Buku Peternakan Intensifikasi Ternak Ayam Buras
Berikut ini yaitu berkas Buku Budidaya Peternakan Intensifikasi Ternak Ayam Buras. Download file e-book format PDF.
Buku Peternakan Intensifikasi Ternak Ayam Buras |
Buku Peternakan Intensifikasi Ternak Ayam Buras
Berikut ini kutipan teks/keterangan dari isi berkas Buku Peternakan Intensifikasi Ternak Ayam Buras:
PENDAHULUAN
Perkembangan ayam buras (bukan ras) atau lebih dikenal dengan sebutan ayam kampung di Indonesia berkembang pesat dan telah banyak dipelihara oleh peternak-peternak maupun masyarakat umum sebagai perjuangan untuk pemanfaatan pekarangan, pemenuhan gizi keluarga serta meningkatkan pendapatan.
Dikarenakan dengan pemeliharaan sistem tradisional, produksi telur ayam buras sangat rendah, 60 butir/tahun/ekor. Berat tubuh pejantan tak lebih dari 1,9 kg dan betina 1,2 - 1,5 kg, maka perlu diintensifkan. Pemeliharaan yang intensif pada ayam buras, sanggup meningkatkan produksi telur dan daging, sanggup mencegah wabah penyakit dan memudahkan tata laksana.
Sistem pemeliharaan ayam buras meliputi: bibit, pemeliharaan, perkandangan, pakan dan pencegahan penyakit.
BIBIT
Ciri-ciri bibit yang baik :
a. Ayam jantan
b. Ayam betina (petelur) yang baik
PEMELIHARAAN
Ada 3 (tiga) sistem pemeliharaan :
PENDAHULUAN
Perkembangan ayam buras (bukan ras) atau lebih dikenal dengan sebutan ayam kampung di Indonesia berkembang pesat dan telah banyak dipelihara oleh peternak-peternak maupun masyarakat umum sebagai perjuangan untuk pemanfaatan pekarangan, pemenuhan gizi keluarga serta meningkatkan pendapatan.
Dikarenakan dengan pemeliharaan sistem tradisional, produksi telur ayam buras sangat rendah, 60 butir/tahun/ekor. Berat tubuh pejantan tak lebih dari 1,9 kg dan betina 1,2 - 1,5 kg, maka perlu diintensifkan. Pemeliharaan yang intensif pada ayam buras, sanggup meningkatkan produksi telur dan daging, sanggup mencegah wabah penyakit dan memudahkan tata laksana.
Sistem pemeliharaan ayam buras meliputi: bibit, pemeliharaan, perkandangan, pakan dan pencegahan penyakit.
BIBIT
Ciri-ciri bibit yang baik :
a. Ayam jantan
- Badan berpengaruh dan panjang.
- Tulang supit rapat.
- Sayap berpengaruh dan bulu-bulunya teratur rapih.
- Paruh bersih.
- Mata jernih.
- Kaki dan kuku bersih, sisik-sisik teratur.
- Terdapat taji.
b. Ayam betina (petelur) yang baik
- Kepala halus.
- Matanya terang/jernih.
- Mukanya sedang (tidak terlalu lebar).
- Paruh pendek dan kuat.
- Jengger dan pial halus.
- Badannya cukup besar dan perutnya luas.
- Jarak antara tulang dada dan tulang belakang 4 jari.
- Jarak antara tulang pubis 3 jari.
PEMELIHARAAN
Ada 3 (tiga) sistem pemeliharaan :
- Ekstensif (pemeliharaan secara tradisional = ayam dilepas dan mencari pakan sendiri).
- Semi intensif (ayam kadang kala diberi pakan tambahan).
- Intensif (ayam dikandangkan dan diberi pakan).
Apabila dibedakan dari umurnya, ada beberapa macam pemeliharaan, yaitu :
- Pemeliharaan anak ayam (starter) : 0 - 6 minggu, dimana anak ayam sepenuhnya diserahkan kepada induk atau induk buatan.
- Pemeliharaan ayam dara (grower) : 6 - 20 minggu.
- Pemeliharaan masa bertelur (layer) : 21 ahad hingga afkir ( 2 tahun).
Untuk memperoleh telur tetas yang baik, dibutuhkan 1 (satu) ekor pejantan melayani 9 (sembilan) ekor betina, sedangkan konsumsi, pejantan tidak diperlukan. untuk menghasilkan telur.
PERKANDANGAN
Fungsi sangkar yaitu :
- Untuk kawasan berteduh dari panas dan hujan.
- Sebagai kawasan bermalam.
- Untuk memudahkan tata laksana.
- Cukup menerima sinar matahari.
- Cukup menerima angin atau udara segar.
- Jauh dari kediaman rumah sendiri.
- Bersih.
- Sesuai kebutuhan (umur dan keadannya).
- Kepadatan yang sesuai.
- Kandang dibentuk dari materi yang murah, gampang didapat dan tahan lama.
Kepadatan sangkar :
- Anak ayam beserta induk : 1 - 2 m2 untuk 20 - 25 ekor anak ayam dan 1 - 2 induk.
- Ayam dara 1 m2 untuk 14 - 16 ekor.
- Ayam masa bertelur, 1 - 2 m2 untuk 6 ekor dan pejantan 1 ekor.
PAKAN
Zat-zat masakan yang dibutuhkan terdiri dari : protein, energi, vitamin, mineral dan air. Adapun konsumsi pakan yaitu sebagai berikut :
- Anak ayam dara 15 gram/hari
- Minggu I-III 30 gram/hari
- Minggu III-V 60 gram/hari
- Minggu VI hingga menjelang bertelur 80 gram/hari
- Induk 100 gram/hari
PENYAKIT DAN PENCEGAHAN
- ND = Necastle Desease = Tetelo; Pencegahan: lakukan vaksinasi ND secara teratur pada umur 4 hari, 4 ahad dan 4 bulan diulangi lagi setiap 4 bulan sekali.
- Cacingan; Pencegahan : hindarkan pemeliharaan tradisional.
- CRD (pernafasan); Pengobatan : Chlortetacyclin (dosis 100-200 gr/ton ransum) atau tylosin (dosis 800 -1000 gr/ton ransum).
- Berak Darah; Pengobatan : Prepara Sulfa atau anyrolium dilarutkan dalam air minum, takaran 0,012 -0,024% untuk 3 - 5 hari.
- Pilek; Pengobatan : sulfadimetoxine 0,05% dilarutkan dalam air minum selama 5 - 7 hari.
- Cacar; Pencegahannya : vaksinasi 1 kali sesudah lepas induk.
SUMBER
Brosur Intensifikasi Ternak Ayam Buras, Dinas Peternakan, Pemda Khusus Ibukota Jakarta, Jakarta (tahun 1996).
Download Buku Peternakan Intensifikasi Ternak Ayam Buras
Selengkapnya mengenai susunan dan isi berkas Buku Peternakan Intensifikasi Ternak Ayam Buras ini silahkan lihat dan unduh pada link di bawah ini:Buku Peternakan Intensifikasi Ternak Ayam Buras
Download File:
Buku Peternakan Intensifikasi Ternak Ayam Buras.pdf
Demikian yang sanggup kami sampaikan mengenai keterangan berkas dan share file Buku Peternakan Intensifikasi Ternak Ayam Buras. Semoga sanggup bermanfaat.
Posting Komentar untuk "Buku Peternakan Intensifikasi Ternak Ayam Buras"