Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Aplikasi Dan Pola Rkas (Rencana Aktivitas Dan Anggaran Sekolah)

Berikut ini ialah berkas Aplikasi dan Contoh RKAS (Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah). Download file dalam format .xlsx Microsoft Excel atau .docx Microsoft Word..

Berikut ini ialah berkas Aplikasi dan Contoh RKAS  Aplikasi dan Contoh RKAS (Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah)
Aplikasi dan Contoh RKAS (Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah)

Aplikasi dan Contoh RKAS (Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah)

Berikut ini ialah urutan cara menciptakan RKAS (Rencana Kerja Anggaran Sekolah) dan RKS (Rencana Kerja Sekolah). Cara menyusun RKAS dan RKS ini sanggup dipakai untuk seluruh jenjang pendidikan mulai dari SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK dan sederajat.

Langkah-Langkah Cara Penyusunan RKAS ialah sebagai berikut :

Membentuk Tim Penyusun RKAS
RKAS merupakan planning yang lebih rinci dalam satu tahunan dan merupakan pecahan yang tidak terpisahkan dari RKS, maka Tim Penyusun RKAS ialah juga tim Penyusun RKS. Oleh lantaran itu, di pecahan ini tidak akan dibahas lagi perihal tim tersebut. Hanya saja untuk melaksanakan penyusunan RKAS ini tim RKS harus menjabarkan lebih mendetail planning kerja untuk jangka waktu satu tahun.

Melakukan Analisa Situasional Sekolah
Pada garis besarnya ialah melaksanakan kajian terhadap situasi dan kondisi sekolah beserta lingkungan yang ada, baik ditinjau dari sisi geografis, demografis (termasuk jenjang pendidikan di bawah dan di atasnya), sosial masyarakat, ekonomi, input siswa, komponen-komponen sekolah, dan lainnya. Analisa ini pada pada dasarnya akan menemukan potret kasatmata sekolah dan lingkungan sekitar secara obyektif dalam bentuk profil sekolah.

Menetapkan tujuan satu tahunan
Rumusan tujuan satu tahunan (atau sering disebut juga dengan istilah tujuan situasional) ini merupakan pembagian terstruktur mengenai lebih rinci, operasional, dan terukur dari tujuan empat tahunan. Oleh lantaran itu, tujuan di sini dihentikan berbeda atau menyimpang dari tujuan empat tahunan. Secara substansi tujuan tersebut lebih mentitikberakan kepada tujuan pencapaian standar nasional dalam banyak sekali aspek pendidikan. Tujuan harus menggambarkan mutu dan kuantitas berstandar nasional yang ingin dicapai, dan terukur semoga gampang melaksanakan penilaian keberhasilannya.

Melakukan identifikasi tantangan nyata
Tantangan kasatmata ialah selisih antara kondisi kasatmata kini (saat sekolah melaksanakan analisis/evaluasi diri) dengan kondisi ideal yang di harapkan menurut tuntutan standar nasional pendidikan (SNP). Itulah sebabnya untuk memutuskan kondisi ketika ini, sekolah perlu melaksanakan penilaian diri didasarkan pada 8 (delapan ) SNP yaitu Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Proses, Standar Pengelolaan, Standar Sarana Prasarana, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Penilaian dan Standar Pembiayaan. Identifikasi tantangan kasatmata sanggup dilakukan dengan membandingkan antara kondisi yang diharapkan satu tahun ke depan dengan kondisi ketika ini. Untuk mengetahui kondisi ketika ini antara lain dengan memakai banyak sekali teknik/metode, contohnya dengan melaksanakan Evaluasi Diri Sekolah (EDS). Dengan melaksanakan penilaian diri akan menawarkan kinerja sekolah misalnya, pecahan yang mengalami perbaikan atau peningkatan, pecahan yang tetap, dan pecahan yang mengalami penurunan serta bagian-bagian yang belum memenuhi SNP.
  1. Standar Lulusan; Misalnya menurut hasil penilaian diri sekolah untuk standar kelulusan, bidang akademik, aspek pencapaian KKM, hasilnya ialah sebagai berikut : Rata-rata nilai ketuntasan mencar ilmu kelompok mata pelajaran estetika yaitu mapel seni budaya : 6,00, , kondisi ideal yang diharapkan rata-rata nilai ketuntasan mencar ilmu kelompok mata pelajaran estetika yaitu mapel seni budaya ialah 8,00, maka besarnya tantangan kasatmata ialah 2,00.
  2. Standar Isi; Misalnya menurut hasil penilaian diri sekolah untuk standar Isi diperoleh kondisi kasatmata Isi kurikulum yang dilaksanakan di sekolah terdiri dari 5 aspek, kondisi ideal mestinya Isi Kurikulum yang dilaksanakan sekolah terdiri dari 9 aspek maka besarnya tantangan kasatmata ialah pemenuhan 4 aspek.
  3. Standar Proses; Misalnya menurut hasil penilaian diri sekolah untuk standar Proses diperoleh kondisi kasatmata jumlah guru yang menciptakan perencanaan pengembangan atau penyusunan silabus secara sendiri-sendiri dari semua mata pelajaran sebanyak: 50%. kondisi ideal mestinya jumlah guru yang menciptakan perencanaan pengembangan atau penyusunan silabus secara sendiri-sendiri dari semua mata pelajaran sebanyak 100% maka besarnya tantangan kasatmata ialah 50%.
  4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan; Misalnya menurut hasil penilaian diri sekolah untuk standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan diperoleh kondisi kasatmata Jumlah guru mata pelajaran yang mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikannya dari keseluruhan guru yang ada adalah: 75%, kondisi ideal mestinya Jumlah guru mata pelajaran yang mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikannya dari keseluruhan guru yang ada adalah:100%, maka besarnya tantangan kasatmata ialah 25%.
  5. Standar Sarana dan Prasarana; Misalnya menurut hasil penilaian diri sekolah untuk standar Sarana dan Prasarana diperoleh kondisi kasatmata Sarpras ruang pimpinan gres memenuhi standar minimal hingga tahun terakhir mencapai 75%, kondisi ideal mestinya sarpras ruang pimpinan telah memenuhi standar minimal hingga tahun terakhir mencapai 100%, maka besarnya tantangan kasatmata ialah 25%.
  6. Standar Pengelolaan; Misalnya menurut hasil penilaian diri sekolah untuk standar Pengelolaan diperoleh kondisi kasatmata sekolah melaksanakan sosialisasi gres melibatkan 3 unsur: kondisi ideal mestinya sekolah melaksanakan sosialisasi melibatkan 6 unsur, maka besarnya tantangan kasatmata ialah menambah 3 unsur.
  7. Standar Pembiayaan; Misalnya menurut hasil penilaian diri sekolah untuk standar Pembiayaan diperoleh kondisi kasatmata sekolah menyusun RKS dan RKAS yang di dalamnya memuat RAPBS dengan melibatkan stakeholders dan gres meliputi 6 unsur, kondisi ideal mestinya sekolah menyusun RKS dan RKAS yang di dalamnya memuat RAPBS dengan melibatkan stakeholders dan meliputi 10 unsur, maka besarnya tantangan nyatanya ialah menambah 4 unsur.
  8. Standar Penilaian; Misalnya menurut hasil penilaian diri sekolah untuk standar penilaian, komponen penilaian oleh pendidik, aspek pemanfaatan hasil penilaian, hasilnya ialah sebagai berikut : jumlah guru 30 orang, kondisi kasatmata di sekolah guru yang memanfaatkan hasil penilaian untuk memperbaiki proses pembelajaran ialah 15 orang, sedangkan kondisi idealnya mestinya semua guru memanfaatkan hasi penilaian untuk memperbaiki pembelajaran, maka tantangan nyatanya ialah 15 guru atau 50 %.
Selanjutnya, sekolah merumuskan banyak sekali alternatip pemecahan masalah dari setiap permasalahan yang ada. Dari alternatif-alternatif pemecahan masalah yang ada, Kepala sekolah gotong royong dengan unsur Tim Pengembang RKS serta Komite Sekolah, menyusun planning kegiatan untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan. Rencana yang dibuat harus menjelaskan secara detail dan lugas perihal aspek-aspek yang ingin dicapai, kegiatan yang harus dilakukan, siapa yang harus melaksanakan, kapan dan dimana dilaksanakan, dan berapa biaya yang diperlukan. Hal itu juga diharapkan untuk memudahkan sekolah dalam menjelaskan dan memperoleh dukungan dari pemerintah maupun orangtua akseptor didik, baik secara moral maupun finansial.

Menyusun planning biaya (besar dana, alokasi, sumber dana)
Selanjutnya sekolah merencanakan alokasi anggaran biaya untuk kepentingan satu tahun. Dalam menciptakan planning anggaran ini dari setiap besarnya alokasi dana harus dimasukkan asal semua sumber dana, contohnya dana dari rutin atau kawasan (provinsi dan kabupaten/kota), dari sentra (BOS, block grant, dll), dari komite sekolah, atau dari sumber dana lainnya. Penyusunan planning anggaran ini dituangkan ke dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS). Dalam penyusunannya harus memperhatikan ketentuan-ketentuan dari masing-masing pemberi dana. Sangat dimungkinkan suatu kegiatan didanai dengan subsidi silang dari banyak sekali pos atau sumber dana. Kegiatan-kegiatan yang memerlukan pertolongan dari sentra harus dialokasikan sumber dana dari sentra dengan sharing dari sekolah dan komite sekolah atau bahkan daerah. Pada abad otonomi kawasan ini, maka sekolah dan kawasan mempunyai kewajiban yang lebih besar dalam hal pemenuhan biaya pendidikan. Dalam penyusunan anggaran di RAPBS, maka setiap kegiatan harus nampak jelas, terukur, dan rinci untuk memudahkan dalam memilih besarnya dana yang diperlukan.

Menyusun Strategi Pelaksanaan Program
Perumusan atau penyusunan taktik pelaksanaan aktivitas ini lebih mengarah kepada kiat, cara, teknik, dan atau taktik yang jitu, efisien, efektif, dan feasibel untuk dilaksanakan. Cara di sini harus diadaptasi dengan tujuan yang akan dicapai pada aktivitas tersebut. Beberapa cara yang sanggup ditempuh contohnya dengan training atau workshop, seminar, lokakarya, temu alumni, kunjungan, in house training, matrikulasi, remedial, pengayaan, pendampingan, bimbingan teknis rutin, dan lainnya. Dalam perencanaan pelaksanaan harus mempertimbangkan alokasi waktu, ketersediaan dana, SDM, fasilitas, dan sebagainya.

Menyusun planning supervisi, pemantauan, dan evaluasi
Sekolah merumuskan perihal planning supervisi, monitoring internal, dan penilaian internal sekolahnya oleh kepala sekolah dan tim yang dibuat sekolah. Harus dirumuskan planning supervisi yang akan dilakukan sekolah ke semua unsur sekolah, dirumuskan monitoring tiap kegiatan sekolah oleh tim, dan harus dirumuskan penilaian kinerja sekolah oleh tim. Oleh siapa dan kapan dilaksanakan harus dirumuskan secara terang selama kurun waktu satu tahun. Dengan demikian, sekolah sanggup memperbaiki kelemahan proses dan sanggup mengetahui keberhasilan atau kegagalan tujuan dalam kurun waktu satu tahun tersebut. Pada karenanya sekolah akan mengetahui aktivitas apa yang sanggup dicapai dan kapan suatu sasaran akan dicapai dengan pasti. Tanpa adanya langkah ini sekolah akan cenderung berjalan tanpa ada kejelasan dan kepastian. Lebih daripada itu, sekolah akan mempunyai daya tawar dengan pihak lain ketika berkepentingan untuk meningkatkan kemajuan sekolah.

Membuat aktivitas pelaksanaan program
Apabila program-program telah disusun dengan baik dan pasti, selanjutnya sekolah merencanakan alokasi waktu per mingguan atau bulanan atau triwulanan dan seterusnya sesuai dengan karakteristik aktivitas yang bersangkutan. Fungsi utama dengan adanya penjadwalan ini untuk pegangan bagi para pelaksana aktivitas dan sekaligus mengontrol pelaksanaan tersebut.
  • Profil sekolah
  • SK Tim Penyusun RKS/RKAS
  • Lainnya yang relevan.
Sedangkankan, cara menciptakan / menyusun RKS (Rencana Kerja Sekolah), langkah-langkah selengkapnya ialah sebagai berikut:

RKS pada umumnya dibuat pada awal tahun pertama untuk empat tahun mendatang dan harus memperhatikan kebutuhan sekolah, masyarakat serta sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan.

Penyusunan RKS sanggup dilakukan oleh sekolah dengan urutan berikut :
  1. Membentuk Tim Penyusun RKS
  2. Analisis Lingkungan Strategis
  3. Menetapkan Visi, Misi, Tujuan
  4. Identifikasi Tantangan Nyata: membandingkan antara kondisi ideal (SNP) dengan kondisi kasatmata (saat ini) antara lain melalui EDS
  5. Perumusan Program Strategis untuk Pemenuhan SNP (Empat Tahunan)
  6. Perumusan Strategi Pencapaian Pemenuhan SNP (Empat Tahunan)
  7. Perumusan Hasil yang Diharapkan (Empat Tahunan)
  8. Penyusunan RKAS (Kegiatan Pemenuhan SNP Satu Tahunan)
Tiap RKS/RKAS harus dilampiri beberapa unsur sebagai berikut:
a. Profil sekolah
b. SK Tim Penyusun RKS/RKAS
c. Lainnya yang relevan.

Kumpulan Aplikasi dan Contoh RKAS (Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah) ini diharapkan sanggup menjawab pencarian anda terkait informasi seputar aplikasi excel untuk membantu dalam penyusunan RKAS, pola format RKAS untu SD, SMP, SMA, Sekolah Menengah kejuruan dan lain-lain.

    Download Aplikasi dan Contoh RKAS (Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah)

    Selengkapnya mengenai susunan dan isi berkas Aplikasi dan Contoh RKAS (Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah) dan berkas pendukung lainnya, silahkan lihat atau unduh di bawah ini:














    Demikian yang sanggup kami sampaikan mengenai keterangan berkas dan share file Aplikasi dan Contoh RKAS (Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah). Semoga sanggup bermanfaat.

    Posting Komentar untuk "Aplikasi Dan Pola Rkas (Rencana Aktivitas Dan Anggaran Sekolah)"