Buku Atlas Tumbuhan Obat Indonesia
Berikut ini yakni berkas Buku Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 1 2 3 dan 5. Download file e-book format PDF. Berkas ini mudah-mudahan sanggup menjadi pelengkap rujukan terkait dengan download buku tumbuhan obat dan khasiatnya pdf, atlas tumbuhan obat indonesia, kitab tumbuhan obat, buku terpelajar tumbuhan obat, buku tumbuhan obat pdf, kitab tumbuhan obat pdf, macam macam tumbuhan obat dan gambarnya, tumbuhan obat langka, jenis tumbuhan obat dan cara membuatnya, daftar tumbuhan obat dan khasiatnya pdf, tumbuhan obat dan nama latinnya serta khasiatnya, apotek hidup koleksi 100 jenis tumbuhan obat, pengertian tumbuhan obat, budidaya tumbuhan obat dan lain-lain.
Buku Atlas Tumbuhan Obat Indonesia |
Buku Atlas Tumbuhan Obat Indonesia
Berikut ini kutipan teks/keterangan dari isi berkas Buku Atlas Tumbuhan Obat Indonesia:
PETUNJUK SEPUTAR PENGGUNAAN TUMBUHAN OBAT
Dalam menggunakan tumbuhan obat. ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sehingga didapat hasil pengobatan yang maksimal. Bacalah dengan seksama semua petunjuk seputar penggunaan tumbuhan obat di bawah ini.
Identifikasi
Dalam buku ini terdapat ilustrasi tumbuhan obat dengan foto berwarna disertai uraiannya yang cukup terang sehingga pembaca sanggup mengetahui ciri-ciri tumbuhan obat yang dimaksud. Hal ini perlu diperhatikan sebab banyak tumbuhan yang menyerupai tetapi tidak mempunyai kegunaan atau mempunyai khasiat yang berbeda.
Nama
Beberapa hal perlu dijelaskan wacana nama tumbuhan obat yang digunakan dalam buku ini.
Waktu Pengumpulan
Guna mendapat materi yang terbaik dari tumbuhan obat, perlu diperhatikan saat-saat pengumpulan atau pcmetikan materi berkhasiat.
PETUNJUK SEPUTAR PENGGUNAAN TUMBUHAN OBAT
Dalam menggunakan tumbuhan obat. ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sehingga didapat hasil pengobatan yang maksimal. Bacalah dengan seksama semua petunjuk seputar penggunaan tumbuhan obat di bawah ini.
Identifikasi
Dalam buku ini terdapat ilustrasi tumbuhan obat dengan foto berwarna disertai uraiannya yang cukup terang sehingga pembaca sanggup mengetahui ciri-ciri tumbuhan obat yang dimaksud. Hal ini perlu diperhatikan sebab banyak tumbuhan yang menyerupai tetapi tidak mempunyai kegunaan atau mempunyai khasiat yang berbeda.
Nama
Beberapa hal perlu dijelaskan wacana nama tumbuhan obat yang digunakan dalam buku ini.
- Nama pada judul: menggunakan nama yang paling umum digunakan pada kepustakaan yang ada.
- Nama ilmiah: menggunakan nama latin yang paling umum dipakai.
- Sinonim: nama latin lain untuk tumbuhan obat yang sama, atau tumbuhan obat yang berbeda namun mernpunyai khasiat yang sama.
- Nama asing: menggunakan nama yang paling umum digunakan pada buku-buku kepustakaan luar negeri.
Guna mendapat materi yang terbaik dari tumbuhan obat, perlu diperhatikan saat-saat pengumpulan atau pcmetikan materi berkhasiat.
Berikut itu pedoman waktu pengumpulan materi obat secara umum bila tidak dinyatakan lain.
Pencucian dan PengeringanBahan obat yang sudah dikumpulkan segera dicuci bersih, sebaiknya dengan air yang mengalir. Setelah higienis sanggup segera dimanfaatkan bila dibutuhkan pemakaian materi segar. Namun sanggup pula dikeringkan untuk disimpan dan digunakan bi la sewaktu-waktu dibutuhkan.
Pengeringan bertujuan untuk mengurangi kadar air dan mencegah pernbusukan oleh cendawan atau bakteri. Dengan demikian. materi sanggup disimpan lebih usang dalam stoples atau wadah yang tertutup rapat. Bahan kering juga gampang dihaluskun bila ingin dibentuk serbuk. Berikut ini cara mengeringkan materi obat.
Sifat dan Cita Rasa
Di dalam Traditional Chinese Pharmacology dikenal 4 macam sifat dan 5 macam cita rasa tumbuhan obat, yang merupakan kepingan dari cara pengobatan tradisional timur. Adapun keempat macam sifat tumbuhan obat itu ialah dingin, panas, hangat, dan sejuk.
Tumbuhan obat yang sifatnya panas dan hangat digunakan untuk pengobatan sindroma dingin, menyerupai pasien yang takut dingin, tangan dan kaki dingin. pengecap pucat, atau nadi lambat. Tumbuhan obat yang bersifat hirau taacuh dan sejuk digunakan untuk pengobatan sindroma panas, menyerupai demam, rasa haus, warna kencing kuning tua, pengecap merah, atau denyut nadi cepat.
Lima macam cita rasa dari tumbuhan obat ialah pedas, manis,asam, pahit dan asin. Cita rasa ini digunakan untuk tujuan tertentu sebab selain bekerjasama dengan organ badan juga mempunyai khasiat dan kegunaan tersendiri. Misalnya rasa pedas mempunyai sifat menyebar dan merangsang. Rasa bagus mempunyai kegunaan tonik dan menyejukkan. Rasa asam mempunyai kegunaan mengawetkan dan pengelat. Rasa pahit sanggup menghilangkan panus dan lembap. Sementara rasa asin melunakkan dan sebugai pencahar. Kadang-kadang ada penulis yang menambahkan cita rase yang keenam, yaitu netral atau tawar yang mempunyai kegunaan sebagai peluruh kencing.
Cara Merebus Ramuan Obat
Perebusan umumnya dilakukan dalam pot tanah, pot keramik, atau panci email. Pot keramik sanggup dibeli di toko obat tradisional Tionghoa. Panci dari materi besi, aluminium, atau kuningan sebaiknya tidak digunakan untuk merebus. Hal ini perlu diingat sebab materi tersebut sanggup menjadikan endapan, konsentrasi larutan obat yang rendah, terbentuknya racun, atau menjadikan pengaruh samping akhir terjadinya reaksi kimia dengan materi obat.
Gunakan air yang higienis untuk merebus. Sebaiknya digunakan air tawar. kecuali ditentukan lain. Cara merebus materi sebagai berikut. Bahan obat dimasukkan ke dalam pot tanah. Masukkan air hingga materi terendam seluruhnya dan permukaan air berada sekitar 30 mm di atasnya. Perebusan dimulai bila air telah mercsap ke dalam materi ramuan obat.
Lakukan perebusan dengan api sesuai petunjuk pembuatan. Apabila nyala api tidak ditentukan. biasanya perebusan dilakukan dengan api besar hingga airnya mendidih. Selanjutnya api dikecilkan untuk mencegah air rebusan meluap atau terlalu cepat kering. Meski demikian. adakalanya api besar dan api kecil digunakan sendiri-sendiri sewaktu merebus materi obat. Sebagai contoh, obat yang mempunyai kegunaan tonik umumnya direbus dengan api kecil sehingga zat berkhasiatnya sanggup secara lengkap dikeluarkan dalam air rebusan. Demikian pula tumbuhan obat yang mengandung racun perlu direbus dengan api kecil dalam waktu yang agak lama. sekitar 3-5 jam untuk mengurangi kadar racunnya. Nyala api yang besar digunakan untuk ramuan obat yang mempunyai kegunaan mengeluarkan keringat, menyerupai ramuan obat untuk influenza atau demam. Hal ini dimaksudkan biar pendidihan mejadi cepat dan penguapan berlebihan dari zat yang merupakan komponen aktif tumbuhan sanggup dicegah.
Apabila tidak ditentukan khusus, perebusan dianggap selesai ketika air rebusan tersisa setengah dari jumlah air semula. Namun. jikalau materi obat yang direbus banyak yang keras menyerupai biji, batang, dan kulit kayu maka perebusan selesai sesudah air tersisa sepertiganya. Berikut ini cara perebusan yang sedikit berbeda dari cara konvensional yang telah diuraikan di atas sebab adanya bahan-bahan yang rncmerlukan perlakuan khusus.
Waktu Minum ObatBila tidak terdapat petunjuk pemakaian. biasanya obat dirninurn sebelum makan kecuali obat tersebut merangsang lambung maka diminum sesudah makan. Obat mempunyai kegunaan tonik diminum sewaktu perut kosong, dun obat mempunyai kegunaan sedatif diminum sewaktu ingin tidur. Pada penyakit akut obat diminum seriap saat, pada penyakit kronis diminum sesuai jadwal secara teratur. Rebusan obat sanggup diminum sesering mungkin sesuai kebutuhan atau diminum sebagai pengganti teh.
Cara Minum Obat
Obat biasanya diminum satu takaran sehari yang dibagi untuk 2-3 kali minum. Umumnya obat diminum selagi hangat, terutama untuk . pengobatan sindroma luar. Setelah minum obat, pakailah baju tebal atau tidur berselimut supaya badan tetap hangat dan gampang mengeluarkan keringat.
Untuk pengobatan sindroma panas, obat diminum dalam keadaan dingin. Sebaliknya untuk pengobatan sindroma hirau taacuh obat diminum dalam keadaan hangat. Obat yang sedikit toksik, diminum bertahap tetapi sering. Tambahkan dosisnya secara bertahap sehingga pengaruh pengobatan tercapai.
Lama Pengobatan
Tumbuhan obat yang masih bcrupa simplisia, hasil pengobatannya tampak lambat, namun sifatnya konstruktif atau membangun. Hal ini berbeda dengan obat kimiawi yang basil pengobatannya terlihat cepat namun destruktif. Oleh sebab itu, obat yang berasal dari tumbuhan tidak dianjurkan penggunaannya untuk penyakit-penyakit abuh akut. Tumbuhan obat lebih diutamakan untuk memelihara kesehatan dan pengobatan penyakit kronis yang tidak sanggup disembuhkan dengan obat kimiawi. atau memerlukan kombinasi pengobatan amara obat kimiawi dengan obat dari tumbuhan berkhasiat.
- Daun dikumpulkan sewaktu tumbuhan berbunga dan sebelum buah menjadi rusak.
- Bunga dikumpulkan sebelum atau segera sesudah mekar.
- Buah dipetik dalam keadaan masak.
- Biji dikumpulkan dari buah yang masak sempurna.
- Akar. rimpang (rhizoma), umbi (tuber). dan umbi lapis (bulbus) dikumpulkan sewaktu proses pertumbuhannya terhenti.
Pengeringan bertujuan untuk mengurangi kadar air dan mencegah pernbusukan oleh cendawan atau bakteri. Dengan demikian. materi sanggup disimpan lebih usang dalam stoples atau wadah yang tertutup rapat. Bahan kering juga gampang dihaluskun bila ingin dibentuk serbuk. Berikut ini cara mengeringkan materi obat.
- Bahan berukuran besar atau banyak mengandung air sanggup dipotong-potong seperlunya terlebih dahulu.
- Pengeringan sanggup eksklusif di bawah sinar matahari atau menggunakan pelindung menyerupai kawat halus jikalau menghendaki pengeringan yang tidak terlalu cepat.
- Pengeringan sanggup juga dilakukan dengan mengangin-anginkan materi di kawasan yang teduh atau di dalam ruang pengering yang pedoman udaranya baik.
Sifat dan Cita Rasa
Di dalam Traditional Chinese Pharmacology dikenal 4 macam sifat dan 5 macam cita rasa tumbuhan obat, yang merupakan kepingan dari cara pengobatan tradisional timur. Adapun keempat macam sifat tumbuhan obat itu ialah dingin, panas, hangat, dan sejuk.
Tumbuhan obat yang sifatnya panas dan hangat digunakan untuk pengobatan sindroma dingin, menyerupai pasien yang takut dingin, tangan dan kaki dingin. pengecap pucat, atau nadi lambat. Tumbuhan obat yang bersifat hirau taacuh dan sejuk digunakan untuk pengobatan sindroma panas, menyerupai demam, rasa haus, warna kencing kuning tua, pengecap merah, atau denyut nadi cepat.
Lima macam cita rasa dari tumbuhan obat ialah pedas, manis,asam, pahit dan asin. Cita rasa ini digunakan untuk tujuan tertentu sebab selain bekerjasama dengan organ badan juga mempunyai khasiat dan kegunaan tersendiri. Misalnya rasa pedas mempunyai sifat menyebar dan merangsang. Rasa bagus mempunyai kegunaan tonik dan menyejukkan. Rasa asam mempunyai kegunaan mengawetkan dan pengelat. Rasa pahit sanggup menghilangkan panus dan lembap. Sementara rasa asin melunakkan dan sebugai pencahar. Kadang-kadang ada penulis yang menambahkan cita rase yang keenam, yaitu netral atau tawar yang mempunyai kegunaan sebagai peluruh kencing.
Cara Merebus Ramuan Obat
Perebusan umumnya dilakukan dalam pot tanah, pot keramik, atau panci email. Pot keramik sanggup dibeli di toko obat tradisional Tionghoa. Panci dari materi besi, aluminium, atau kuningan sebaiknya tidak digunakan untuk merebus. Hal ini perlu diingat sebab materi tersebut sanggup menjadikan endapan, konsentrasi larutan obat yang rendah, terbentuknya racun, atau menjadikan pengaruh samping akhir terjadinya reaksi kimia dengan materi obat.
Gunakan air yang higienis untuk merebus. Sebaiknya digunakan air tawar. kecuali ditentukan lain. Cara merebus materi sebagai berikut. Bahan obat dimasukkan ke dalam pot tanah. Masukkan air hingga materi terendam seluruhnya dan permukaan air berada sekitar 30 mm di atasnya. Perebusan dimulai bila air telah mercsap ke dalam materi ramuan obat.
Lakukan perebusan dengan api sesuai petunjuk pembuatan. Apabila nyala api tidak ditentukan. biasanya perebusan dilakukan dengan api besar hingga airnya mendidih. Selanjutnya api dikecilkan untuk mencegah air rebusan meluap atau terlalu cepat kering. Meski demikian. adakalanya api besar dan api kecil digunakan sendiri-sendiri sewaktu merebus materi obat. Sebagai contoh, obat yang mempunyai kegunaan tonik umumnya direbus dengan api kecil sehingga zat berkhasiatnya sanggup secara lengkap dikeluarkan dalam air rebusan. Demikian pula tumbuhan obat yang mengandung racun perlu direbus dengan api kecil dalam waktu yang agak lama. sekitar 3-5 jam untuk mengurangi kadar racunnya. Nyala api yang besar digunakan untuk ramuan obat yang mempunyai kegunaan mengeluarkan keringat, menyerupai ramuan obat untuk influenza atau demam. Hal ini dimaksudkan biar pendidihan mejadi cepat dan penguapan berlebihan dari zat yang merupakan komponen aktif tumbuhan sanggup dicegah.
Apabila tidak ditentukan khusus, perebusan dianggap selesai ketika air rebusan tersisa setengah dari jumlah air semula. Namun. jikalau materi obat yang direbus banyak yang keras menyerupai biji, batang, dan kulit kayu maka perebusan selesai sesudah air tersisa sepertiganya. Berikut ini cara perebusan yang sedikit berbeda dari cara konvensional yang telah diuraikan di atas sebab adanya bahan-bahan yang rncmerlukan perlakuan khusus.
- Direbus terlebih dahulu. Dilakukan bila ada materi obat yang besar atau keras dan sukar diekstrak serperti kulit kerang atau materi mineral. Bahan tersebut perlu dihancurkan dan direbus terlebih dahulu 10 menit sebelum materi lainnya dimasukkan.
- Direbus paling akhir. Dilaksanakan bila ada materi obat yang gampang menguap atau materi aktifnya gampang terurai. Contohnya pepermint, akar costus atau materi pewangi. Bahan tersebut biasa dimasukkun paling akhir. kira-kira 4-5 menit menjelang rebusan obat siap diangkat.
- Direbus dalam bungkusan. Beberapa materi obat harus dibungkus terlebih dahulu dengan kain sebelum direbus untuk mencegah timbulnya kekeruhan, lengket, dan terbentuknya materi yang sanggup menjadikan iritasi pada tenggorokan.
- Dididihkan perlahan-lahan atau direbus terpisah. Maksudnya untuk menghindari rusaknya zat mempunyai kegunaan atau terserapnya zat tersebut bila direbus dengan materi lain. Contohnya ginseng. Bahan ini perlu diiris lipis-tipis kemudian di rebus terpisuh dalam pot tertutup dengan api kecil selama 2-3 jam.
- Dilarutkan dengan penyeduhan. Dilakukan bila ada obat yang lengket, kental atau gampang terurai bila direbus terlalu usang dengan materi obat lainnya, atau gampang menempel di dinding pot maupun di materi obat lain sehingga keluarnya zat aktif obat lain terhambat. Contohnya gelatin kulit keledai. Bahan tersebut dimasukkan ke dalam cangkir terpisah, kemudian diseduh dengan air rebusan obat.
Waktu Minum ObatBila tidak terdapat petunjuk pemakaian. biasanya obat dirninurn sebelum makan kecuali obat tersebut merangsang lambung maka diminum sesudah makan. Obat mempunyai kegunaan tonik diminum sewaktu perut kosong, dun obat mempunyai kegunaan sedatif diminum sewaktu ingin tidur. Pada penyakit akut obat diminum seriap saat, pada penyakit kronis diminum sesuai jadwal secara teratur. Rebusan obat sanggup diminum sesering mungkin sesuai kebutuhan atau diminum sebagai pengganti teh.
Cara Minum Obat
Obat biasanya diminum satu takaran sehari yang dibagi untuk 2-3 kali minum. Umumnya obat diminum selagi hangat, terutama untuk . pengobatan sindroma luar. Setelah minum obat, pakailah baju tebal atau tidur berselimut supaya badan tetap hangat dan gampang mengeluarkan keringat.
Untuk pengobatan sindroma panas, obat diminum dalam keadaan dingin. Sebaliknya untuk pengobatan sindroma hirau taacuh obat diminum dalam keadaan hangat. Obat yang sedikit toksik, diminum bertahap tetapi sering. Tambahkan dosisnya secara bertahap sehingga pengaruh pengobatan tercapai.
Lama Pengobatan
Tumbuhan obat yang masih bcrupa simplisia, hasil pengobatannya tampak lambat, namun sifatnya konstruktif atau membangun. Hal ini berbeda dengan obat kimiawi yang basil pengobatannya terlihat cepat namun destruktif. Oleh sebab itu, obat yang berasal dari tumbuhan tidak dianjurkan penggunaannya untuk penyakit-penyakit abuh akut. Tumbuhan obat lebih diutamakan untuk memelihara kesehatan dan pengobatan penyakit kronis yang tidak sanggup disembuhkan dengan obat kimiawi. atau memerlukan kombinasi pengobatan amara obat kimiawi dengan obat dari tumbuhan berkhasiat.
Download Buku Atlas Tumbuhan Obat Indonesia
Selengkapnya mengenai susunan dan isi berkas Buku Atlas Tumbuhan Obat Indonesia ini silahkan lihat preview Buku Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 1 dan unduh buku lainnya (Buku Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 1 2 3 dan 5 pada link di bawah ini:Buku Atlas Tumbuhan Obat Indonesia
Download File:
Buku Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 1.pdf
Buku Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 2.pdf
Buku Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 3.pdf
Buku Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 5.pdf
Demikian yang sanggup kami sampaikan mengenai keterangan berkas dan share file Buku Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 1 2 3 dan 5. Semoga sanggup bermanfaat.
Posting Komentar untuk "Buku Atlas Tumbuhan Obat Indonesia"