Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kapal Induk Admiral Kuznetsov Milik Angkatan Maritim Rusia


Kapal induk merupakan kapal perang dengan ukuran besar dibanding jenis kapal perang lainnya alasannya yaitu mempunyai peranan memuat pesawat tempur, pesawat peringatan dini, pesawat pengintai, dan aneka macam peralatan tempur pendukung lainnya. Selain itu juga mempunyai peranan sebagai sentra komando operasi dan armada pendukung operasi angkatan maritim suatu negara. Kapal induk memimpin suatu gugus kiprah yang biasa disebut Carrier Battle Group (CBG). Gugus kiprah itu dipimpin satu kapal induk dan diiringi beberapa kapal pendamping, ibarat kapal perusak, kapal logistik, fregat, dan kapal selam.

Admiral Kuznetsov ends Mediterranean mission, leaves for Atlantic Ocean

Kapal induk merupakan kapal perang dengan ukuran besar dibanding jenis kapal perang lainny Kapal induk Admiral Kuznetsov milik Angkatan Laut Rusia

Kapal induk merupakan kapal perang dengan ukuran besar dibanding jenis kapal perang lainny Kapal induk Admiral Kuznetsov milik Angkatan Laut Rusia

Kapal induk merupakan kapal perang dengan ukuran besar dibanding jenis kapal perang lainny Kapal induk Admiral Kuznetsov milik Angkatan Laut Rusia

Kapal induk merupakan kapal perang dengan ukuran besar dibanding jenis kapal perang lainny Kapal induk Admiral Kuznetsov milik Angkatan Laut Rusia

Kapal induk merupakan kapal perang dengan ukuran besar dibanding jenis kapal perang lainny Kapal induk Admiral Kuznetsov milik Angkatan Laut Rusia

Kapal induk merupakan kapal perang dengan ukuran besar dibanding jenis kapal perang lainny Kapal induk Admiral Kuznetsov milik Angkatan Laut Rusia

Kapal induk merupakan kapal perang dengan ukuran besar dibanding jenis kapal perang lainny Kapal induk Admiral Kuznetsov milik Angkatan Laut Rusia

    Admiral Kuznetsov ends Mediterranean mission, leaves for Atlantic Ocean Kapal induk merupakan kapal perang dengan ukuran besar dibanding jenis kapal perang lainny Kapal induk Admiral Kuznetsov milik Angkatan Laut Rusia Kapal induk merupakan kapal perang dengan ukuran besar dibanding jenis kapal perang lainny Kapal induk Admiral Kuznetsov milik Angkatan Laut Rusia Kapal induk merupakan kapal perang dengan ukuran besar dibanding jenis kapal perang lainny Kapal induk Admiral Kuznetsov milik Angkatan Laut Rusia Kapal induk merupakan kapal perang dengan ukuran besar dibanding jenis kapal perang lainny Kapal induk Admiral Kuznetsov milik Angkatan Laut Rusia Kapal induk merupakan kapal perang dengan ukuran besar dibanding jenis kapal perang lainny Kapal induk Admiral Kuznetsov milik Angkatan Laut Rusia Kapal induk merupakan kapal perang dengan ukuran besar dibanding jenis kapal perang lainny Kapal induk Admiral Kuznetsov milik Angkatan Laut Rusia Kapal induk merupakan kapal perang dengan ukuran besar dibanding jenis kapal perang lainny Kapal induk Admiral Kuznetsov milik Angkatan Laut Rusia

Kapal induk mempunyai kemampuan beroperasi di maritim luas yang jauh dari daratan utama suatu negara sehingga kepemilikan atas kapal raksasa ini bisa menunjukkan kemampuan imbas penangkal tersendiri bagi angkatan maritim suatu negara. Maka tak salah jikalau banyak negara jadi kepincut untuk memilikinya. Ambil rujukan China, negara di Asia Timur ini sudah semenjak usang mendambakan kapal induk untuk melengkapi armada kapal perangnya. Keinginan besar itu kesannya terpenuhi pada tahun ini. Kapal induk Shi Lang (kapal induk bekas Uni Soviet yang dulu berjulukan Varyag) telah menjalani uji pelayaran kedua final November lalu.

Saat ini sudah ada sepuluh negara yang mempunyai kapal induk, yakni Amerika Serikat, Rusia, China, Inggris, Prancis, Brasil, Spanyol, Italia, Thailand, dan India. Dari sepuluh negara tersebut, gres Amerika Serikat, Rusia, Inggris, Prancis, Spanyol, dan Italia yang bisa memproduksi kapal induk sendiri. Di antara negara-negara tersebut, Rusia merupakan salah satu negara yang sudah bisa menciptakan dan mengoperasikan kapal induknya sendiri meski dari segi kuantitas jumlahnya hanya satu.

Rusia berusaha melengkapi angkatan lautnya dengan aneka macam macam kapal perang dan kapal selam. Mulai dari kapal selam bertenaga nuklir Borey-class (dikenal dengan nama Proyek 955), kapal selam diesel-electric Lada-class (Proyek 677), kemudian masih ada kapal selam bermesin diesel Kilo-class (Proyek 636). Kiat ini sekaligus untuk mendongkrak kemampuan tempur angkatan lautnya yang mengalami penurunan. Kekuatan militer Rusia yang dulu masih berjulukan Uni Soviet pernah tercatat sebagai salah satu yang terbesar di dunia. Namun pascabubarnya Uni Soviet pada tahun 1990-an, semua itu eksklusif berubah 180 derajat. Kedigdayaan yang pernah dirasakan itu pun kesannya memudar. 

Rusia selaku pewaris Uni Soviet mengalami keterpurukan di bidang ekonomi dan politik. Tak perlu menunggu usang hingga kesannya semua itu berimbas pada merosotnya kekuatan militer negeri Beruang Merah. Kemerosotan itu makin kentara ketika berlangsungnya perang empat hari antara Rusia dengan Georgia pada 8-12 Agustus 2008 lalu. Meski dalam perang itu mencatat kemenangan telak, tetapi empat pesawatnya (satu pesawat pembom Tu-22 Backfire dan tiga pesawat tempur Su-25 Frogfoot) berhasil ditembak jatuh (Angkasa, 10/2008).

Andalan Rusia
Meskipun sudah tak sekuat dulu, tetapi Angkatan Laut Rusia tetap mempunyai keberanian untuk beraksi jauh di luar wilayah negaranya. Hal ini bisa disimak dari pengiriman kapal induk Admiral Kuznetsov beserta beberapa kapal perang milik Rusia ke sebuah pangkalan militer di kota Tartus, Suriah. Aksi teranyar kapal induk Rusia itu terjadi pada 6 Desember lalu, di mana banyak media gila santer memberitakan wacana pengiriman rombongan kapal perang tersebut.

Di tengah situasi Suriah yang sedang memanas akhir gerakan demonstrasi rakyat untuk menggulingkan Rezim Presiden Bashar Al-Assad, tentunya pengiriman mesin perang itu menunjukan bahwa Rusia juga merasa waswas terhadap kondisi yang terjadi di Suriah. Suriah selama ini merupakan salah satu sekutu utama dan pembeli persenjataan Rusia. Apalagi pascatumbangnya Muammar Gaddafi di Libya rasa waswas Negeri Beruang Merah ini makin usang makin menjadi.

Situasi juga makin terasa panas alasannya yaitu pengiriman kapal induk Admiral Kuznetsov dan beberapa kapal perang milik Rusia terjadi sehabis kapal perang negara-negara yang tergabung dalam Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) terlebih dulu siaga di Laut Tengah. Setelah melaksanakan operasi militer di Libya, kapal perang milik NATO ini memang tak ingin buru-buru pulang kandang, tetapi menentukan untuk berjaga-jaga di Laut Tengah.
Meski berdalih bahwa pengiriman rombongan kapal perangnya hanya merupakan bab dari latihan rutin tahunan angkatan lautnya, tetapi banyak pihak yang menduga bahwa apa yang dilakukan oleh Rusia itu berkaitan dengan situasi yang terjadi di Suriah. Terlepas dari benar tidaknya kabar tersebut, kita mungkin dibentuk ingin tau ibarat apa sesungguhnya sosok kapal induk Admiral Kuznetsov itu?
Kapal induk satu-satunya yang dimiliki oleh Angkatan Laut Rusia itu mempunyai nama resmi Admiral Flota Sovetskogo Soyuza Kuznetsov. Kapal induk yang dikenal sebagai Project 1143.5 ini didesain oleh Nevskoye Planning and Design Bureau, sedangkan basis pembangunannya dipercayakan kepada galangan kapal Nikolayev South Shipyard yang terletak di Ukraina. Kapal induk ini diluncurkan pada tahun 1985 dan mulai beroperasi secara penuh tahun 1995. Admiral Kuznetsov termasuk salah satu kapal induk yang rajin ganti nama. Awalnya kapal induk ini berjulukan Riga kemudian menjadi Leonid Brezhnev, kemudian menjelma Tbilisi dan terakhir menjadi Admiral Kuznetsov.

Di kala Uni Soviet, ada satu kapal induk lagi yang sekelas dengan Admiral Kuznetsov yang diproduksi, yaitu kapal induk Varyag. Tatkala Uni Soviet bubar, kapal induk ini kemudian diserahkan kepada Ukraina. Tetapi beberapa tahun kemudian, Ukraina --sebagai pemilik gres kapal induk Varyag-- menjualnya ke China dengan alasan kesulitan dana.

Menurut situs globalsecurity.org, kapal induk Admiral Kuznetsov yang mempunyai bobot 67.500 ton bisa melaju hingga kecepatan 32 knots dan bisa membawa pesawat tempur ibarat Sukhoi Su-33, Yak-141 serta 24 helikopter Kamov. Bicara soal persenjataan, kapal induk ini dilengkapi dengan rudal antikapal permukaan Granit (SS-N-19), rudal permukaan ke udara Klinok, dan rudal permukaan ke udara Kashtan. Selain itu juga dilengkapi dengan roket antikapal selam UDAV-1. 

Jika dibandingkan dengan AS, jumlah kapal induk yang dimiliki Rusia memang jauh ketinggalan. AS sendiri mengoperasikan tiga belas kapal induk, mulai dari USS Nimitz, USS Theodore Roosevelt, USS George Washington, USS John C Stennis, USS Harry S Truman, USS Ronald Reagan, USS Abraham Lincoln, USS George H W Bush, USS Enterprise, USS Kitty Hawk, USS John F Kennedy, USS Dwight D Eisenhower, dan USS Carl Vinson.

Dalam hal teknologi kapal induk, lagi-lagi Rusia harus mengakui keunggulan AS. Simak saja bagaimana kapal induk Admiral Kuznetsov masih memakai tenaga mesin diesel. Padahal kapal induk modern sudah memakai tenaga nuklir (termasuk sebelas dari ketiga belas kapal induk milik AS).

Terlepas dari itu semua, tahun 2008 lalu, Panglima Angkatan Laut Rusia pernah mengumumkan rencana untuk memodernisasi armada angkatan lautnya melalui pembangunan lima hingga enam kapal induk. Namun sayangnya hingga ketika ini rencana tersebut belum terlaksana alasannya yaitu persoalan anggaran.

Posting Komentar untuk "Kapal Induk Admiral Kuznetsov Milik Angkatan Maritim Rusia"