkan sikap percaya diri
  • 2.6 Memiliki sikap yang mencerminkan sikap taat terhadap hukum sehari-hari untuk melatih kedisiplinan
  • 2.7. Memiliki sikap yang mencerminkan sikap sabar (mau menunggu giliran, mau mendengar ketika orang lain berbicara) untuk melatih kedisiplinan
  • 2.8. Memiliki sikap yang mencerminkan kemandirian
  • 2.9. Memiliki sikap yang mencerminkan sikap peduli dan mau membantu jikalau diminta bantuannya
  • 2.10. Memiliki sikap yang mencerminkan sikap menghargai dan toleran kepada orang lain
  • 2.11. Memiliki sikap yang sanggup menyesuaikan diri
  • 2.12. Memiliki sikap yang mencerminkan sikap tanggungjawab
  • 2.13. Memiliki sikap yang mencerminkan sikap jujur
  • 2.14. Memiliki sikap yang mencerminkan sikap rendah hati dan santun kepada orang tua, pendidik, dan teman

KI-3. Mengenali diri, keluarga, teman, pendidik, lingkungan sekitar, agama, teknologi, seni, dan budaya di rumah, daerah bermain dan satuan PAUD dengan cara: mengamati dengan indera (melihat, mendengar, menghidu, merasa, meraba); menanya; mengumpulkan informasi; menalar; dan mengomunikasikan melalui kegiatan bermain .
  • 3.1. Mengenal kegiatan beribadah sehari-hari
  • 3.2. Mengenal sikap baik sebagai cerminan adat mulia
  • 3.3. Mengenal anggota tubuh, fungsi, dan gerakannya untuk pengembangan motorik berangasan dan motorik halus
  • 3.4. Mengetahui cara hidup sehat
  • 3.5. Mengetahui cara memecahkan dilema sehari-hari dan berperilaku kreatif
  • 3.6. Mengenal benda-benda disekitarnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya)
  • 3.7. Mengenal lingkungan sosial (keluarga, teman, daerah tinggal, daerah ibadah, budaya, transportasi)
  • 3.8. Mengenal lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air, batu-batuan, dll)
  • 3.9. Mengenal teknologi sederhana (peralatan rumah tangga, peralatan bermain, peralatan pertukangan, dll)
  • 3.10. Memahami bahasa reseptif (menyimak dan membaca)
  • 3.11. Memahami bahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa secara verbal dan non verbal)
  • 3.12. Mengenal keaksaraan awal melalui bermain
  • 3.13. Mengenal emosi diri dan orang lain
  • 3.14. Mengenali kebutuhan, keinginan, dan minat diri
  • 3.15. Mengenal banyak sekali karya dan acara seni

KI-4. Menunjukkan yang diketahui, dirasakan, dibutuhkan, dan dipikirkan melalui bahasa, musik, gerakan, dan karya secara produktif dan kreatif, serta mencerminkan sikap anak berakhlak mulia
  • 4.1. Melakukan kegiatan beribadah sehari-hari dengan tuntunan orang dewasa
  • 4.2. Menunjukkan sikap santun sebagai cerminan adat mulia
  • 4.3. Menggunakan anggota badan untuk pengembangan motorik berangasan dan halus
  • 4.4. Mampu menolong diri sendiri untuk hidup sehat
  • 4.5. Menyelesaikan dilema sehari-hari secara kreatif
  • 4.6. Menyampaikan perihal apa dan bagaimana benda-benda di sekitar yang dikenalnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri- ciri lainnya) melalui banyak sekali hasil karya
  • 4.7. Menyajikan banyak sekali karya yang berafiliasi dengan lingkungan sosial (keluarga, teman, daerah tinggal, daerah ibadah, budaya, transportasi) dalam bentuk gambar, bercerita, bernyanyi, dan gerak tubuh
  • 4.8. Menyajikan banyak sekali karya yang berafiliasi dengan lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air, batu- batuan, dll) dalam bentuk gambar, bercerita, bernyanyi, dan gerak tubuh
  • 4.9. Menggunakan teknologi sederhana untuk menuntaskan kiprah dan kegiatannya (peralatan rumah tangga, peralatan bermain, peralatan pertukangan, dll)
  • 4.10. Menunjukkan kemampuan berbahasa reseptif (menyimak dan membaca)
  • 4.11. Menunjukkan kemampuan berbahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa secara verbal dan non verbal)
  • 4.12. Menunjukkan kemampuan keaksaraan awal dalam banyak sekali bentuk karya
  • 4.13. Menunjukkan reaksi emosi diri secara wajar
  • 4.14. Mengungkapkan kebutuhan, harapan dan minat diri dengan cara yang tepat
  • 4.15. Menunjukkan karya dan acara seni dengan memakai banyak sekali media

Pembelajaran untuk mencapai KD-KD pada KI Sikap Spiritual dan KI Sikap Sosial dilakukan secara tidak langsung, tetapi melalui pembelajaran untuk mencapai KD-KD pada KI Pengetahuan dan KI Keterampilan, serta melalui pembiasaan dan keteladanan. Dengan kata lain, sikap positif anak akan terbentuk ketika beliau mempunyai pengetahuan dan mewujudkan pengetahuan itu dalam bentuk hasil karya, unjuk kerja, dan sikap sehari-hari. Contoh sikap positif itu yakni terbiasa berperilaku religius (misal: berdo’a sebelum dan setelah melaksanakan kegiatan), sikap hidup sehat (misal: selalu membuang sampah pada tempatnya, selalu basuh tangan sebelum makan), jujur, peduli, rasa ingin tahu, kreatif, kritis, percaya diri, disiplin, mandiri, bisa bekerja sama, bisa menyesuaikan diri, dan santun (senyum, sapa dan salam).

Persiapan Pembelajaran di PAUD
Dalam mempersiapkan pembelajaran pendidik PAUD dan pihak terkait perlu memperhatikan dan memahami:

Karakteristik cara berguru anak usia dini
  1. Anak berguru secara bertahap. Kegiatan dilakukan secara sedikit demi sedikit mengikuti tahapan perkembangan berpikir penerima didik.
  2. Cara berpikir anak bersifat khas. Anak berpikir secara konkret, berpikir dari apa yang lakukan, dan menurut imajinasinya.
  3. Anak-anak berguru dengan banyak sekali cara. Mereka menyerap informasi melalui pengalaman nyata yang mereka alami dengan objek, orang, dan kegiatan yang berada di sekitar dengan memanfaatkan alat indera: penciuman, perasa, pendengaran, penglihatan, peraba, bertanya, dan menalar.
  4. Anak berguru satu sama lain dalam lingkungan sosial. Anak berguru dengan menjiplak sikap dan yang ditunjukkan, dan diekspresikan oleh orangtua, pendidik, dan lingkungan sosial (misalnya teman, pengasuh, tetangga, acara TV yang ditonton.
  5. Anak berguru melalui bermain. Bermain membantu membuatkan banyak sekali potensi anak. Melalui bermain anak diajak bereksplorasi, menemukan, dan memanfaatkan objek-objek yang bersahabat dengan anak, sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi anak.

Prinsip-Prinsip Pembelajaran PAUD
  1. Belajar melalui bermain. Anak di bawah usia 6 tahun berada pada masa bermain. Pemberian rangsangan pendidikan dengan cara yang sempurna melalui bermain, sanggup menawarkan pembelajaran yang bermakna pada anak.
  2. Berorientasi pada perkembangan anak. Pendidik harus bisa membuatkan semua aspek perkembangan sesuai dengan tahapan usia anak.
  3. Berorientasi pada kebutuhan anak. Pendidik harus bisa memberi rangsangan pendidikan atau stimulasi sesuai dengan kebutuhan anak, termasuk bawah umur yang mempunyai kebutuhan khusus.
  4. Berpusat pada anak. Pendidik harus membuat suasana yang bisa mendorong semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi, dan kemandirian sesuai dengan karakteristik, minat, potensi, tingkat perkembangan, dan kebutuhan anak.
  5. Pembelajaran aktif. Pendidik harus bisa membuat suasana yang mendorong anak aktif mencari, menemukan, menentukan pilihan, mengemukakan pendapat, dan melaksanakan serta mengalami sendiri.
  6. Berorientasi pada pengembangan nilai-nilai karakter. Pemberian rangsangan pendidikan diarahkan untuk membuatkan nilai-nilai yang membentuk karakter yang positif pada anak. Pengembangan nilai- nilai karakter tidak dengan pembelajaran langsung, akan tetapi melalui pembelajaran untuk membuatkan kompetensi pengetahuan dan keterampilan serta melalui pembiasaan dan keteladanan.
  7. Berorientasi pada pengembangan kecakapan hidup. Pemberian rangsangan pendidikan diarahkan untuk membuatkan kemandirian anak. Pengembangan kecakapan hidup dilakukan secara terpadu baik melalui pembelajaran untuk membuatkan kompetensi pengetahuan dan keterampilan maupun melalui pembiasaan dan keteladanan.
  8. Didukung oleh lingkungan yang kondusif. Lingkungan pembelajaran diciptakan sedemikian rupa biar menarik, menyenangkan, aman, dan nyaman bagi anak. Penataan ruang diatur biar anak sanggup berinteraksi dengan pendidik, pengasuh, dan anak lain.
  9. Berorientasi pada pembelajaran yang demokratis. Pembelajaran yang demokratis sangat diharapkan untuk membuatkan rasa saling menghargai antara anak dengan pendidik, dan antara anak dengan anak lain.
  10. Pemanfaatan media belajar, sumber belajar, dan narasumber Penggunaan media belajar, sumber belajar, dan narasumber yang ada di lingkungan PAUD bertujuan biar pembelajaran lebih kontekstual dan bermakna. Termasuk narasumber yakni orang-orang dengan profesi tertentu yang dilibatkan sesuai dengan tema, contohnya dokter, polisi, nelayan, dan petugas pemadam kebakaran.

Pembelajaran Tematik Terpadu
Salah satu pendekatan pembelajaran yang dipakai dalam Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini yakni pendekatan tematik terpadu. Dalam model pembelajaran tematik terpadu di PAUD, kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk satu tema, sub tema, atau sub-sub tema dirancang untuk mencapai secara bersama- sama kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan dengan meliputi sebagian atau seluruh aspek pengembangan.

Pelaksanaan pembelajaran dilakukan melalui pembelajaran pribadi dan tidak pribadi yang terjadi secara terintegrasi dan tidak terpisah. Pembelajaran pribadi yakni proses pembelajaran melalui interaksi pribadi antara anak dengan pendidik yang dirancang dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH). Pembelajaran pribadi berkenaan dengan pengembangan pengetahuan dan keterampilan yang terkandung dalam Kompetensi Inti-3 (pengetahuan) dan Kompetensi Inti-4 (keterampilan).

Pembelajaran tidak pribadi yakni pembelajaran yang tidak dirancang secara khusus namun terjadi dalam proses pembelajaran langsung. Melalui proses pembelajaran pribadi untuk mencapai kompetensi pengetahuan dan keterampilan akan terjadi dampak ikutan pada pengembangan nilai dan sikap yang terkandung dalam Kompetensi Inti-1 (sikap spiritual) dan Kompetensi Inti-2 (sikap sosial).

Pembelajaran tematik terpadu dilaksanakan dalam tahapan kegiatan pembukaan, inti dan penutup.

Pendekatan Saintifik di PAUD
  1.  Apa itu pendekatan saintifik?; Pendekatan saintifik yakni proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa biar penerima didik secara aktif membangun kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan melalui tahapan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengomunikasikan.
  2. Mengapa perlu memakai pendekatan saintifik?; - Mendorong anak biar mempunyai kemampuan berpikir kritis, analitis, dan mempunyai kemampuan memecahkan masalah. - Memberikan pengalaman berguru yang lebih bermakna kepada anak dengan mendorong anak melaksanakan kegiatan mengamati,menanya, mengumpulkan informasi,menalar/mengasosiasi,dan mengomunikasikan. - Mendorong anak mencari tahu dari banyak sekali sumber melalui observasi dan bukan hanya diberitahu.
  3. Bagaimana pelaksanaan pendekatan saintifik?; - Mengamati - Menanya - Mengumpulkan informasi - Menalar/Mengasosiasi - Mengomunikasikan
  • Mengamati; Mengamati dilakukan untuk mengetahui objek diantaranya dengan memakai indera menyerupai melihat, membaca buku, mendengar, menghidu, merasa, dan meraba.
  • Menanya; Anak didorong untuk bertanya, baik perihal objek yang telah diamati maupun hal-hal lain yang ingin diketahui.
  • Mengumpulkan Informasi; Mengumpulkan informasi dilakukan melalui bermacam-macam cara, misalnya: dengan melakukan, mencoba, mendiskusikan, membaca buku, menanya, dan menyimpulkan hasil dari banyak sekali sumber.
  • Menalar; Menalar merupakan kemampuan meng- hubungkan informasi yang sudah dimiliki dengan informasi yang gres diperoleh sehingga mendapat pemahaman yang lebih baik perihal suatu hal.
  • Mengomunikasikan; Mengomunikasikan merupakan kegiatan untuk memberikan hal-hal yang telah dipelajari dalam banyak sekali bentuk, contohnya melalui cerita, gerakan, dan dengan memperlihatkan hasil karya berupa gambar, banyak sekali bentuk dari adonan, boneka dari bubur kertas, kriya dari materi daur ulang, dan hasil anyaman. 

Sumber Belajar
Untuk mendukung kegiatan pembelajaran perlu dipersiapkan sumber-sumber berguru yang sanggup memperkaya pengalaman anak antara lain buku-buku, teman, orang tua, audio visual, dan lingkungan sekitar.

Daftar Isi pada Buku Panduan Guru/Pendidik Kurikulum 2013 PAUD Usia 5-6 Tahun selengkapnya antara lain:

Kata Pengantar
Bagaimana memakai buku ini
Daftar Isi

I. PENDAHULUAN
II. KOMPETENSI YANG AKAN DICAPAI MELALUI KEGIATAN PEMBELAJARAN
III. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM PEMBELAJARAN DI PAUD
A. Karakteristik cara berguru anak usia dini
B. Prinsip-prinsip pembelajaran PAUD C. Pendekatan Tematik Terpadu
D. Pendekatan Saintifik di PAUD E. Sumber Belajar

IV. PERENCANAAN PEMBELAJARAN DI PAUD
A. Alur Perencanaan Pembelajaran
B. Tahapan Penyusunan Program Pembelajaran PAUD

V. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Tahapan Pelaksanaan Pembelajaran
B. Metode Pembelajaran
C. Model Pembelajaran
D. Puncak Tema

VI. PENILAIAN
A. Pengertian Penilaian
B. Tujuan Penilaian
C. Teknik-teknik Penilaian
D. Prosedur Penilaian
E. Pola Penulisan Laporan Pencapaian Perkembangan Anak (LPPA) F. Teknik Penyampaian Hasil Penilaian
G. Contoh Format LPPA
H. Petunjuk Mudah Pengisian LPPA

VII. CONTOH RPPM SATU SEMESTER DAN CONTOH RPPH UNTUK EMPAT MODEL PEMBELAJARAN
A. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM)
1. Tema Diriku
a. Identitasku
b. Tubuhku
c. Kesukaanku

2. Tema Keluargaku
a. Anggota keluargaku
b. Profesi anggota keluargaku

3. Lingkungan
a. Rumahku
b. Sekolahku

4. Binatang
a. Binatang di air
b. Binatang di darat
c. Binatang bersayap
d. Binatang hutan

B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)
  1. Model pembelajaran kelompok dengan sudut-sudut kegiatan Tema/Sub Tema/Sub-sub Tema: Binatang/Binatang Peliharaan/Ayam
  2. Model pembelajaran kelompok dengan kegiatan pengaman Tema/Sub Tema /Sub-sub Tema: Binatang /Binatang di Air/Ikan
  3. Model pembelajaran area Tema/ Sub Tema / Sub-sub Tema: Binatang /Binatang Hutan/Gajah
  4. Model pembelajaran pusat Tema/ Sub Tema/Sub-sub Tema: Binatang/Serangga/Semut

    Download Buku Guru (Buku Panduan Pendidik) PAUD Kurikulum 2013 Anak Usia 5-6 Tahun

    Selengkapnya mengenai susunan dan isi berkas Buku Guru (Buku Panduan Pendidik) PAUD Kurikulum 2013 Anak Usia 5-6 Tahun ini silahkan lihat dan unduh pada link di bawah ini:

    Buku Guru (Buku Panduan Pendidik) PAUD Kurikulum 2013 Anak Usia 5-6 Tahun



    Download File:
    Buku Panduan Pendidik Kurikulum 2013 PAUD Anak Usia 5-6 Tahun.pdf

    Berkas Buku PAUD lainnya:
    Buku Pedoman Penilaian Pembelajaran PAUD.pdf
    Buku Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran PAUD.pdf
    Buku Panduan Pengembangan Media Pembelajaran PAUD.pdf

    Demikian yang bisa kami sampaikan mengenai keterangan berkas dan share file Buku Guru (Buku Panduan Pendidik) PAUD Kurikulum 2013 Anak Usia 5-6 Tahun. Semoga bisa bermanfaat.

    Posting Komentar untuk "Buku Guru Paud Anak Usia 5-6 Tahun Kurikulum 2013"